BELAJAR MENULIS GELOMBANG 9
TUGAS MENULIS “PENGALAMAN
PEMBELAJARAN DARING DI SEKOLAH MASING-MASING”
Peresume : Ariyani, SPd. AUD (ariyaniayla45@gmail.com)
Resume : Pengalaman menerapkan pembelajaran online di TK N Pembina
Bojongsari Purbalingga
Pembelajaran
di TK adalah kegiatan belajar mengajar yang dilakukan bersama anak usia dini.
Usia yang biasa disebut sebagai “Golden Age”. Pembelajaran ini diikuti oleh
anak usia 4 – 6 tahun. Di usia ini anak-anak sedang bergerak dengan aktifnya.
Anak memerlukan ruang gerak yang cukup untuk beraktivitas. Setiap hari di TK
dilaksanakan kegiatan yang ditujukan untuk mengembangkan secara optimal tumbuh
kembang anak termasuk membentuk karakternya agar dapat mempersiapkan anak mencapai
kecakapan abad 21.
Saat ini, para
guru diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan kualitas lulusan
dengan memberikan bahan pembelajaran yang dikembangkan dengan prinsip berpusat
pada anak serta berorientasi keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS/ Higher
Order Thinking Skills) dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
Masa anak-anak
adalah masa yang paling mudah untuk mengajarkan pembentukan karakter. Anak-anak
mempunyai sifat selalu meniru apa yang ada di sekitarnya, apalagi sesuatu yang
dianggapnya hebat. Jadi TK merupakan Lembaga yang mendidik anak-anak untuk mengintegrasikan
semua kegiatan belajar mengajar, yang dalam satu hari ada 6 pengembangan yang
harus selalu ada dalam KBM, yaitu dimulai dengan adanya Pengembangan nilai dan
moral agama, sosial emosional, fisik motorik, Bahasa, kognitif dan seni. Anak
memerlukan kedekatan baik secara fisik maupun emosional dengan para pendidik.
Mereka masih
membutuhkan banyak bimbingan dalam segala hal. Kegiatan yang disarankan adalah
kegiatan yang secara langsung dapat dilaksanakan, misalnya praktek mengenalkan
kendaraan, sebisa mungkin anak diajak untuk dapat mengamati kendaraan secara
langsung, mereka belajar mengamati kendaraan, bertanya tentang nama-nama
kendaraan dan berkreasi dengan benda di sekelilingnya sesuai tema yang sedang
dijalankan.
Pembelajaran
di TK ditujukan untuk menyiapkan mereka menuju pembelajaran ke jenjang yang
lebih tinggi. Dimulai dari meningkatkan kemandirian anak, orang tua harus tega
melepas anaknya untuk berani ditinggal di dalam kelas, tidak ditunggui di
kelas. Biasanya anak diberi waktu seminggu untuk melaksanakannya.
Setelah itu
mulailah keterampilan hidup dapat dibiasakan setiap hari, sedikit demi sedikit.
Dari mulai mengajarkan anak BAB dan BAK secara mandiri, terkadang masih dengan
bantuan guru. Mencuci tangan yang benar sebelum dan sesudah makan atau setelah
bermain di lingkungan TK (anak belajar mencuci tangan dengan bernyanyi). Dan
tentu saja harus belajar antri mencuci tangan bergantian.
Lalu
keterampilan makan sendiri di kelas, tanpa disuapi. Meski anak yang masih baru
masuk sekolah terlihat makan dengan kaku tetap saja guru memberi semangat, bahkan
saat mereka makan dengan berantakan, guru tetap memberi apresiasi terhadap kemandirian
mereka. Dan menjaga kebersihan selalu diutamakan, dengan mengajarkan untuk
selalu membuang sampah di tempatnya. Anak-anak sangat antusias dalam menjaga
kebersihan. Saya pun selalu memberikan lagu-lagu yang memberikan semangat untuk
hal tersebut. Anak-anak lebih antusias lagi bila mereka melihat “bioskop TK”,
anak menonton film dengan menggunakan LCD. Film yang awal disajikan untuk anak memasuki
mid semester selalu berhubungan dengan tema kebersihan badan anak dan cara
merawatnya, misalnya tentang menggosok gigi. Dilanjutkan dengan film lain yang
lebih ringan dan menghibur.
Untuk pembiasaan
lainnya, dalam kegiatan moral agama, anak diberikan jadwal melaksanakan sholat
Dhuha bersama, dimulai dengan belajar Gerakan wudhu dengan nyanyian lalu
praktek berwudhu dan sholat bersama. Mereka bergantian menjadi Imam sholat dan
guru ikut sholat bersama membimbing dan mendampingi. Saya Kembali menggunakan
aplikasi WA untuk mengirimkan kegiatan anak belajar tersebut. Saya menyarankan
anak menghafalkan suratan yang telah dihafal anak di kelas untuk dihafalkan di
rumah dengan mengunduh dari Youtube.
Semua kegiatan
anak sangat berguna untuk dilakukan pada masa peka ini, terutama bila ada
lomba. Anak merasa senang bila ada kegiatan lomba, Kami biasanya mengadakan
lomba untuk semua anak, lalu memilih hasil yang terbaik untuk diikutkan di
lomba kecamatan dan seterusnya. Sehingga semua anak merasakan bagaimana
mengikuti lomba. Para walimurid senang dan memberikan semangat kepada anaknya masing-masing.
Lomba-lomba di tingkat TK biasanya lomba menyanyi, mewarnai, keterampilan
merawat diri sederhana, Pildacil, Sholat, Hafidz, Adzan, mewarnai kaligrafi,
dolanan bocah, senam anak, dan lain-lain.
Untuk meningkatkan
kemampuan Bahasa anak, pada pembelajaran di kegiatan awal, anak mendapat
giliran untuk bercerita di depan kelas. Mereka menceritakan pengalamannya saat
melaksanakan kegiatan, biasanya anak menceritakan kegiatan di rumah atau saat
rekreasi bersama keluarga. Kegiatan ini untuk melatih keberanian anak tampil di
depan umum. Saya kirimkan video anak tersebut di grup WA kelas. Orang tua anak
pun mengapresiasi video tersebut. Anak pun senang karena usahanya dihargai, Ia
merasa pintar dan bangga bisa mendapat bintang empat, nilai yang paling tinggi
di penilaian pembelajaran TK. Saya biasanya memberikan stiker bergambar untuk
anak.
Sedangkan
untuk kegiatan Kognitif, dan seni, terkadang anak-anak belajar dengan
menggunakan laptop. Misalnya, Saya menggunakan Youtube untuk memperlihatkan
lokasi wisata kota Purbalingga. Anak-anak sering berteriak kegirangan sambil bercerita
bahwa Ia pernah berkunjung ke tempat rekreasi tesebut.
Dalam
kurikulum untuk TK belum ada metode
pembelajaran online untuk anak TK. Hanya
saja untuk pembelajarannya diharapkan guru menggunakan teknologi IT sederhana, seperti
penggunaan laptop dan LCD. Dari hal tersebut diharapkan anak mengenal teknologi
dan senang belajar, mendapat ilmu baru. Namun Saya merasakan saat libur pandemi
ini anak-anak TK pun membutuhkan pembelajaran online meski mungkin hanya untuk
sekedar melepas kangen bersama teman-teman. Anak-anak dan Walimurid mengatakan
sudah kangen ingin belajar di sekolah bertemu dengan teman-teman.
Selama ini,
sebelum adanya pandemi, dengan aplikasi WA Saya mengirimkan hasil pembelajaran
sekolah pada hari itu. Terutama saat pembelajaran ekstrakurikuler menyanyi
bersama Bapak Heru dan sholat Dhuha bersama di kelas, saat giliran kelas
menjadi petugas upacara bendera hari senin, serta kegiatan-kegiatan lain
seperti kegiatan outing Class. Para orangtua yang kebanyakan bekerja di PT
rambut, sebagai pedagang dan yang berprofesi sebagai guru sangat senang melihat
video hasil belajar anak mereka menyanyi dan kegiatan-kegiatan lain di TK.
Status WA mereka sering sama!
Libur karena pandemi
Corona membuat anak didik tidak bisa saling bertemu dan belajar bersama seperti
dulu. Suasana Gedung Taman Kanak-kanak saat hari pertama libur pandemi tampak sunyi dan sepi, tanpa kehadiran anak-anak
didik. Area bermain yang biasa riuh dengan suara tawa canda anak sekarang terdiam
mematung bagai hiasan saja. Suara ayunan yang berderit kini membisu.
Jungkat-jungkit pun hanya membentuk garis miring, tiada lagi bentuk garis datar
bergantian dengan garis miring yang meletupkan bunyi kayu menghantam ban karet
pemantul kayu. Bunyi sepatu anak yang nyaring saat naik perosotan besi pun
hilang. Hanya suara kendaraan saja yang terdengar dan terkadang suara mobil ambulan
melewati jalan raya di depan TK.
Guru-guru tetap
berangkat untuk piket menyelesaikan administrasi yang ada. Namun di libur hari
kedua, kami sebagai guru TK kelas A merasa rindu dengan kehadiran anak-anak
didik kami. Maka setelah administrasi kelas selesai Saya dan guru pendamping
menuju taman TK, tempat anak-anak biasa bercengkerama saat kegiatan istirahat tiba. Kami melakukan bersih-bersih di
area tersebut. Lalu timbul ide Saya untuk menyapa murid-murid Kami melalui
aplikasi WA. Saya mem-video kegiatan kami dengan HP. Setelah memakai masker dan
duduk di pinggir taman TK, kami beraksi. Menanyakan kabar anak-anak dan
mendoakan semoga mereka selalu sehat dan tetap semangat belajar di rumah dulu. Kami
menyisipkan pesan untuk selalu menjaga kebersihan dan memakai masker bila
keluar rumah.
Keesokan
harinya ada pemberitahuan bahwa para guru pun diliburkan kecuali bila ada
informasi penting, semua guru harus berangkat. Namun setiap hari Senin Kami berangkat
piket di TK. Kecuali guru-guru yang mempunyai tugas tambahan, misalnya mengurus
berkas DAPODIK, BAKEUDA, dan lain-lain yang harus selalu mengerjakan laporan
dan mengumpulkan berkas ke Dinas yang bersangkutan, mereka sering berangkat ke
TK untuk mengerjakan tugasnya.
Untuk terus
memantau kegiatan anak-anak dan silaturahmi dengan walimurid di rumah, Saya
mengirimkan lagu-lagu, hadist, doa, suratan dan video cara mewarnai gambar
serta video ice breaking (yang biasa kami lakukan saat kegiatan awal fisik motorik)
di TK untuk anak. Dan Saya juga mengirimkan foto saat sedang berjemur di teras
rumah dan mengajak anak-anak untuk berjemur agar mendapat sinar matahari, yang
menurut para ahli Kesehatan diperlukan untuk meningkatkan imun tubuh dengan
mendapat vitamin D dari paparan sinar matahari. Tanpa diminta anak-anak pun
bergantian mengirimkan foto berjemur mereka di grup WA.
Di saat awal
libur darurat pandemi, yaitu bulan maret, anak-anak dan orang tua sudah
mengeluhkan kondisi ini. Namun mereka sadar bahwa libur ini harus diterima
dengan iklas untuk kebaikan semua. Semua rencana, jadwal berkegiatan di TK
ditunda bahkan kegiatan piknik yang didambakan orang tua dan anak-anak dibatalkan!
Salah satu
walimurid bahkan bercerita anaknya sudah ingin sekolah, ingin bertemu dengan bu
guru dan teman-teman. Kami sebagai guru yang pada saat awal pandemi merasa bersedih
dengan keadaan ini, maka kami pun membuat lagi sedikit video saat piket guru di
TK, dengan menyapa dan menanyakan kabar anak. Kami pun mengajak anak-anak untuk
selalu Bahagia dan tetap semangat. Alhamdulillah anak-anak mau menerima libur
darurat ini. Mereka selalu mengirimkan kegiatan belajar mereka, ada yang
belajar mewarnai, menggambar, mengenal huruf, mengaji, memancing di kolam,
memasak, membersihkan rumah, berolah raga, berjemur, dan lain-lain.
Di hari-hari
selanjutnya, guru-guru menawarkan para walimurid yang bersedia saja untuk
mengambil majalah anak-anak yang masih kosong untuk belajar di rumah. Kebijakan
ini Kami ambil karena ada beberapa walimurid
yang jarak rumahnya dengan TK jauh. Juga supaya tidak menimbulkan kerumunan
massa, Kami menyarankan walimurid mengambilkan sekalian majalah anak-anak yang
berdekatan rumahnya. Ada beberapa tema
yang belum diajarkan kepada anak-anak. Kami memberikan saran bila ada walimurid
yang ragu dalam membimbing anak mereka mengerjakan lembar kerja majalah-majalah
tersebut.
Kami, para
guru berharap semoga pandemi ini segera berlalu dan anak-anak dapat belajar
bersama lagi bersama bu guru dan teman-teman. Aamiin. Tetap semangat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar