BELAJAR
MENULIS GELOMBANG 9
RESUME
19
Hari
/Tanggal : Selasa, 5 Mei 2020
Waktu : Pukul 13.00 – 15.00
Pemateri : Much. Khoiri (Master Emcho)
Topik : Menulis dalam Kesibukan
TK N Pembina Bojongsari Purbalingga
Resume :
Siapa yang tidak sibuk? Manusia
adalah subyek, tanpa kata kerja, subyek hanyalah entitas yang mati, tanpa makna
kontekstualitas.
Manajemen kesibukan
Kesibukan
(ada kesempatan): sikap (termasuk niat) dan aksi (termasuk menulis) menikmati
kesibukan dengan sesuai dengan makhom menulis.
Penulis sejati akan mencurahkan
daya dan pikirannya untuk menghasilkan tulisan, andaikata Ia tidak sedang
menulis, Ia pastilah memikirkan tentang apa yang hendak Ia tulis. Ada waktu
yang dipilihnya, yang paling nyaman, untuk larut dalam menulis. Ia tidak
membiarkan satu hari pun tanpa menulis. Menulis sama wajibnya dengan membaca.
Menurut
Gardner:
Mengapa harus Menulis?Apa yang Kita
angankan akan lenyap, apa yang Kita katakan akan musnah, apa yang Kita lakukan
akan tidak tersisa kecuali dituliskan. Ia akan abadi dan menyejarah.
Menurut
Pramudya Ananta:
Orang
boleh pandai setinggi langit, tapi selama Ia tidak menulis, Ia akan hilang di
dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.
Menurut
Budi Darma:
Begitu
seorang pengarang mati, tugasnya sebagai pengarang tidak dapat diambil alih
orang lain. Sebaliknya jika Dekan, Camat, dan Mantri polisi mati, dalam waktu
singkat akan ada orang yang dapat dan mampu menggantikannya. Penulis memiliki kedudukan mulia karena
menulis sesuatu butuh diperjuangkan.
Mendidik
diri Menulis
Mendidik diri untuk menulis bukan
hanya membuat diri kompeten di bidang menulis, melainkan juga berani
menegakkan prinsip “Reward and Punishment”.
Menulis
itu Berkomunukasi
1. Kita bisa mengkomunikasikan
gagasan.
2. Kita dan Pembaca seakan berada
dalam forum saling berhadapan.
3. Materi tulisan tentu harus selaras
dengan kebutuhan audiens.
4. Pengorganisasian materi tulisan
juga perlu bagus.
5. Penggunaan Bahasa yang komunikatif.
Strategi
Jitu
1. Tetapkan niat menulis.
2. Rajinlah membaca.
3. Gunakan alat perekam gagasan.
4. Kobarkan inspirasi menulis.
5. Tentukan waktu utama.
6. Untuk Pemula, menulis bebas.
7. Menulis di dalam hati.
8. Menulis di waktu utama.
9. Manfaatkan waktu luang.
10. Menulis yang dialami.
11. Menulis yang dirasakan.
12. Menulis selaras minat dan
pekerjaan.
13. Menulis dengan riang.
14. Menulis yang banyak.
15. Read better, write faster.
16. Buatlah motto yang dahsyat.
17. Menulis dengan doa.
SOS
Sapa Ora Sibuk. Menulis dalam kesibukan, Much Khoiri berpendapat ada 17 trik
menulis dalam kesibukan, yaitu:
1. Tetapkan niat menulis. Apa yang
membuat dasar kuat kita menulis. Niat dan keyakinan akan menjadi daya dorong Ketika
kita belum bangkit untuk menulis dan daya tahan bila ada godaan malas, nonton
film, ngobrol yang tidak berguna, untuk tidak mengerjakan yang tidak berguna,
selain menulis. Sesungguhnya amal itu bergantung pada niat, Inna mal a’malu bin niat.
Niat dibagi 2, yaitu:
·
Niat
Umum/abstrak/Filosofis, menulis untuk mencerdaskan bangsa, beramal/jariah
kebaikan kepada orang, dll.
·
Niat
pragmatis, karena supaya dapat uang/tambahan penghasilan/naik pangkat/ingin
tenar/bisa bayar hutang dimunculkan supaya tidak lemah untuk menulis, untuk
kekuatan menjadi penyemangat.
