BELAJAR MENULIS GELOMBANG
9
RESUME 26
Hari /Tanggal : Kamis, 14 Mei 2020
Waktu : Pukul 13.00 – 15.00
Pemateri : Asep Sa’paat
Topik : Pengalaman Menulis Opini dan
Hikmah Republika
Peresume : Ariyani, SPd. AUD (ariyaniayla45@gmail.com)
TK N
Pembina Bojongsari Purbalingga
Resume :
Pertama,
saya awali dengan penjelasan tentang mengikat makna. Istilah mengikat makna
dipopulerkan oleh almarhum Hernowo. Segala hal yang berkaitan dengan aktivitas
menulis sebagai cara untuk memaknai hal-hal yang bisa kita lihat, dengar,
rasakan, renungi.
Setiap
orang memiliki hambatan menulis yang berbeda-beda. Ada hambatan yang disebabkan
kesulitan mengalirkan gagasan, ada juga karena faktor mood, ada pula yang
disebabkan karena faktor penguasaan bahasa serta keterampilan menulis. Namun
hakikatnya, setiap diri kita bisa menulis jika konsisten mau belajar. Hal yang
paling mudah ditulis adalah sesuatu yang dekat dengan diri kita.
Sebelum
saya dapat mempublikasikan tulisan di media masa, saya belajar menulis di buku
harian. Menulis di buku harian adalah cara ampuh untuk membangun kepercayaan
diri untuk menuangkan gagasan.
Berikut
ini merupakan ranah dan jenis tulisan yang mungkin sudah tak asing bagi Bapak
dan Ibu guru hebat.
Berdasarkan
kajian salah satu guru menulis saya, Mas Bambang Trimansyah, sifat tulisan
terbagi ke dalam 4 sifat, yaitu:
1. Pribadi tertutup,
yakni tulisan bersifat sangat pribadi dan cenderung dirahasiakan agar tidak
dibaca atau terbaca oleh orang lain. Tulisan ini biasanya berupa diari,
surat-surat pribadi, ataupun catatan-catatan rahasia.
2. Pribadi terbuka, yakni
tulisan bersifat pribadi ataupun sangat pribadi, tetapi dibiarkan ataupun
disengaja untuk dibaca orang lain. Tulisan semacam ini muncul akibat
perkembangan teknologi informasi, terutama di dunia internet. Tulisan-tulisan
di blog, situs, ataupun media sosial cenderung banyak yang bersifat pribadi,
subjektif, dan kadang malah dibuat sesuka hati.
3. Publik terbatas, yakni
tulisan yang ditujukan u…
Sifat menentukan untuk
siapa tulisan Anda tujukan. Pada sifat pertama Bapak Ibu menulis, tetapi hanya
Bapak Ibu sendiri yang membacanya. Sifat 2, 3, dan 4 adalah tulisan yang
ditujukan untuk publik sehingga Anda perlu menimbang tujuan penulisan dan
pembaca sasaran. Nah menurut Bapak Ibu, menulis di media masa termasuk sifat
tulisan yang mana?
Opini
merupakan jenis tulisan nonfiksi, ranah jurnalistik, dan sifat tulisannya
publik terbuka.
Sebelum bicara lebih teknis
untuk membuat tulisan, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar
tulisan kita memiliki ruh atau jiwanya. Menurut Mas Fauzil Adhim, ada 6 aspek
yang harus dikembangkan agar tulisan kita memiliki jiwa, yaitu:
1.
Tulisan akan memiliki jiwa saat penulis
memiliki visi hidup (cita-cita dan harapan)
2.
Melibatkan emosi saat menulis
3.
Luas wawasannya (banyak membaca,
berdiskusi, jalan-jalan)
4.
Berbagi pengalaman hidup nyata yang pernah
dialami
5.
Menggunakan nalar atau logika yang tepat
6.
Tulisan sebagai hasil perenungan yang
mendalam tentang apapun yang akan ditulis.
Menyusun draf
1. Menulis bebas
2. Memasukkan bahan yang
relevan dengan pengalaman diri, pengalaman orang lain, latar belakang ilmu dan
pengetahuan yang dimiliki
3. Memasukkan data dan
fakta
4. Mengembangkan gaya
penulisan yang tepat sesuai pembaca sasaran
Merevisi: Membuat Tulisan Lebih Baik
1. Membaca ulang naskah secara keseluruhan sambil menandai
bagian yang kurang jelas atau kurang tepat
2. Menimbang bahan yang harus dibuang karena kurang relevan
3. Menimbang bahan lain yang dapat memperkaya tulisan
Menyunting: Memastikan Tidak Ada Kesalahan
Memperbaiki tulisan dari aspek tata bahasa, ketelitian data
dan fakta, kesantunan. Tak boleh ada kesalahan elementer.
