BELAJAR
MENULIS GELOMBANG 9
RESUME
21
Hari
/Tanggal : Kamis, 7 Mei 2020
Waktu : Pukul 13.00 – 15.00
Pemateri : Dr. H. Imron Rosidi, S.Pd.,M.Pd
Topik : Motivasi menulis buku dan
berprestasi
TK N Pembina Bojongsari Purbalingga
Resume :
Prinsip dalam menulis adalah
menulislah dengan jelek dan jangan takut salah. Orang yang tidak pernah
melakukan kesalahan adalah orang yang tidak pernah berbuat apa-apa. Menulis
adalah suatu keterampilan yang harus terus dilatih. Sedangkan buku-buku adalah
vitamin bagi penulis.
Bagaimana menulis buku Non Fiksi?
1. Bacalah beberapa buku untuk
menentukan layout buku dan gaya beberapa penulis.
2. Buatlah judul dan kerangka buku.
3. Kumpulkan berbagai literatur yang
mendukung.
4. Lakukan pendalaman materi.
5. Mulailah menulis dari bab yang
sudah dikuasai.
6. Apabila terjadi kemandegan, lakukan
lagi pendalaman materi.
7. Menulislah dengan tidak takut
salah.
8. Setelah selesai, lakukan editing
dari segi Bahasa dan tanda baca.
9. Terbitkan.
Pendalaman materi dilakukan dengan
3 cara, yaitu:
1. Paper
2. Parson
3. Place
-
Paper dengan cara mengumpulkan literatur. Mulai menentukan jenis buku, jenis
buku yang akan ditulis bisa berupa buku pelajaran, buku antologi cerpen/puisi, novel,
buku agama, buku Pendidikan, buku motivasi dan buku umum remaja. Place adalah
tempat yang ditulis.
-
membuat kerangka buku: “Ayo Jadi Juragan Kecil”
Bab
I. Aku sudah lulus
a.
Jangan
mau menganggur
b.
Melanjutkan
studi
c.
Jadi
juragan yuk
d.
Cara
mudah memulai usaha
Bab
II. Membuka usaha sablon
Bab
III. Membuat vas bunga dari besi siswa
Bab
IV Membuka service HP
Bab
V. Kios perakitan dan rakit computer
Bab
VI. Usaha jasa pengetikan
Bab
VII. Kios bunga dan miniature taman
Bab
VIII Kios majalah dan koran
Skala keterbacaan yang dapat
dijadikan acuan penulisan:
Panjang
kalimat Keterbacaan
5
kata/kurang Sangat
mudah dipahami
8
kata Mudah
dipahami
10
kata Agak
mudah dipahami
12
kata Standar
16
kata Agak
sulit dipahami
20
kata Sulit
dipahami
25
kata/lebih Sangat
sulit dipahami
Bagaimana
menerbitkan buku? Dengan Major Publishing dan Self Publishing (Jual putus)
Keunggulan
Major
Publishing Self
Publishing
1.Distribusi
yang luas Fleksibel
2.Hampir
tanpa modal Margin
profit yang lebih tinggi
3.Lebih
praktis Pasti
terbit
Kelemahan
Major
Publishing Self
publishing
1.Kurang
fleksibel Distribusi
lebih sulit
2.Margin
profit lebih kecil Perlu
modal besar
(Royalty
10%) Banyak
hal yang harus dilakukan
Jual
putus
Keunggulan Kelemahan
1.Cepat
mendapatkan uang Pendapatan
sesuai dengan kesepakatan
2.Tidak
berkurang meskipun buku Hak cetak
di tangan penerbit
Kurang
laku Pendapatan
tidak bertambah meskipun dicetak berulang
3.Praktis
Modal
menerbitkan sendiri
Harga
publishing on demand, oplah minimal 100 eksemplar, kertas isi HVS 70 gram/Book
paper 57,5 gram.
Royalty
buku
Antara
5- 12%, rata-rata 10%.