2. Rajinlah membaca. Orang yang
membaca itu seperti melihat masa lalu dan menghadirkan masa depan. Hadir di
setiap sejarah dan imajinasi orang-orang yang hebat. Membaca biasanya mendahului
menulis dan pemicu menulis selalu digedor oleh membaca.
Natalie C, Ketika kau membaca
buku-buku bagus, maka saat kau menulis maka kutipan, asumsi, pendapat yang ada
dalam buku tersebut bagus sangat mungkin bisa keluar, memperkaya tulisan kita
dan bisa membuat tulisan kita menjadi bagus. Maka bacalah buku bagus.
3. Gunakan alat perekam. Gunakan alat
perekam gagasan dengan kamera, HP difoto atau direkam bisa menjadi
materi/sumber inspirasi yang bisa kita tulis,
Pakailah prinsip, harus bisa membuka segala pikiran untuk segala
masukan.
Max G. berpendapat: pikiran manusia
seperti payung, berfungsi paling bagus bila terbuka, terima masukan dari orang
lain/siapapun.
Linus P. berpendapat: Cara terbaik
mempunyai sebuah ide yg bagus adalah meiliki banyak ide. Punya banyak ide
supaya memiliki ide terbagus dari banyak ide.
4. Kobarkan Inspirasi Menulis. Inspirasi
adalah ilham atau Sesuatu yang akan membuat kita memunculkan ide yang paling
bagus. Inspirasi bisa berkembang berkat kekayaan pengetahuan dan sebuah pemicu.
Bila kaya pengetahuan Ketika ada pemicu bisa timbul inspirasi. Inspirasi adalah
pengetahuan awal/bekal pengetahuan yang dimiliki seseorang dan sebuah trigger.
Inspirasi bisa diciptakan/dikonstruksi/dikondisikan, tentu dengan banyak
pengetahuan. Kalau anda menunggu inspirasi Anda bukan penulis, tapi seorang penunggu.
5. Tentukan waktu utama. Yang
membedakan seseorang adalah bagaimana dia bisa mengalokasikan waktunya..
Prinsip waktu utama menulis adalah:
1.
Jangan
berbenturan dengan waktu bekerja. Saat bekerja tetap bekerja, jangan menulis
saat bekerja di kantor.
2.
Merasa
nyaman menulis kapan? Misal: pagi hari atau dini hari, dll. Jam 3 atau subuh,
3.
Pegang
komitmen untuk disiplin waktu menulis/dijadwal agar kondisi fisiologis
terlatih, menjadi terbiasa. Misalnya, biasa menulis malam hari tetap menulis di
malam hari esoknya.
6. Bagi pemula, bisa memakai cara
menulis bebas/Free Writing. Menulis spontan melatih orang menulis dengan
perasaan secara lancar/pakai bahasa tutur/seperti curhat, seakan-akan dari bahasa
lisan, menggambarkan/menyampaikan seperti kepada teman. Otak kanan suka
spontanitas tanpa kerja beraturan. Coba mengoptimalkan otak kanan. Otak kiri menuntut kerja otomatis.
7. Menulis di dalam hati. Jangan
lewatkan bila ada ide bagus, catat.
8. Menulis dalam waktu utama.
Tentukan, pilih jam berapa, silakan menulis di waktu utama,
9. Menulis di waktu luang, jika waktu
menulis di waktu utama masih kurang, tulislah di waktu luang. Harus betul-betul
belajar disiplin dengan waktu yang telah ditetapkan.
10. Menulis yang dialami, catatan
perjalanan/catatan harian, misal: kemah, bisa jadi bahan cerita membuat buku.
11. Menulis yang dirasakan. Seperti
Asma Nadia memanfaatkan kekuatan perasaannya yg dieksplor dalam berkarya.
12. Menulis selaras minat dan
pekerjaan. Pengalaman menarik/praktek mengajar seorang Guru bisa menjadi sumber
tulisan.
13. Menulis dengan riang. Albert E.
Karya kreatif terbaik seseorang tidak terselesaikan jika seseorang tidak
Bahagia.
14. Menulis yang banyak. Belajar
menulis yang bagus. Kuantitas bisa menghasilkan kualitas karena kita tidak tahu
mana yang betul-betul berkualitas.
15. Read better write faster, pinter
membaca dan menulis dengan lebih cepat. Coba berlatih menulis yang biasanya
menulis 2 jam dilatih menjadi 1 jam menulis artikel. Bila sudah terbiasa, Artikel
5500 karakter bisa dituliskan dalam 1 jam
16. Membuat motto yang dahsyat. Misalnya:
“Menulis atau mati”, “Menulislah setiap hari”.