Menerbitkan
Menentukan publikasi tulisan pada media yang tepat serta
pembaca yang tepat. Bapak Ibu dapat memilih media daring atau media cetak.
Di luar teknis menulis yang disampaikan di atas, faktor
nonteknis seperti disiplin menulis, tak pantang menyerah mengirimkan tulisan ke
media meski sering ditolak dan tak dimuat, juga tak berhenti belajar
meningkatkan keterampilan menulis.
Jauh sebelum tulisan saya dimuat di rubrik opini dan Hikmah
Republika, sejak tahun 2007 saya konsisten menulis di Republika Online.
Nah ini jadi faktor nonteknis, punya jalinan silaturahim dengan para redaktur di media masa.
Kita mendapatkan informasi dan masukan dari para redaktur agar kualitas tulisan
lebih baik dan potensial dimuat di media cetak.
Izin saya bagikan beberapa tulisan saya yang dimuat di rubrik
opini dan hikmah Republika, Bapak dan Ibu guru hebat
Pertanyaan
1, Assalamualaikum. Selmat sore bang asep..luar biasa pengalamannya.
perkenalkan Andy Muhtadin Beltim-Babel mau tanya, "Bagaimana menyiasati
agar waktu menulis dan tema kita sesuai dg waktu kirim/moment yg tepat?"
Jawab:
-
Wa'alaikumussalam. Selamat sore Pak Andy
Muhtadin. Kita harus sensitif dengan momentum yg akan terjadi, misal, 6 hari
lagi merupakan momen Hari Kebangkitan Nasional. Nah, dari sekarang Pak Ady
sudah mulai menyiapkan bahan belanja gagasan, tentukan ide yang akan ditulis,
dan tuliskan dan kirimkan tulisannya paling lambat sehari sebelum tanggal 20
Mei. Prinsip umum demikian Pak Ady.
Pertanyaan
2, Slmt sore pak, apa syarat tulisan opini atau artikel bisa layak cetak di
media? Tks...Yulius Roma-Tana Toraja
Jawab:
-
Selamat sore Pak Yulius. Syarat paling
utama adalah ide orisinal dan menarik, data dan fakta yang disajikan sahih,
tata bahasa baik, dan sesuai dengan kriteria dari redaktur media cetak, Pak.
Pertanyaan
3, Assalamualikum, bang asep yang luar biasa. Trima kasih telah berbagi ilmu
dan pengalaman. Pertanyaan saya bagaimana menyiasati ketidakpercayaan diri atas
tulisan yang sudah kita tulis? terima kasih fitran ...mataram
Jawab:
-
Wa'alaikumussalam, Pak Fitran. Bapak coba
konsisten menulis dulu di buku harian atau personal blog yang bersifat pribadi.
Nanti jika sudah mulai percaya diri, publikasikan tulisan kita. Jangan takut
mendapat kritikan dan masukan dari pembaca terhadap tulisan kita. Karena justru
hal tersebut bisa menjadi cermin untuk kita terus meningkatkan kualitas
tulisan.
Pertanyaan
4, Saya bu Beni dr Bojonegoro, ingin bertanya bagaimana mengasah emosi dalam
kepenulisan sehingga tulisan kita bisa berkualitas , terima kasih
Jawab:
-
Omjay: Wa'alaikumussalam, Bu Beni.
Tuliskan sesuatu yang benar-benar pernah dialami oleh diri sendiri. Saya pernah
membuat tulisan di rubrik Hikmah Republika saat istri saya wafat. Wah susah
memulai kata pertama dan menutup kata terakhir karena saya ada rasa yang hadir
menemani saat membuat tulisan, Bu.
Pertanyaan
5, assalamualaikum pak asep. luar teknis
menulis yang disampaikan di atas, faktor nonteknis seperti disiplin menulis,
tak pantang menyerah mengirimkan tulisan ke media meski sering ditolak dan tak
dimuat,
Apa
saja yg menyebabkan tulisan sering di tolak media masa dan bagaimana cara
menulis yg bisa diterima media masa
Jawab:
-
Ide tulisan orisinal, aktual dengan
situasi kekinian di masyarakat, tata bahasa baik, data dan fakta penunjang gagasan
Bu Sri Budi lengkap dan sahih.
Pertayaan
6, Saya sri Budi Gresik. Saya mau bertanya bagaimana ciri artikel yang menarik
untuk diterbitkan.gaimana menyiasati agar waktu menulis dan tema kita sesuai dg
waktu kirim/moment yg tepat?"
Jawab:
-
Wa'alaikumussalam. Tulisan yang pasti
ditolak media adalah yang tidak mengikuti kaidah yang sudah ditetapka n media.
Misal, kita menulis sesuatu yang bersifat SARA, gagasan terlalu umum, batas
maksimal karakter tak diindahkan oleh kita.
