BELAJAR
MENULIS GELOMBANG 9
RESUME
20
Hari
/Tanggal : Rabu, 6 Mei 2020
Waktu : Pukul 13.00 – 15.00
Pemateri : Farrah Dina, M.Sc.
Topik : Terbitkan Bukumu Catatkan
Sejarah
TK N Pembina Bojongsari Purbalingga
Resume :
Bagaimana membuat karya dan
mengasahnya akan menjadi bermanfaat bagi masyarakat? Kita gunakan Langkah
menulis 4R, yaitu:
1.
Renjana/Passion. Menulislah dari sesuatu yang sangat kita sukai jika
melakukannya terasa mudah dan membuat kita nyaman dan tulisan pun akan cepat
selesai dibuat. Misalnya suka menulis genre cerita anak, tulis saja.
2.
Rutin. Rutin membaca dan menulis. Usahakan membaca semua genre buku
sehingga kita memiliki banyak wawasan kata. Bila belum sempat menulis, rekam
dulu kejadian di sekitar dalam bank
cerita, dll. Maka bila kita mempunyai ide, bank cerita tadi bisa dimunculkan
dan dituangkan dalam cerita/tulisan kita. Pepatah mengatakan, “Orang yang
memendam akan kalah dengan orang yang mengungkapkan”. “Orang yang menunggu akan
kalah dengan orang yang melakukan”. Lakukan kegiatan menulis dalam waktu khusus
dan tempat khusus.
3.
Review. Review adalah proses terpanjang, saat kita bisa memunculkan ide,
maka ingatlah untuk mencatat detil kejadian.
Hal ini dilakukan agar memudahkan kita mereview kejadian dan mudah
menuliskannya. Anda tuliskan semua yang ingin ditulis, jangan diedit, lalu alasan
digunakan backgroundnya, dll.
4.
Ruang bagi Pembaca. Penulis tak
ada artinya tanpa hadirnya pembaca. Hal ini dimaksudkan untuk meminta
masukan/saran dari pembaca. Minta feedback untuk memperbaiki. Misal untuk buku
anak, minta anak-anak yang membacanya/ share di medsos.
Filsuf
mengatakan bahwa “Jika Anda bisa
menulis buku maka Anda tercatat dalam sejarah”. Membaca buku adalah sama
dengan berbicara dengan orang di masa lalu. Membuat buku bisa dilakukan siapa
saja. Menerbitkan buku bisa dilakukan bila telah membuat buku yang baik.
Pertanyaan
dan Jawaban:
·
Apakah
Kita harus melalui tahapan 4R itu agar buku yang diterbitkan berkualitas?
Jawab:
-
Tidak
selalu seperti itu, Ini dirangkum dari pengalaman para penulis best seller.
Mereka menulis yang benar-benar sesuai dengan renjananya dan terbiasa menulis
secara rutin. Pada awal menulis buku sebaiknya jangan dipusingkan dengan
editing, dll yang justru akan menghambat jadinya sebuah naskah. Tetapi setelah
itu boleh dilakukan review berulang (yang merupakan proses Panjang). Seringkali
bahkan naskah final sangat berbeda dari naskah awalnya. Kekuatannya ada di
review ini.
-
Untuk
ruang pembaca, tujuan Kita menulis adalah untuk dibaca jadi perlu mendengar
masukan dari pembaca juga. Tapi jangan sampai Kita juga hanyut hanya untuk
memenuhi kebutuhan pembaca., nanti tidak timbul kebahagiaan.
·
Bagaimana
Langkah/teknis mengubah tulisan dari best practice menjadi tulisan popular?
Jawab:
-
Buku-buku
popular berdasarkan pendekatan ilmiah, membahas permasalahan lalu jawabannya
dengan sedikit-sedikit memasukkan teori-teori pendukung. Jadi yang dibahas
bukan teorinya, ada unsur emosi kuat yang dibangun sehingga ada konektivitas
dengan pembaca.
-
Beberapa
contoh buku ilmiah yang dibuat popular: Good to Great (penelitian dari 500
perusahaan sukses di dunia), The Miracle of Endorphin (pendekatan psikologis
untuk metode pengobatan), The Leader Me (Praktik-praktik di sekolah yang
menerapkan 7 habit).
-
Bagaimana
menampilkan “VOICE” pada buku popular atau membangun emosi, misalnya dengan
memasukkan isi wawancara, atau data-data non formal yang lebih hidup.
·
Bagaimana
mengetahui passion kita dalam menulis?
Jawab:
-
Ada orang yang sudah dari awal mengetahui apa
bidang menulis yang akan digelutinya, namun ada juga yang butuh waktu.