17. Menulis dengan doa. Jangan lupa berdoa, lebih baik lagi berwudhlu,
Basmallah, sholat, mengucapkan Sholawat dan Hamdalah lalu menulis.
Pesan:
Kesibukan selalu ada diantara kita karena pada hakekatnya hidup penuh dengan
kesibukan, yang penting bagaimana kita menyikapi kesibukan kita sehingga bisa
menunaikan kewajiban kita yaitu menulis, banyak byk cara/straregi mana dipilih
agar bisa membuat Kita berkegiatan menulis, bacalah buku SOS karangan Much.
Khoiri.
Pertanyaan
dan Jawaban
1.Ibu
Aan selalu mengalami kesulitan untuk bisa menulis dalam kesibukan, apa tips
yang cocok untuknya?
Jawab:
-Jangan
lupa mencatat, dengan menyiapkan alat perekam, tulis poin-poin di buku tulis,
namun ingat harus punya niat di jam utama betul-betul menuangkan ide yang sudah
dicatat. Ide harus dibantu dengan pencatatan. Sehingga bisa terekam dan
bisa dijadikan artikel. Harus rajin mencatat ide-ide atau sediakan note pad. Kemana-mana
bawa catatan.
2.Berapa
lama pemula perlu menulis bebas agar bisa terampil dalam arti bukan hanya
menulis bebas saja? Apakah untuk terampil diperlukan jam terbang sekian-sekian?
Jawab:
-Bervariasi
tergantung pada niatnya. Intensitas berlatih. Ada seseorang yang tiap hari
harus menulis dan dia selalu bertanya kekurangannya apa, dsb, tidak boleh kalah
dengan kesibukannya sendiri. Dia 1 bulan sudah bisa terampil menulis.
3.Bagaimana
agar ide dengan menulis dalam hati/pikiran saat dalam perjalanan tetap dalam
ingatan sehingga bisa dituangkan dalam bentuk tulisan?
Jawab:
-Ide
direkam dalam pikiran dan tuliskan dalam catatan. Atau direkam, setelah sampai
tuliskan segera. Ketika dalam perjalanan
benar-benar mengingat/menulis dalam pikiran, ingat poin-poin penting, setelah
sampai rumah, tuliskan segera. Setidaknya dalam konsep sehingga ide tidak
hilang, minimal poin-poinnya. Jangan langsung mengobrol , bisa lupa ide-ide
yang akan ditulis tadi. Perlu daya ingat yang cukup bagus. Ada aplikasi write
plus merekam suara menjadi tulisan, untuk penulis yang malas.
4.Terkait
kalimat Motivasi dari Bud Gardner menulis dalam kesibukan, Bagaimana kiat Bapak
dalam memanage waktu agar bisa konsisten dalam menulis.
Jawab:
-Bapak
Much mendasari diri dengan pernyatan bahwa membaca dan menulis adalah wajib,
sesuai isi suratan dalam kitab suci agama Islam, tentang kewajiban membaca yang
tertuang dalam buku beliau berjudul “Write before Dying”. Bapak Much menulis
dari pukul 3 sampai waktu Subuh dapat menyelesaikan 1 artikel, bila waktu hanya
sedikit bisa menulis cerpen, puisi. Bapak Much menulis apa saja, artikel, novel, dll.
5.Bagaimana
kiat supaya tidak lupa menulis atau bertabrakan dengan kegiatan kita menulis?
Jawab:
-Semakin
banyak kegiatan harus semakin pintar mengatur waktu sesuai kekuatan/kemampuan
fisik, mental, berpikir dan panduan semangat. Sebaiknya kita punya jadwal yang
jelas yang sebaiknya dilakukan setiap hari. Mengetahui mana yang harus
didahulukan.
6.Bagaimana
membangun konsistensi menulis satu topik/tema sampai menjadi sebuah buku?
Ketika menulis ada ide baru lagi.
Jawab:
-Buat
rancangan dulu, masuk/kerjakan proyek utama dulu, catat ide lain di tempat lain
mungkin akan jadi ide untuk buku lain. Ide lain catat di buku ide, jangan
dibuang. Belilah buku pencatat ide yang agak mahal, hard cover sehingga kita
tidak meremehkan catatan-catatan di buku itu.