Pertanyaan
7, assalamu'alaikum Pak Asep Sapaat... ijinkan untuk bertanya...apakah ada
kriteria pembeda antar media cetak untuk bisa menerbitkan suatu tulisan Bapak?
matur nuwun penjelasannya...saya Rachmi dari Banyuwangi
Jawab:
-
Wa'alaikumussalam, Bu Rachmi. Setiap media
cetak punya kebijakan sendiri terkait standar tulisan yang akan mereka terima.
Misal, tulisan Hikmah Republika tak ada di media cetak lain. Rubrik Hikmah khas
punya Republika. Jadi, kita harus pelajari secara cermat rubrik-rubrik yang ada
di setiap media cetak agar kita bisa tepat memilih media mana untuk menerbitkam
tulisan kita.
Pertanyaan
8, Asw pak Asep, sy cndra dr MTsN 1 Langkat Sumatera Utara, sangat senang bisa
berinteraksi dngn bpk..mmbca CV bpk membuat sy trpncing untuk bs ikut dlm forum
virtual lain yg bpk isi... Baik pak, prtnyaan ini terkait dengan problem yg sy
hadapi...sy mulai mnulis dr bntuk2 fiksi yg diksiny penuh majaz dan ktika sy
mncoba k non fiksi yg ilmiah sy ksulitn...apa solusinya kr2 pak? Trmksh
Jawab:
-
Wa'alaikumussalam, Pak Candra. Saran saya,
Bapak mulai pelajari tulisan-tulisan opini yang dimuat di media, lalu coba buat
tulisan bergenre nonfiksi. Ala bisa karena biasa, Pak Candra. Hal paling
penting dalam tulisan opini (nonfiksi) adalah tata bahasa baku dan pemilihan
diksi yang bermakna lugas.
Pertanyaan
9, Assalamualaikum Pak Asep, saya ingin bertanya bagaimana caranya supaya ide
yang sudah kita miliki menjadi sebuah judul yang menarik untuk dibuat suatu
tulisan, karena kadang terlintas ide tetapi susah sekali mencarikan judul yang
tepatnya untuk ide tersebut, eti
haryati -Bogor Jawa Barat
Jawab:
-
Wa'alaikumussalam, Bu Eti. Ada beberapa
pendekatan saat menulis. Ada yang langsung menetapkan judul, lalu membuat
tulisan. Tetapi ada juga yang sebaliknya, buat tulisan dulu untuk menguraikan
idenya, judul bagian terakhir. Saran saya untuk Bu Eti, menulis dulu, nanti
judul diputuskan terakhir. Boleh minta pendapat ke guru menulis Bu Eti atau
rekan sejawat terkait pilihan judul dari tulisan yang sudah dibuat Bu Eti. Hambatan
paling mendasar kita sulit mengalirkan gagasan karena gagasan yang mau
diungkapkan belum jelas. Persoalan lainnya, kita kekurangan bahan untuk
menunjang penyelesaian tulisan kita. Hal lain yang juga kerap terjadi, saat
menulis, kita menempatkan diri dalam 2 peran sekaligus sebagai penulis juga
editor. Saat menulis, lalu diedit, kita berhenti. Balik lagi ke awal. Terus
terjadi seperti itu. Alhasil gagasan kita lewat tulisan tak selesai-selesai.
Itu pengalaman pribadi dan masih juga terjadi pada diri saya.
Pertanyaan
10, Terimakasih Pa Asep, sangat memberkati.
Pertanyaan
saya, sebagai pemula bagaimana Cara kita
mengatasi hambatan yang disebakan oleh kesulitan dalam mengalirkan gagasan
tersebut Pak.
Jawab:
-
berlatih terus tentunya.
Pertanyaan
11, Izin bertanya … Apakah artikel-artikel yang saya buat dapat diberikan angka
kredit dalam penyusunan DUPAK ke IV.b ? Apakah ke al dg redaktur faktor penting
membuat tulisan dimuat di koran nasional
-
Saya kurang paham terkait hal ini. Sejauh
pemahaman awam saya, tulisan yang dimuat di media masa, makalah yang dimuat dan
dipresentasikan di seminar nasional atau internasional, dan makalah yang dimuat
di jurnal terakreditasi nasional bisa menyumbangkan angka kredit yang
bermanfaat untuk kenaikan pangkat. Saya punya dosen pembimbing yang sangat
produktif berkarya tulis, sekali menulis 2 judul makalah untuk satu event
seminar nasional. Kalau semua karya tulis didokumentasikan dengan baik, belajar
dari kiprah dosen pembimbing saya, beliau naik pangkatnya cepat sekali. Kata
kuncinya: konsisten berkarya tulis. Naik pangkat itu bonusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar