Senin, 04 Mei 2020


BELAJAR MENULIS GELOMBANG 9
RESUME PERTEMUAN 18
Hari /Tanggal   : Senin, 4 Mei 2020
Waktu              : Pukul 13.00 – 15.00
Pemateri           : Ukim Komarudin
Topik               : Pengalaman MenerbitkanTulisan di Penerbit Mayor
Peresume         : Ariyani, SPd. AUD (ariyaniayla45@gmail.com)                
                          TK N Pembina Bojongsari Purbalingga
Resume            :
           

Tim pembuat buku
Penulis     -      Editor - Desainer – Ilustrator – Layouter
                                               Tim Editorial

Kebutuhan pembuatan buku
Penulis                 Editor - Desainer - Ilustrator – Layouter (Tim Editor)
Naskah                                                       Gambar        

Naskah adalah hasil karya yang menjadi tanggung jawab penulis dalam penerbitan sebuah buku. Seluruh kebutuhan naskah(gambar, foto, infografis, dll) diatur oleh editor sebagai pengawal naskah dan dibantu oleh desainer, ilustrator dan layouter untuk menyelesaikannya. Naskah dapat dikirimkan melalui pos/diantar langsung ke alamat penerbit dengan mencantumkan genre tulisan pada amplop.

Alur pembuatan buku:
Penulis menyusun naskah lalu mengirimkannya ke penerbit.
Editor menyaring naskah, Penulis melengkapi data administrasi dan kontrak.
Editor mengawal naskah: proses koreksi, penambahan ilustrasi, pembuatan sampul.
Naskah    ditata letak sesuai kebutuhan cetak.
Proses cetak.
Distribusi.

Detail tugas Tim Editorial
Editor bertugas:
- Mencari dan menyeleksi naskah/penulis.
- Mengawal naskah mentah hingga menjadi buku.
- Melengkapi data administrasi penerbitan naskah.
- Mencari gambar untuk melengkapi isi buku jika diperlukan.
- Menkoordinasikan kebutuhan ilustrasi dan foto kepada desainer dan ilustrator.
- Bekerja sama dengan layouter untuk rancangan tata letak dan perubahan konten seirin               g
  koreksi.
- Membantu proses promosi buku.

Desainer:
-          Membuat sampul buku yang sesuai denga nisi buku dan menarik perhatian pembaca.
-          Berkoordinasi dengan editor untuk kebutuhan desain seperti templat naskah, foto, infografis, dsb.
-          Membuat alat promosi penerbitan untuk buku seperti flyer, brosur, dll.

Ilustrator:
-          Membuat gambar sesuai dengan kebutuhan isi buku.
-          Gambar harus bagus dan menarik.

Layouter:
-          Menyatukan tulisan dan gambar dalam halaman buku sehingga enak untuk dibaca.
-          Berkoordinasi dengan Editor untuk setiap koreksi dan perubahan-perubahannya.
-          Menyiapkan segala kebutuhan berkas-berkas digital yang diperlukan oleh bagian percetakan.

Cara menjadi penulis:
-          Mulailah menulis. Pilih tema tulisan dan cara Anda memaparkannya.
-          Rajinlah membaca. Pertajam wawasan Anda penguasaan materi Anda, termasuk Teknik penulisan.
-          Terus memotivasi diri. Yakinkan diri Anda untuk mampu menyelesaikan tulisan Anda.
-          Selesaikan tulisan Anda. Rapikan karya Anda agar siap untuk diulas oleh penerbit dan diterbitkan.


Kriteria Naskah:
-          Naskah harus merupakan karya asli.
-          Belum pernah dipublikasikan penerbit lain.
-          Memiliki jalan cerita yang menarik.
-          Naskah ditulis dengan rapi (logis dan sistematis).
-          Memiliki peluang pasar yang baik.
-          Tidak menimbulkan kontroversi, terutama berhubungan dengan moral dan agama.
-          Tidak merupakan karya plagiat.
-          Lengkapi dengan sinopsis.
-          Sertakan kelebihan dan kekurangan naskah yang Anda miliki dibandingkan dengan buku-buku bertema serupa yang sudah beredar di pasar.