Perhitungannya:
Harga buku x 10 % x Jumlah cetak
Rp. 50.000,00 x 10% x 3.000 eksemplar = Rp. 15.000.000,00 (jika
laku semua)
Potong pajak 10 %
Syarat
Major Publishing:
-Ada
surat pengantar, Soft copy buku, Biodata penulis
Kelengkapan
penerbitan:
Cover
(bisa dibuat penerbit), pengantar penulis, daftar isi, endorsement, sinopsis,
biodata.
Dalam menulis tidak ada orang yang
tidak bisa menulis buku, yang ada orang yang tidak mau menulis buku. Mengapa?
Karena menulis itu mengungkapkan gagasan, pikiran dan perasaan. Syarat menulis
ada 4, yaitu: mau, tekun, nekad dan baca.
Mengapa guru belum menulis? Mungkin
belum menemukan alasan menulis dan tidak tahu cara menulis. Ingat, menulislah
dengan jelek dan jangan takut salah, sebab orang yang tidak pernah salah
hanyalah orang yang yang tidak pernah berbuat apa-apa.
Menulis adalah keterampilan maka
harus terus berlatih, berlatih menulis, bukan dipelajari namun juga perlu
vitamin yaitu baca buku-buku. Bacalah buku-buku tentang teori menulis dan
hal-hal yang berhubungan dengan menulis.
Biarlah tulisan kita awalnya tidak terlalu
bagus, saya yakin dengan terus berlatih akan ada peningkatan dari segi
kedalaman konten/Bahasa. Pengalaman Bapak Imron pertama kali yang dibuatnya
adalah LKS, karena dulu LKS wajib dimiliki semua siswa. Setelah itu Beliau
menulis buku-buku umum yang akhirnya dilombakan di tingkat nasional dan meraih
juara 1 sebanyak 2 kali. Selanjutnya menulis buku pelajaran dan sekarang aktif
menulis buku perkuliahan dan umum. Beliau juga membuat buku kumpulan puisi,
cerpen, buku umum/motivasi dan buku pelajaran. Semua pasti bisa menulis,
lakukan dengan Langkah-langkah dalam PPT. Bila Anda ingin mengirim karya
sesuaikan dengan visi penerbit.
Pertanyaan
dan Jawaban
v Bagaimana menulis buku pelajaran
yang menarik?
Jawab:
-
Tentukan
dulu siapa pembacanya.
-
Tulis
yang sedang hit, jika menulis buku yang disukai dan digemari penerbit.
Misalnya, Kiat belajar di rumah saat pandemi atau tulisan berupa pengalaman
orang-orang sukses saat mereka masih menjadi siswa
-
Dicoba dan jangan takut tidak laku.
- Seorang
penulis harus selalu mempersenjatai diri dengan pena. Sekarang bisa dengan HP
untuk mencatat ide yang muncul tiba-tiba. Tidak boleh ditunda.
- Tentukan
tulisan dalam bentuk yang paling sederhana, artikel popular. Yang hanya 3-5
halaman. Baca terus dan kirim ke majalah/surat kabar. Misal ke Radar dulu. Satu
kali terbit maka nama Anda akan dicatat oleh tim redaksi.
- Tumbuhkan
motivasi dan gairah membuat buku misalnya, bisa membuat buku yang bisa membuat
siswa bangga. Maka gairah ini akan bertambah terus Ketika tulisan kita terbit
dan akhirnya kita akan terus menulis dan menulis.
v Bagaimana mengatasi menulis di
tengah jalan?
Jawab:
- Masalah
kemandegan, bisa disebabkan karena kurang motivasi dalam menulis. Sebelum
menulis, penuhi dulu wawasan kita tentang apa yang akan ditulis.
v Dimanakah daftar Pustaka diletakkan
di buku non fiksi? Berapa jumlah eksemplar yang dicetak untuk penulis pemula?
Bagaimana system pemberian royalty untuk buku antologi? Penulis pemula
sebaiknya menerbitkan buku ke penerbit mana?
Jawab:
-
Daftar
Pustaka hanya di akhir tulisan. Bisa juga dengan diberi footnote.
- Tergantung
prediksi penerbit, Di penerbit Kanisius ada 5000 eksemplar, menerbitkan sendiri
5 atau 100 eksemplar juga bisa.