-
Cara
yang paling ampuh untuk mengetahuinya adalah dengan terus menulis, nanti akan
kelihatan kecenderungan kita. Bahkan dengan mengumpulkan bank tokoh, bank situasi,
bank pengalaman ke dalam bentuk rekaman/tulisan pun nanti akan terlihat apa
yang menjadi renjana kita. Kita bisa lihat dari bank yang sudah kita kumpulkan,
apa sih yang menarik untuk kita yang mendorong kita untuk mengungkapkannya, nah
itulah renjana kita.
-
Cara
yang paling mudah adalah dengan melihat mana tulisan yang paling cepat kita
selesaikan dan kita merasa mudah, maka itulah renjana kita.
·
Tentang
pembuatan buku anak. Misalkan kita menulis berdasarkan apa yang kita lihat lalu
ditambahkan dengan khayalan/imajinasi kita, boleh tidak? Dan termasuk kategori
buku apa?
Jawab:
-
Boleh
sekali memasukkan imajinasi ke dalam buku anak. Justru imajinasi adalah
kekuatan dari buku anak. Seperti binatang berbicara, anak pergi ke ruang
angkasa, berteman dengan robot, itu adalah imajinasi.
-
Yang
tidak boleh adalah tahayul dan imajinasi yang mengandung kekerasan. Bu Farrah
keberatan dengan anak durhaka menjadi batu, siasat membunuh raksasa seperti
dalam legenda Gunung Batur, dll. Sikap jahat akan ada akibatnya dan bisa dalam
bentuk imajinasi tapi sebisa mungkin berkaitan dengan perbuatannya dan tidak
berlebihan.
·
Apa
yang Ibu lakukan sehingga bisa menemukan passion menulis buku anak?
Jawab:
-
Saya
menemukan renjana Saya saat menempuh Pendidikan di As dan Jepang dimana negara
tersebut sangat serius memikirkan buku anak. Sebenarnya hal itu berawal juga
dari kebutuhan Saya. Saat di Jepang, anak Saya yang masih TK dan akan Kembali
ke Indonesia masuk SD. Jadi Saya harus mengajarkan membaca dan minta dikirimkan
buku-buku dari Indonesia tetapi Saya tidak puas. Lalu Saya menulis buku sendiri
dan ternyata menyenangkan dan Saya bisa memberi solusi atas permasalahan yang
ada. Selanjutnya saya melakukan penelitian di bidang membaca anak usia SD. Hal
yanh dibutuhkan adalah buku anak berkualitas, namun harga buku berkualitas
mahal. Saya termotivasi untuk membuat buku berkualitas namun terjangkau. Ini
adalah passion Saya, namun saya tetap memaksakan diri menulis genre lain.
-
Karena
rutinnya menulis buku anak-anak dan Pendidikan, saya agak meninggalkan bentuk
tulisan ilmiah. Pada saat saya mengalami ini, Saya memaksakan diri saya untuk
mengirimkan rencana penelitian untuk mendapat bea siswa. Dengan tenggat yang jelas
akan jadi motivasi untuk kita. Ini juga perlu dilakukan. Dan dengan research
plan yang saya buat, saya bisa diterima di universitas di Jepang.
·
Apa
yang melatarbelakangi Bu Farrah mendirikan Tangga Edu dan menjadi penulis?
Jawab:
-
Motivasi
saya adalah bagaimana memberi manfaat sebesar mungkin untuk negeri Indonesia.
·
Bagaimana
memanage 4R agar menjadi sebuah kesatuan utuh yang saling melengkapi dalam
menulis?
Jawab:
-
LAKUKAN,
itulah kunci utamanya, dengan melakukannya dengan baik Anda akan menemukan polanya
tersendiri.
-
Yang
perlu diingat di awal adalah tulis dulu apa yang mudah untuk kita tapi perlu
dipaksakan agar menjadi rutinitas. Maka kita akan terbiasa. Saat ingi publish
ke orang lain, lakukan review berulang-ulang dulu, Jangan lakukan review saat menulis
di awal, karena nanti tidak akan jadi karya karena kita berkutat dengan banyak
hal.
·
Apakah
seorang penulis harus fokus pada satu passion/satu genre tulisan, agar
tulisannya betul-betul baik? Apakah ada pengaruhnya taste/rasa tulisan
seseorang yang suka mengerjakan dua tulisan (fiksi dan non fiksi) secara
bersamaan?
Jawab:
-
Sebagai
awal, tuliskan dulu sesuatu yang mudah bagi kita, yang sesuai dengan renjana
kita, yang kita senang saat menuliskannya. Ini berguna untuk memberi reward
pada diri kita.
-
Dengan
jadinya naskah yang kita sukai, itu akan menjadi bahan bakar bagi kita untuk
terus menulis. Jika di awal kita sudah tidak cukup motivasinya maka akan
terhambat. Tulislah sesuatu yang benar-benar ada di kepala dan hati kita yang
ingin disampaikan kepada orang lain.