Pengiriman Naskah
-          Jika naskah telah memenuhi kriteria di atas. Kirimkan naskah Anda dengan prosedur (lengkap) berupa print out atau dalam bentuk CD ke Departemen Editorial Penerbit. Sertakan informasi sebagai berikut:
1.       Surat pengantar
2.       CV (Daftar Riwayat hidup) dengan alamat lengkap, nomor telepon, alamat email yang dapat dihubungi.
Jika dalam waktu 3 bulan tidak ada konfirmasi dari pihak Penerbit, maka naskah tersebut tidak lolos seleksi penerbitan. Apabila naskah layak terbit, Penerbit akan memberikan kabar via surat dan telepon, dilanjutkan dengan pengajuan pembayaran.  

Kondisi naskah yang prima
-          Ide orisinil. Materi dapat dipertanggungjawabkan, bukan plagiat.
-          Tulisan siap baca. Komprehensif, alur tulisan baik, Bahasa mudah dipahami oleh target pembaca yang dipilih, EYD sempurna.
-          Penting dan perlu. Informasi yang disajikan up to date dan berguna.
-          Lengkap dan Jelas. Sudah diketik komputer, dilengkapi print out, synopsis, foto/ilustrasi orisinil dan proporsal target pembaca.

Mengapa suatu naskah ditolak?
-          Kurang nilai ekonomisnya.
-          Materi/judul tidak sesuai dengan fokus bisnis Penerbit.
-          Sudah ada buku sejenis di penerbit.
-          Penulis tampak kurang menguasai materi.
-          Penulis Nampak tidak mampu menuangkan idenya dengan baik, sekalipun penulis menguasai materi.
-          Penuhnya kapasitas produksi Penerbit (masuk dalam penundaan Penerbit).


Sistem Kerjasama:
1.       Royalty. Besaran royalti 6-10%, sangat bergantung dari naskah (materi, luas pasar dan kredibilitas penulis). Dibayar setiap 6 bulan sekali setelah buku terbit.
2.       Pembelian Naskah. Naskah juga  dimungkinkan untuk dibeli dengan sistem beli putus, dengan perlakuan khusus.
Catatan: penulisan naskah bisa dilakukan secara kelompok.


                Waktu pertama kali menulis Bapak Ukim berpikir, “menulis merupakan ekspresi pribadi Saya”. ‘Maka Saya merasa sangat penting agar Saya memiliki tempat untuk tempat mencurahkan segala kegelisahan atau apapun bentuknya’. Lalu Saya menemukan menulis adalah sarana yang tepat buat Saya. Saya tak pernah merasa kuatir, terkait dengan kualitas tulisan Saya. Saya juga tidak peduli dengan ragam atau apa yang menjadi tren di masyarakat. Pokoknya menulis. Menulis adalah kebutuhan. Saya merasa menemukan lebih tentang “Saya” dengan menulis. Hingga bila tidak dilakukan seperti ada sesuatu yang hilang. Demikianlah Saya menulis dengan jujur, sejujur-jujurnya. Apa adanya.
                Selain menulis apa adanya, Saya pun menulis apa saja. Karena Saya guru, Saya menulis terkait pelajaran, beragam kegiatan berupa proporsal, liputan kegiatan yang harus dituliskan di majalah dan menulis buku harian. Begitu setiap saat diisi oleh menulis.
                Hingga sampai suatu hari, tulisan-tulisan itu mulai dilirik orang-orang terdekat, yang dalam hal ini teman-teman guru. Mereka berkomentar bahwa tulisan Saya bagus. Istilah mereka tulisan Saya Emotif. Dapat membuat pembaca larut dalam cerita, dengan Bahasa sederhana dan mudah dicerna pembaca serta ada pula yang mengatakan, tulisan Saya dapat dijadikan ceramah/kultum.
                Dengan adanya komentar tersebut maka Saya mencoba membukukan tulisan-tulisan Saya yang berserak dari beragam kejadian, waktu dan beragam tokoh dengan judul ”Menghimpun yang berserak”.  Yang diharapkan bermanfaat bagi Saya dan pembaca.
                Maka dengan jabatan Saya sebagai penanggungjawab penerbitan buku di sekolah menyisipkan karya pribadi dan karya bersama. Saya diinterview terkait dua bagian buku tadi yang membuat Saya banyak mendapatkan tips dan trik menerbitkan buku.
                Namun Bapak Ukim merasa tidak nyaman dengan interview tersebut yang menanyakan tentang: Apakah Saya sudah memperkirakan buku akan laku di pasaran?, Bila sudah, maka apa nilai tambahnya sehingga pembaca mau membeli buku Saya?, Apakah Saya bersedia apabila terjadi beberapa penyesuaian/diganti?. 
                Bapak Ukim kemudian berdiskusi dengan sahabatnya yang sudah menjadi penulis “beneran”, Sahabatnya mengatakan bahwa pengalaman Saya bertemu  dengan pihak Editor penerbit adalah baik dan harus disyukuri. Dan Beliau menjelaskan tentang proses menulis yang melibatkan tim agar tulisan yang dibuat sampai ke pembaca. Editor brtugas menentukan apakah suatu naskah itu layak diterbitkan/sebaliknya. Dan Beliau menjelaskan bahwa sebagai pemula karya Saya memang harus dipoles.      
                Jika naskah Saya bisa melewati Editor maka proses “menjadi” akan mengalami banyak hal, seperti: ada bagian gambar sampul, ilustrasi, foto jika diperlukan, tata letak, dll. Merekalah tim sukses Saya.
                Kemudian Saya menindaklanjuti pertemuan Saya dengan penerbit yang mengatakan bahwa semua dalam konfirmasi, artinya semuanya akan terjadi jika Saya setuju. Hingga akhirnya menerima proses Dami atau menerima calon buku yang sama persis jika akhirnya bisa dicetak. Rasanya sangat menyenangkan! Dan Saya langsung menandatangani kontrak tanpa membaca presentase yang kelak akan Saya terima, tetapi memang Saya menulis bukan untuk hal tersebut.
                Konfirmasi yang Saya terima berhubungan dengan:
1.Saya menerima buku pribadi sebanyak 5 buah, berstempel tidak diperjualbelikan.
2.Pembicaraan tentang teknis launching buku “Menghimpun yang Berserak” bagaimana membuat buku laku.
3.Penerbit menerbitkan jumlah yang diterbitkan pada penerbitan pertama dan 6 bulan kemudian barulah penulis mendapatkan royaltinya. Namun Saya juga tidak pandai memberi masukan untuk ketiga konfirmasi tersebut. Peran Saya kemudian adalah mengusahakan buku Saya dapat dinikmati orang lain. Kala itu masih sulit melakukannya, karena media sosial belum ada. Kebetulan Saya sudah menjadi pembicara sehingga berupaya menjual buku-buku Saya pada kesempatan bicara tersebut.
                Ada beberapa kejadian menerbitkan buku Kembali, kedua, ketiga, keempat dan seterusnya hingga menjelang terakhir buku, “Arif Rachman Guru”. Semuanya mirip-mirip pengalaman dengan penerbit.