- Biasanya penerbit mayor tidak menerbitkan
buku antologi.
- Sebagai penulis pemula ke penerbit
indie/menerbitkan sendiri dulu, dengan biaya sendiri. Bila
dirasa tulisan kita sudah bagus
baru dikirim ke penerbit mayor. Ingat lihat visi penerbit.
v Apa Langkah awal yang bisa memberi
kita semangat untuk menemukan sesuatu agar bisa berlanjut ke menulis buku?
Jawab:
- Waktu
menulis anggaplah sedang berbicara, bila salah ketik huruf, biarkan dulu. Terus
menulis jangan takut salah. Antara otak kita yang berjalan lancar dengan tangan
kita yang mengetik jauh lebih cepat otak kita.
- Setelah
dianggap selesai, mungkin 4-6 paragraf, coba dibaca lagi sambil membenahi mana
yang salah.
v Bagaimana tahapan dalam membuka dan
menutup kalimat/paragraph?
Jawab:
-
Paragraf adalah gabungan kalimat yang koheren/padu.
Ada 3 cara agar padu yaitu:
1.
Mengulang
kata yang sebelumnya disebutkan
2.
Mengganti
dengan kata lain yang sama maknanya
3.
Memberi
konjungsi antar kalimat,
- Paragraf
terdiri dari 3-5 kalimat, bisa 1 kalimat utama dengan 2 kalimat penjelas.
Paragraf bisa dimulai dari kalimat utama (kalimat yang perlu dijelaskan dan
masih bersifat umum. Misal: Pandemi
corona menyengsarakan banyak orang. Kalimat selanjutnya adalah penjelas dari kalimat tersebut. Jadi berakhir apabila
dianggap penjelasnya sudah cukup. Usahakan maksimal 5 kalimat.
v Apa saja syarat untuk kenaikan
pangkat dari golongan 3 ke golongan 4, dan apa perbedaanya?
Jawab:
- Tidak
ada perbedaannya, kalau buku berISBN nilainya 3 dan kalau tidak nilainya 1,5.
v Sejak kapan Bapak Imron menulis?
Bagaimana Bapak mengatasi kesibukan sedangkan Bapak harus punya waktu untuk
menulis?
Jawab:
- Bapak
Imron mulai menulis sejak menjadi mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia dan
mengikuti kegiatan HMP (Himpunan mahasiswa Penulis). Banyak menulis puisi,
cerpen serta artikel poluler di majalah kampus.
-
Sejak
menjadi guru tahun 1989, baru pada tahun 1990 buku diterbitkan oleh penerbit
YA3 Malang.
-
Penulis
itu harus mau mengorbankan waktu, selain sebagai kepala sekolah dan mengajar di
2 pondok pesantren serta 1 perguruan tinggi, Bapak Imron masih sempat melatih
pencak silat.
Jadi waktu untuk menulis di malam
hari. Menjadi penulis pasti sulit bila Ia tak ada waktu wajib menulis.
v Mohon diberikan penjelasan tentang
karakteristik yang tulisannya diterima oleh penerbit mayor. Untuk kenaikan
pangkat, berapa judul yang dibutuhkan untuk buku antologi?
Jawab:
- Untuk
bisa ke penerbit mayor, usahakan kita harus sudah terkenal dulu. Untuk
mengetahuinya bagaimana? Buka Google, ketik nama dan asal. Kalau sudah ada,
berarti sudah terkenal.
- Untuk
mengetahui visi misinya buka Google atau datang saja ke toko buku. Carilah buku
yang selaras dengan buku yang Anda tulis.
Kirimlah ke sana. Jangan kirim buku agama ke Balai Pustaka, kirim ke
penerbit Mizan
v Bagaimana kiat cepat membaca buku
yang akan dituliskan? Berapa jumlah minimal buku yang harus dibaca dalam sehari?
Jawab:
- Bila
ingin menulis, baca buku-buku yang sesuai dengan pa yang akan kita tulis.