7.Bagaimana
agar bisa lebih berkomitmen dalam menulis lagi?
Jawab:
-Bila
tidak sempat menulis Pikirkan agak cepat, kalo bisa dicatat poin saja, setelah
sampai tuangkan di kertas supaya ada ide paparan yang lebih jelas. Menulis bisa
membantu ide. Menulis adalah berpikir di atas kertas/laptop. Berpikir tuangkan
dalam tulisan. Ide yang sudah ada harus dikelola dan ditindaklanjuti.
8.
Seseorang menulis sebuah buku namun gaya Bahasa dan tulisan masih berserakan
dan tulisan juga merupakan campuran fiksi dan non fiksi, bolehkah”
Jawab:
-Ditulis
saja, jangan berhenti-henti dalam menulis. Tidak ada masalah, fiksi tidak
seluruhnya imajinasi. Ada faktanya juga, misalnya, Jakarta ada di Jawa.
9.Bagaimana
agar rasa percaya diri dalam menulis meningkat?
Jawab:
-Menulis
saja, bila ada orang yang mengolok-olok biarkan saja. Niatkan saja dalam diri
menulis untuk kebaikan. Kalau yang bersangkutan berkarya bagus, hormati dia.
10.Bagaimana
cara mengembangkan tulisan bagi pemula (menulis bebas) yang dirasa seperti
curhat? Bagaimana menulis sebuah buku biografi ingin menuliskan kesuksesan
seseorang agar tidak terkesan seperti curhat?
Jawab:
-Menulis
biografi orang tidak seperti curhat, menggunakan sudut pandang orang ke 3,
gunakan “Dia”, dari sudut mengamati seseorang berdasarkan data yang baik,
informasi dengan wawancara, membaca catatan harian, foto-foto, bertanya kepada
keluarga dan teman-temannya supaya kaya data, wawasan, ide. Ada fakta-faktanya dan cukup obyektif dengan
gaya santai bercerita. Biografi hidup sendiri dengan bercerita, gunakan kata
“Saya”.
11.Bagaimana
membangkitkan Kembali menulis yang dialami, tetapi perasaan yang dialami itu
sudah hilang?
Jawab:
-Harus
me-recall/memanggil ulang, bila sudah tidak utuh, hanya memori yang dialami,
kekuatan membangkitkan perasaan saat itu
butuh keterampilan sendiri, merenung, memanggil satu per satu agar memori
datang kembali, Tulis mendekati perasaan saat itu, bayangkan Anda pada saat itu
sedang berada di sana.
12.Apakah
17 jurus jitu harus ada pada seorang penulis baru bisa menjadi penulis hebat
dan apakah yang kita alami di perjalanan bisa menjadi buku dan bagaimana cara
mengembangkannya?
Jawab:
-Tidak
semuanya, ambil yang relevan saja untuk Anda diterapkan. Misal Read better
write faster bagi pemula tidak cocok, kalo belum mahir menulis jangan
dilakukan. Lakukan free writing untuk pemula.
-Tuliskan
perjalanan Anda, bila mampu menangkap peristiwa menjadi ide banyak maka akan
jadi sebuah buku. Bisa menggambarkan perbedaan tempat wisata di masing-masing
tempat, di Bali bisa dapat 5 tulisan, dst. lalu dibandingkan dengan tempat
wisata di Jawa. Bisa dapat beberapa artikel untuk menjadi sebuah buku. Harus
ada kesensitifan dalam menangkap gejala-gejala Ada program dari Gola Gong Travel Writing, memberangkatkan peserta
berlibur namun tiap peserta setelah pulang dapat membuat buku.
13.Bagaimana
cara mendisiplinkan diri agar terus menulis walau sedang sibuk?
Jawab:
-Niat
yang kuat maka akan punya daya bangkit, kekuatan, menulis itu wajib dilakukan
tiap hari. Apalagi membaca, itu wajib.
-Punya
komitmen mengamalkannya.
14.Bagaimana
cara mengatasi kesombongan dalam menulis, Ketika ada ide tidak dicatat sehingga
ide tadi hilang, bagaimana cara mengatasinya?
Jawab:
-Tidak
boleh sombong harus Tawadu/merendah bahwa banyak yang belum banyak kita
ketahui, kita dalam proses belajar terus. Mengatasi diri sendiri dulu/mengelola
pikiran dengan diri sendiri. Maka catat letupan-letupan ide yang mengganggu
sehingga ide-ide tidak berseliweran.
15.Apakah
menulis di waktu utama itu yang sering disebut tantangan menulis? Apa saja yang
dapat ditulis di waktu utama?
Jawab:
-Menulis
di waktu utama adalah waktu yang paling dipilih, waktu senggang boleh, kapan
sebenarnya mau menulis/ada waktu luang, misal menunggu KA, menunggu mengajar.
Menulis apa saja boleh.
16.Bagaimana
cara menulis yang banyak bagi pemula?
Jawab:
-Menulis
banyak, jangan tidak selesai nulisnya, sehari kalau kuat boleh bikin 2 artikel,
jangan bertarget. sesuaikan dengan kapasitas. Tidak harus jadi buku. Lakukan
gaya bebas saja. Semua ini diakukan agar kita lebih lancar dengan banyak
praktek menulis.
-Tidak
perlu 17 trik dilakukan semua.
17.Bisakah
Bapak menge-share pengalaman saat mengikuti kegiatan di International Writing
Program di University of Iowa (1993)?
Jawab:
-Satu-satunya
pusat menulis di dunia, Bapak Much. Termasuk Penulis ke 32, ada MH Ainun Najib,
Andrea Hirata, dll. Dan harus melalui seleksi secara internasional, ada dewan
pemilihnya. Dengan syarat harus punya banyak karya sastra/jurnalistik, dapat
rekomendasi dari penulis/sastrawan senior dan menguasai Bahasa Inggris dengan
baik. Sekarang ada 6 pusat menulis di dunia, Writers’ Residents dengan berbagai
kegiatan seperti menulis, berbagi, belajar bersama. Bapak Much. Ditolak masuk ke
sana namun disuruh memberi materi di sana.
18.Apakah
puisi juga termasuk menulis?
Jawab:
-Genre/jenis
tulisa/karya tulisan ada 3 yaitu: puisi,
prosa (termasuk cerpen, novel, novelet, prosa kreatif) dan drama (skrip tv,
drama sinetron). Ada pula karya jurnalistik, reportase, feature. Ada pula biografi,
Auto biografi, ensiklopedia. Menulis adalah kegiatan menuangkan pikiran
perasaan di dalam tulisan.
-Kumpulan
puisi bisa dikumpulkan dan dibukukan.
19.Apa
yang sebaiknya ditulis oleh penulis pemula/amatiran, artikel atau buku?
Jawab:
-Jangan
merancang buku dulu untuk pemula, belajar dulu menulis artikel pendek, misal
bikin tulisan kuliner, kehidupan pesantren, sekolah unggul, pendapat siswa
tentang pandemik, kegiatan belajar, dll. Pelajari dulu dari hal sederhana,
konsultasikan dengan yang lebih ahli, bikin blog/ nulis di Face book. Menulis
buku berat perlu persiapan yang matang.
20.Bagaimana
mengorganisasikan kata-kata agar tulisan enak dibaca?
Jawab:
-Lakukan
Latihan menata kalimat, menulis adalah keterampilan, writing skill,
Keterampilan akan menjadi mahir ketika dipraktekan dan dilatih. Tuliskan dengan
Bahasa yang ringan dan gaya yang cocok dengan penulis, bisa dipahami banyak
orang.
21.Apakah
menulis puisi harus runtut bahasanya dan apakah kumpulan puisi buat penulis
pemula bisa dijadikan buku?
Jawab:
-Kaidah
menulis puisi ada rima, ritma, simbol, majas yang perlu diikuti, tidak harus
dengan bahasa berbunga-bunga tapi ada maknanya. Puisi adalah tulisan yang tidak
bebas terikat kaidah-kaidah yang harus diikuti.
-Puisi
yang baik adalah curahan jiwa yang ditata dengan baik, bukan sekedar kata-kata/diksi
yang indah. Misal puisi Rendra, “Kesadaran adalah matahari, kesabaran adalah
bumi”. Memakai majas metafora, kesadaran persis seperti matahari memberi sinar,
sedangkan bumi melambangkan kesabaran, dsbnya.
Profil
Pemateri
Nama : Much. Khoiri
Pendidikan : Univ. Negeri Surabaya (Unesa)
Pekerjaan : Dosen, Penulis 42 buku, Trainer,
Editor, Penggerak Literasi,
Blog : https://muchkhoiriunesa.blogspot.com
HP : 0813 3145 0689
Tidak ada komentar:
Posting Komentar