Pertanyaan dan Jawaban:
1.       Bagaimana kriteria layak tidaknya sebuah buku dapat diterbitkan oleh penerbit terutama buku pelajaran?
Jawab: Sebuah buku dapat diterbitkan dengan kriteria:
1.Menunjukkan penggunaan pendekatan baru
2.Lebih lengkap
3.Penulisnya memang berkualifikasi luar biasa
4.Naskah renyah (enak dibaca)
5.Diutamakan dari hasil penelitian Lembaga-lembaga Pendidikan terbaik.
2.       Pak Ukim pada jeda berapa lama tulisan Bapak mulai dirik? Media apa yang digunakan Bapak untuk mem-publish tulisan pertama kali? Apa latar belakang karya “Guru juga Manusia” sehingga menjadi best seller dan laku berapa eksemplar serta berapa royalty dari buku tersebut? Dari awal menulis apakah ada perubahan motivasi dalam menulis? Apa hal yang sangat berkesan Bapak saat diinterview? Seperti apa keseharian kesibukan Bapak setiap hari? Apakah semua buku karya Pak Ukim diterbitkan di penerbit mayor? Ada berapa naskah yang dikumpulkan dalam karya “Buku yang berserak” dan mana naskah yang paling berkesan serta berapa lama menulis buku tersebut?
Jawab:
-Jeda tulisan Saya ditulis selama 6 bulan. Jika tidak ada kabar, berpindah ke penerbit lain/naskah direvisi ulang.
-Saya menulis di bulletin sekolah, bulletin Pendidikan DKI lalu bulletin DIKNAS, dll.
-Buku Guru juga manusia bisa terjual banyak karena bantuan publikasi media sosial yang saat itu sudah mulai menggejala. Untuk buku berikutnya mendapatkan berkah dari medsos tadi.
-Saya tipe penulis, mungkin lebih banyak buku yang tidak diterbitkan. Bukan tipe yang pandai menjual ide, Saya senang menulis hal yang Saya anggap menarik dan tak peduli tak dilirik  penerbit. Tapi Allah membuat beberapa tulisan Saya dliirik penerbit dan menjadi berkah bagi keluarga Saya.  
-Yang diinterview dari dulu sampai kini Saya sudah tahu, pasti dia Editor, dialah penentunya. Saya sering berdoa dan ternyata sering benar, “Dia lebih pintar dari Saya”. Minimal soal membuat buku Saya laku di pasaran.
-Semua buku berkesan, ada yang bermakna dan berkembang bagi masyarakat luas. Ada juga yang hanya dibaca sahabat dekat. Semuanya saya syukuri, karena lahir dari Saya dan Saya bangga atas rezekinya.  
3.       Jika menulis di mayor diberi waktu berapa lama untuk menyetorkan judul/setelah kontrak diberikan, apakah setelah mendapat kontrak menulis di penerbit mayor akan ditawari kerja sama lagi setiap tahunnya?
Jawab:
-Saya sering diminta menulis terus oleh beberapa penerbit karena beberapa buku Saya yang digunakan di Lembaga Pendidikan terbit terus. Mungkin sudah belasan. Masalah ada di pembagian waktu /prioritas. Kelemahannya juga ada di Saya, pribadi Saya kurang bisa kompromi. Tapi percayalah dari karya Anda yang sungguh-sungguh aka nada tawaran berikutnya. Masalahnya apakah Anda mau berkenan membagi waktu dan prioritas? Ketika bertemu penerbit Saya sudah membawa naskah utuh dan dari naskah itu Kita mulai bicara.
4.       Bagaimana mengetahui gaya selingkung penerbit?
Jawab:
-Saya menulis untuk diri sendiri, penerbit menerbitkan dan menjual buku Saya, silakan. Saya kurang suka dengan hal-hal di luar jangkauan Saya.