Seorang penulis harus mempunyai segudang buku.
v Buku apa yang sebaiknya ditulis
agar bisa jadi bahan bacaan siswa sekaligus bisa untuk naik pangkat?
Jawab:
- Lihat
buku 4. Untuk puisi ada 20 lebih judul dalam 1 buku mendapat nilai 2 dan 40
lebih judul puisi nilai 4. Untuk 10 lebih judul cerpen nilai 2 dan 20 lebih
judul cerpen nilai 4.
- Untuk
naik pangkat adalah buku Pendidikan dan pembelajaran dan buku pelajaran.
v Apakah dalam penyusunan DUPAK masih
tetap memakai juknis yang lama? Untuk PKB khususnya publikasi ilmiah pada
golongan IV b ke atas, apakah diseminarkan?
Jawab:
- Juknis
masih tetap tetapi sekarang sedang proses revisi.
- Yang
diseminarkan hanya Laporan penelitian, misal PTK.
v Bagaimana tips membuat buku
pembelajaran fisika?
- Menulislah
dengan jelek dan jangan takut salah, mulailah dengan 3P (Parson, Paper dan
Place)
v Apakah buku bunga rampai bisa dijadikan kredit poin kenaikan pangkat?
Bagaimana prosedur tulisan puisi yang dapat dijadikan kenaikan angka kredit?
Bila sudah mempunyai ijazah S1 dan S2 Agama/Sudah linier, namun punya juga ijazah
S1 pendidikan sejarah, apakah ijazah Pendidikan S1 sejarah bisa diajukan untuk kenaikan pangkat?
- Tidak
ada bunga rampai. Kalau puisi minimal 20 judul puisi, artikel popular 1 judul saja,
asal diterbitkan.
- Ijasah
yang diakui hanya 1 ijasah setingkat. S1 sejarah tidak dinilai.
v Apakah dalam kenaikan pangkat untuk
golongan di atas III c mengharuskan memiliki karya buku. Bagaimana trik untuk
menulis buku karena banyak kendala yang dihadapi?
- Untuk
buku hanya diisyaratkan saat ke IV d, yang dibawahnya tidak.
- Tetaplah
bergairah dengan melihat senangnya apabila buku kita terbit.
v Apa yang melatarbelakangi Bapak
menulis buku LKS?
Jawab:
- Pada
tahun 1990 banyak bermunculan LKS, namun hanya berupa pertanyaan dan
titik-titik. Bapak Imron membuat LKS dengan banyak flowchart dan menuntut cara
mengisinya, tidak sekedar titik-titik. Diterbitkan sebanyak 25.000 eksemplar
dan mendapat royalty 30 juta.
v Bagaimana cara menulis buku
motivasi dan Langkah apa saja yang harus dilakukan?
Jawab:
- Langkah
ada dalam ppt alias sama. Hanya saja novel dikerjakan secara berurutan. Buku
non fiksi tidak bisa urut, bisa dimulai dari bab 3 atau bab 5 atau bab 1.
Tergantung pada materi mana yang telah kita pahami dan literaturnya lengkap.
v Saat pertama kali Bapak menulis
buku, apakah ada review negatif dari pembaca? Bagaimana perasaan Bapak?
Bagaimana kiat untuk terus menulis dari setiap kesalahan-kesalahan yang ada?
Jawab:
- Ada
review negatif dari pembaca, Jadikan penilaian negatif sebagai cambuk untuk
membuktikan bahwa tulisan selanjutnya akan lebih bagus, ini bisa dijadikan
motivasi.
v Apakah LKS bisa dijadikan syarat
untuk kenaikan pangkat? Apa syarat utama buku yang digunakan untuk naik
pangkat?
Jawab:
- LKS
tidak bisa dinilai.
Profil
Pemateri
Nama : Dr, H. Imron Rosidi, S.Pd.,M.Pd
Pendidikan : S3 Pendidikan Bahasa Indonesia
Pekerjaan : Guru, Dosen, Penulis
Website : https://guru_umarbakri.blogspot.com
HP : 081 210500199/0343-421059
Tidak ada komentar:
Posting Komentar