-
Selanjutnya
kita menyesuaikan diri dan bisa menulis dengan genre apapun, tentu dengan
Latihan dan pembiasaan. Bahkan kita pun harus menulis sesuai dengan kebutuhan
pembaca. Inilah yang nantinya perlu dikuasai setelah kita menguasai sedikit hal
yang menjadi kekuatan utama kita.
·
Bagaimana
cara awal untuk mengetahui passion seseorang?
Jawab:
-
Yang
penting saat ini kita menuliskan sesuatu yang betul-betul kita merasa menikmati
dalam menuliskannya.
·
Apa
arti renjana dan mengapa diletakkan di poin pertama 4R?
Jawab:
-
Renjana
adalah passion, ketertarikan pada satu hal yang kita mengerahkan energi kita
untuk itu dengan senang hati.
-
Kita
menulis sesuai dengan renjana kita. Itu yang menjadi kekuatan di awal. Manusia
memerlukan reward langsung. Saat kita menulis sesuatu yang menjadi minat kita,
maka kita akan menikmatinya dan hasilnya pun akan cepat jadi. Hasil tulisan
yang jadi ini menjadi reward sendiri untuk kita sehingga kita akan terus
termotivasi untuk menulis.
-
Setelah
itu barulah kita berkreasi dengan berbagai genre agar kita menguasai menulis
berbagai hal.
·
Bagaimana
cara agar bisa menerima tanggapan negative pada tahap ruang bagi pembaca?
Bagaimana mengubah tulisan ilmiah menjadi karya popular?
Jawab:
-
Menerima
tanggapan negative memang tidak mudah. Namun jangan sampai hal itu
mendemotivasi kita dan menghilangkan jati diri kita. Saat kita membaca
tanggapan pembaca, yang perlu kita tahu sebenarnya adalah penangkapan pembaca
terhadap hasil tulisan kita. Apakah sama seperti yang kita ingin sampaikan?
Jika berbeda, apa yang berbeda? (tentu perlu ada ruang imajinasi yang berbeda
antara pembaca dan penulis). Lalu keseluruhan/detil apa yang tidak disuka?
Kalau tidak suka karena selera yang berbeda, maka bisa jadi pelajaran bahwa
orang dengan persona seperti dia bukanlah target pembaca kita.
-
Jika
tidak Sukanya karena persepsi atau terjemahan yang berbeda dari yang sebenarnya
ingin kita sampaikan, maka mungkin ada penulisan yang perlu diperbaiki.
·
Seseorang
ingin menulis buku fisika karena itu adalah renjananya, apakah untuk
selanjutnya hanya menulis buku fisika saja? Karena menuliskannya terasa lebih
ringan disbanding menulis artikel, dll.
Jawab:
-
Untuk
tahap pertama, sebaiknya pilih buku fisika, ini untuk menciptakan reward bagi
diri kita agar terus termotivasi untuk menulis. Namun setelah itu lebarkanlah
sayap, coba buat artikel lain yang tetap mengaitkan dengan fisika (ilmiah
menjadi popular) dan berkreasilah dengan genre-genre lain.
·
Bagaimana
cara mudah menulis buku sebagai pemula, karena beberapa kali mencoba selalu
gagal?
Jawab:
-
MULAI
SAJA DULU, ini yang paling penting. Jika memang tertarik dengan penelitian,
coba ambil salah satu sudut dari penelitiannya untuk dijadikan artikel (bukan
keseluruhan artikel). Ambil sisi yang dapat dibangun konektivitasnya pada
pembaca secara umum.
·
Sebelum
menentukan ruang pembaca apakah kita perlu meneliti/survey untuk calon pembaca
buku kita? Bagaimana sebaiknya jika berharap pembacanya tidak terlalu spesifik?
Jawab:
-
Pada
tahap awal menulis, sebaiknya kita menulis untuk tujuan diri kita. Apa yang
ingin kita sampaikan. Agar keluar jati diri kita sambal kita melihat yang cocok
dengan tulisan kit aitu, pembaca yang bagaimana? Baru kemudian kita berkembang
mulai menulis berdasarkan pesanan, artinya kita tentukan dulu sasaran
pembacanya. Misalnya menulis untuk remaja maka ada Bahasa-bahasa yang perlu
disesuaikan. Kita menulis dengan frame pembaca di kepala kita. Selanjutnya kita
minta pendapat dari pembaca yang dituju sesuai sasaran.
·
Dalam
menulis buku anak apakah Bu Farrah menggambar sendiri atau menggunakan jasa?
Atau adakah cara lain mendapatkan gambar? Mohon tips untuk mengatasi kesulitan
membuat buu anak.
Jawab:
-
Untuk
buku anak jenjang awal/pembaca usia pemula, buku harus penuh dengan gambar,
Saya bekerja sama dengan ilustrator.
-
Untuk
buku jenjang yang lebih tinggi, buku anak akan lebih sedikit gambarnya, bahkan
tidak bergambar (novel anak). Jadi tentukan saja di jenjang mana Anda ingin
menuliskannya. Bisa mengikuti workshopnya di Tangga Edu dengan IG @tangggaedu
dan FB Tangga Edu.
·
Bagaimana
menulis buku anak dan Bahasa yang digunakannya?
Jawab:
-
Sulit
atau tidak sangat relatif. Tapi mungkin
karena kita terbiasa dengan Bahasa dewasa. Kuncinya adalah sering mendengarkan
anak berbicara dan memberikan buku kita pada anak agar kita tahu responnya.
Lalu kita evaluasi. Saat menulis untuk dewasa, apa yang kita tuliskan akan
ditangkap sama oleh pembaca. Namun untuk anak tidak demikian, hal sederhana
saja bisa dipersepsikan berbeda, tidak sama dengan yang kita maksud.
·
Bagiamana
supaya kita tidak malu bila tulisan dibaca orang lain?
Jawab:
-
Saat
tulisan di-publish maka hak penulis terhadap intrepetasi tulisan itu menjadi
hilang. Intrepretasi dan tanggapan pembaca tidak bisa kita kontrol. Diperlukan
kebesaran hati, karena bisa saja tanggapan yang tidak baik yang kita terima.
-
Hak
cipta yang dikopi, bila kita membagi tulisan di dunia maya maka tulisan kita
sudah menjadi milik publik. Walaupun itu salah, tapi di dunia maya kita sulit
mengontrolnya.
·
Mohon
diberikan contoh proses kreatif Bu Farrah menulis buku anak.
Jawab:
-
Saya
menulis berjenjang, maka banyak pakem yang harus diperhatikan. Biasanya Saya
mulai dari sesuatu value yang ingin saya kenalkan kepada anak tapi tidak dengan
cara doktrin tapi tertangkap.
-
Agar
dapat banyak ide, saya banyak menonton film anak, bergaul dengan anak-anak, dan
membaca buku-buku anak. Contohnya “Shihdeh dan Robot”, yang intinya mengenalkan
cara menenangkan diri dengan menarik napas Panjang. Kecenderungan anak
laki-laki agak sulit menenangkan diri saat marah, maka diambillah tokoh robot
agar ada hubungannya dengan anak laki-laki. Setelah itu dibuat prosesnya
termasuk membuat story board, dibaca anak-anak, direview, direvisi lagi,
dst…dari masukan anak, bahkan judulnya pun ada perubahan.
·
Cara
apa yang digunakan agar bisa menghasilkan buku dengan cepat bagi pemula?
Jawab:
-
Mulai
dari hal yang menurut kita mudah dengan topik yang paling dikuasai. Lalu
berproseslah. Proses akan semakin cepat jika segera dimulai.
·
Terkait
R ke-4, menurut pengalaman Bu Farrah berapa persen dari ruang pembaca dapat
ditampung masukannya dan bagaimana sikap kita dalam menerima semua
kritikan agar tidak terbawa amarah?
Jawab:
-
Tidak
ada rumus baku. Siapkan diri untuk terbuka terhadap berbagai masukan. Tapi kita
lihat kalau dia tidak suka karena berkaitan dengan selera yang berbeda, maka
dia bukan target pembaca kita. Dan ini informasi yang berharga buat kita.
Tulisan kita akan memiliki target pembacanya sendiri. Tapi kalau pembaca tidak
suka karena intrepretasi yang salah dari hasil karya kita, mungkin cara kita
menuliskannya perlu diperbaiki.
·
Apakah
yang dimaksud dengan REVIEW? Apakah buku yang kita tulis diberikan kepada
pembaca tertentu untuk dibaca, lalu mereka memberikan masukan baik positif
maupun negatif dan buku dikembalikan kepada kita, lalu kita revisi dan baru
diterbitkan?
Jawab:
-
Benar.
-
Apapun
hasil tulisan kita, kita hadirkan pada pembaca dan melihat tanggapannya. Ini
bahkan sebelum proses penerbitan, usaha individu untuk mendapat masukan. Kalau sudah ke
penerbit, maka ada mekanismenya lagi. Tapi kita pun sudah bisa jelaskan targetnya
siapa, tanggapannya bagaimana kira-kira hingga buku kita itu bisa dibilang
layak terbit.
Profil
Pemateri
Nama : Farrah Dina, M.Sc.
Pendidikan : IPB Bogor
Pekerjaan : Pendiri Tangga Edu, Penulis
IG :
@tanggaedu
FB : Tangga Edu
HP : 081 29177333
Tidak ada komentar:
Posting Komentar