5.       Bagaimana cara mengatasi kebosanan dalam menulis novel/cerpen? Mengapa Saya terus mengulang kesalahan yang sama, seperti terlalu banyak tokoh, jalan cerita mudah ditebak? Saya menulis cerita agar bisa dilihat dari sudut pandang banyak orang dengan cara dibantu 2 orang asisten, asisten pertama suka menggambar dan yang kedua sudah pernah menulis novel di wattpad. Karena banyak orang yang membantu Saya, apakah mereka disertakan dalam bagian abstrak/pengenalan penulis, editor, yang ada di halaman pertama novel? Novel Saya sering menggambarkan kenyataan yang Saya alami dan ada unsur fiksi, apkahnovel itu kira-kira laku? Untuk mencari inspirasi dengan membaca buku-buku best seller apakah sudah benar?
Jawab:
-Anda mungkin harus memilih tipe kategori ekspresi menulis, harus menempatkan diri sesuai stamina dan kecenderungan yang dimiliki. Ada tipe sprinter, maka pilih menulis cerpen. Ada tipe marathon, maka pilih novel. Mungkin bertahap saja, mulailah dari cerpen lalu novel.
-Ada yang disebut Premis/tema besar, biasanya terdiri dari 1 paragraf. Ini adalah Headline yang memegang pergerakan ide, tokoh dan alur cerita. Penulis hebat memulai dari hal ini. Maka mulailah dari sini, bila tidak mungkin akan kalah tenaga atau ngawur kwmana-mana.
-Saya tipe orang yang menyembunnyikan karya jika belum selesai. Saya orang teater, suka membuat kejutan dengan membina puncak-puncak cerita, termasuk di sini kelahiran karya Saya yang mengejutkan.
-Permasalah penulis pemula adalah sering serakah, jadi penulis sekaligus editor. Akhirnya naskah tidak jadi-jadi. Satu bab dikoreksi, 5 bab disalahkan sendiri. Tulis saja, nanti ada jurinya: diri sendiri, teman penulis, dan akhirnya editor. Jika mereka menganggap tulisan Anda tidak akan laku di pasaran, tapi Anda bilang bagus, itu tidak apa-apa. Ada suatu masa yang dikatakan orang naskah jelek, saat itu malah dicari dan dibenarkan orang.
-Benar, banyaklah membaca buku apa saja yang Anda suka dan akan membuat Anda terinspirasi.
6.       Bagaimana menulis buku yang meyakinkan penerbit?
Jawab:
-Mulailah menulis dengan membaca buku-buku yang diduga akan mirip ekspresi bentukannya seperti buku yang akan Bapak buat. Ketika kita datang ke perputakaan/toko buku, terkadang kita membaca untuk mendapatkan inspirasi.
-Untuk meyakinkan, mulailah dari diri Anda dulu. Mulailah banyak membaca karya-karya yang bagus yang menjadi minat Anda dan Anda akan punya standar tersendiri.
7.       Adakah tips dan trik agar Kia bisa menjadi penulis  produktif yang layak diterbitkan? Bagaimana cara menumbuhkan rasa percaya diri untuk memulai menulis?
Jawab:
-banyak membaca sehingga akan mampu menulis dan tulisan menjadi berkualitas, maka menulislah setiap hari. Patokannya: menulis (produktif) adalah membaca (reseptif).
-Menulis saja, dengarka respon dari sekitar. Kita membutuhkan orang yang membuat Kita terlecut menjadi lebih baik.
8.       Apakah gaya Bahasa Bapak tertuang persis sama dengan gaya menulis di buku? Bagaimana mengolah Bahasa sehari-hari agar renyah dibaca orang?
Jawab:
-Pada akhirnya Kita akan menjadi diri Kita sendiri, termasuk dalam hal karya. Anda akan menemukan warna, tipe dan kekuatan sendiri dalam menulis. Saat orang memuji tulisan Kita, maka di saat itulah kualitas tulisan Anda muncul di permukaan. Teruskan dan pupuk kekuatan itu. Sehingga orang akan hafal dengan gaya tulisan Anda.

Kesimpulan:
Kehebatan dari seorang penulis adalah Ia jelas ekspresinya, punya daya jangkau dakwah yang lebih luas dalam menebarkan kebaikan, punya legacy/warisan untuk per tinggal jejak kebaikannya (yakni Tulisannya). Menulislah setiap hari dan Anda akan menemukan kebahagiaan karena Menulis berarti MENCIPTAKAN SEJUMLAH KEBAIKAN.

Pertanyaan Tambahan/bonus:
9.       Apakah ada aturan urutan penulisan artikel/apa saja seperti menulis karya ilmiah?
Jawab:
-Benar, semua penulisan ada pagunya, minimal sebagai pegangan dasar ke sana. Ketika telah mahir Kita mampu membuat variasi-variasi yang dikehendaki namun tetap mampu berpegang pada pagunya.
10.   Apakah tulisan yang masih acak-acakan  baik Bahasa maupun ejaannya bisa dibukukan?
Jawab:
-Penulisan buku perlu proses, ide membukukan buku bagus, mulailah dengan niat untuk pribadi terlebih dahulu. Dengan membukukan Kita akan punya basic kemampuan yang akan kita ukur kelak setelah berikutnya berproses.
11.   Bagaimana Langkah menulis buku pelajaran yang Kita ampu dan apa trik jitu untuk membuat buku pelajaran Kita diminati pembaca terutama pelajar?
Jawab:
-Mulailah dengan modul/serpihan bab sebagai pegangan siswa sendiri. Minta mereka memberikan masukan. Barulah tahun depannya bisa meningkatkannya menjadi sebuah buku sederhana tapi hanya untuk kalangan sendiri. Mintalah Kembali masukan dari siswa. Setelah itu Saya yakin akan menjadi lebih baik, sampai Anda merasa yakin kalau buku tersebut layak diterbitkan.
12.   Apakah penerbit akan memperbaiki gambar (tidak bisa menggambar bagus) jika bukunya diterbitkan?
Jawab:
-Pada awalnya penerbit akan melihat substansi buku, untuk masalah gambar, dll mereka sudah punya stok dan tahu etika pengambilan gambar yang tidak mengundang masalah. Terkadang bila saking bagusnya buku Anda, mereka mau membeli gambar di situs-situs resmi.
13.   Bagaimana proses penerbitan buku untuk pemula  yang harus mengajukan proporsal ke penerbit?
Jawab:
-Anda bisa datang sendiri ke penerbit/mengirimkannya lewat pos. Dengan kemasan:
1.Surat yang menjelaskan maksud Anda
2.Naskahnya, jangan file tapi print out
Minta tanda terima jika mengantar langsung dan tanyakan kapan mendapat tanggapan dan dapatkan nomor kontak Editornya.
14.   Hal apa yang paling banyak dikoreksi Editor dari naskah Kita? Trik agar bisa meminimalisir hal tersebut?
Jawab:
-Kalau Anda mempunyai karya yang mau ditawarkan segera kirimkan, Siapa tahu nasib baik sedang berada bersama Anda.
15.   Apa kelebihan jika penulis sebagai editor dari tulisannya dan orang lain (bukan penulis) sebagai Editor?
Jawab:
-Bila ada orang lain yang mau dan mampu mengedit tulisan Anda itu bagus, sehingga tulisan menjadi lebih berkualitas.
16.   Bagaimana cara Bapak membangkitkan minat baca di lingkungan sekitar Bapak?
Jawab:
-Berusahalah mendatangi penerbit lain yang mungkin bisa menerbitkan di wilayah yang lebih besar kemungkinan pembacanya.
17.   Kenapa ada Editor yang tidak mengedit naskah buku?
Jawab:
-Mungkin ada Editor yang tidak kompeten, Kita jadi repot bila menerima dami. Karena Kita jadi sibuk membetulkan naskah yang menurut kita salah, hal tersebut adalah tanda penerbit tidak berkualitas.
18.   Apakah setiap buku yang akan Kita terbitkan harus melalui proses interview dulu?
Jawab:
-Interview adalah sebagai tanda bahwa naskah Kita dilirik penerbit. Naskah dipertimbangkan.
19.   Apakah yang dimaksud dengan system kerja sama menggunakan pembelian naskah?
Jawab:
-Ada 2 sistem Kerjasama:
1.Naskah dibiayai hingga terbit dengan nama penulis sebagai pencipta buku dipertahankan. Sebagai gantinya pihak penerbit menawarkan royalty sebagai penghasilan penulis dengan rentang 10% sampai 12%, artinya keuntungan sisanya milik penerbit.

2.Naskah dibeli oleh penerbit.
 Anda sebagai penulis tak lagi berhak mencantumkan nama karena hak naskah sudah Anda jual. Biasanya harga naskah tinggi hingga ratusan juta rupiah.
20.   Apakah ada syarat-syarat khusus menulis buletin?
Jawab:
-Anda bisa tanyakan pada pengasuhnya/contek naskah bulletin yang telah ada. Naskah paling banyak 4 halaman HVS, ukuran A4, diketik Spasi ganda dengan margin standar.
21.   Di media massa mana saja Bapak mengawali menulis?
Jawab:
-Saya menulis sejak mahasiswa tahun terakhir, mulai berkarir sebagai jasa pengetik naskah teman yang kebetulan sudah mapan dalam menulis. Beliau mempelajari cara berpikir dan berproses teman tersebut dari awal dan berhasil.
      22.   Penulis mempunyai karya berserak di koran, bisakah ada peluang untuk dibukukan, meski
tulisan tidak boom?
Jawab:
-Kumpulkanlah artikel-artikel tadi berdasarkan tema. Lengkapi sesuai dengan isu kekinian,
 sehingga naskah itu sesuai dengan situasi terkini.
  

Profil Pemateri:
Nama                    : Ukim Komarudin, M.Pd
Pendidikan         : S2
Pekerjaan           : Pendidik
Karya                     : Buku pelajaran, materi Perguruan Tinggi, buku harian yang dibukukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar