Minggu, 26 April 2020


BELAJAR MENULIS GELOMBANG 9
TUGAS MENULIS “PENGALAMAN PEMBELAJARAN DARING DI SEKOLAH MASING-MASING”
                                                                 
Peresume           : Ariyani, SPd. AUD (ariyaniayla45@gmail.com)
Resume              : Pengalaman menerapkan pembelajaran online di TK N  Pembina
     Bojongsari Purbalingga

             Pembelajaran di TK adalah kegiatan belajar mengajar yang dilakukan bersama anak usia dini. Usia yang biasa disebut sebagai “Golden Age”. Pembelajaran ini diikuti oleh anak usia 4 – 6 tahun. Di usia ini anak-anak sedang bergerak dengan aktifnya. Anak memerlukan ruang gerak yang cukup untuk beraktivitas. Setiap hari di TK dilaksanakan kegiatan yang ditujukan untuk mengembangkan secara optimal tumbuh kembang anak termasuk membentuk karakternya agar dapat mempersiapkan anak mencapai kecakapan abad 21.
Saat ini, para guru diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan kualitas lulusan dengan memberikan bahan pembelajaran yang dikembangkan dengan prinsip berpusat pada anak serta berorientasi keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS/ Higher Order Thinking Skills) dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
Masa anak-anak adalah masa yang paling mudah untuk mengajarkan pembentukan karakter. Anak-anak mempunyai sifat selalu meniru apa yang ada di sekitarnya, apalagi sesuatu yang dianggapnya hebat. Jadi TK merupakan Lembaga yang mendidik anak-anak untuk mengintegrasikan semua kegiatan belajar mengajar, yang dalam satu hari ada 6 pengembangan yang harus selalu ada dalam KBM, yaitu dimulai dengan adanya Pengembangan nilai dan moral agama, sosial emosional, fisik motorik, Bahasa, kognitif dan seni. Anak memerlukan kedekatan baik secara fisik maupun emosional dengan para pendidik.
Mereka masih membutuhkan banyak bimbingan dalam segala hal. Kegiatan yang disarankan adalah kegiatan yang secara langsung dapat dilaksanakan, misalnya praktek mengenalkan kendaraan, sebisa mungkin anak diajak untuk dapat mengamati kendaraan secara langsung, mereka belajar mengamati kendaraan, bertanya tentang nama-nama kendaraan dan berkreasi dengan benda di sekelilingnya sesuai tema yang sedang dijalankan.
Pembelajaran di TK ditujukan untuk menyiapkan mereka menuju pembelajaran ke jenjang yang lebih tinggi. Dimulai dari meningkatkan kemandirian anak, orang tua harus tega melepas anaknya untuk berani ditinggal di dalam kelas, tidak ditunggui di kelas. Biasanya anak diberi waktu seminggu untuk melaksanakannya.
Setelah itu mulailah keterampilan hidup dapat dibiasakan setiap hari, sedikit demi sedikit. Dari mulai mengajarkan anak BAB dan BAK secara mandiri, terkadang masih dengan bantuan guru. Mencuci tangan yang benar sebelum dan sesudah makan atau setelah bermain di lingkungan TK (anak belajar mencuci tangan dengan bernyanyi). Dan tentu saja harus belajar antri mencuci tangan bergantian.
Lalu keterampilan makan sendiri di kelas, tanpa disuapi. Meski anak yang masih baru masuk sekolah terlihat makan dengan kaku tetap saja guru memberi semangat, bahkan saat mereka makan dengan berantakan, guru tetap memberi apresiasi terhadap kemandirian mereka. Dan menjaga kebersihan selalu diutamakan, dengan mengajarkan untuk selalu membuang sampah di tempatnya. Anak-anak sangat antusias dalam menjaga kebersihan. Saya pun selalu memberikan lagu-lagu yang memberikan semangat untuk hal tersebut. Anak-anak lebih antusias lagi bila mereka melihat “bioskop TK”, anak menonton film dengan menggunakan LCD. Film yang awal disajikan untuk anak memasuki mid semester selalu berhubungan dengan tema kebersihan badan anak dan cara merawatnya, misalnya tentang menggosok gigi. Dilanjutkan dengan film lain yang lebih ringan dan menghibur.  
Untuk pembiasaan lainnya, dalam kegiatan moral agama, anak diberikan jadwal melaksanakan sholat Dhuha bersama, dimulai dengan belajar Gerakan wudhu dengan nyanyian lalu praktek berwudhu dan sholat bersama. Mereka bergantian menjadi Imam sholat dan guru ikut sholat bersama membimbing dan mendampingi. Saya Kembali menggunakan aplikasi WA untuk mengirimkan kegiatan anak belajar tersebut. Saya menyarankan anak menghafalkan suratan yang telah dihafal anak di kelas untuk dihafalkan di rumah dengan mengunduh dari Youtube.
Semua kegiatan anak sangat berguna untuk dilakukan pada masa peka ini, terutama bila ada lomba. Anak merasa senang bila ada kegiatan lomba, Kami biasanya mengadakan lomba untuk semua anak, lalu memilih hasil yang terbaik untuk diikutkan di lomba kecamatan dan seterusnya. Sehingga semua anak merasakan bagaimana mengikuti lomba. Para walimurid senang dan memberikan semangat kepada anaknya masing-masing. Lomba-lomba di tingkat TK biasanya lomba menyanyi, mewarnai, keterampilan merawat diri sederhana, Pildacil, Sholat, Hafidz, Adzan, mewarnai kaligrafi, dolanan bocah, senam anak, dan lain-lain.   
Untuk meningkatkan kemampuan Bahasa anak, pada pembelajaran di kegiatan awal, anak mendapat giliran untuk bercerita di depan kelas. Mereka menceritakan pengalamannya saat melaksanakan kegiatan, biasanya anak menceritakan kegiatan di rumah atau saat rekreasi bersama keluarga. Kegiatan ini untuk melatih keberanian anak tampil di depan umum. Saya kirimkan video anak tersebut di grup WA kelas. Orang tua anak pun mengapresiasi video tersebut. Anak pun senang karena usahanya dihargai, Ia merasa pintar dan bangga bisa mendapat bintang empat, nilai yang paling tinggi di penilaian pembelajaran TK. Saya biasanya memberikan stiker bergambar untuk anak.
Sedangkan untuk kegiatan Kognitif, dan seni, terkadang anak-anak belajar dengan menggunakan laptop. Misalnya, Saya menggunakan Youtube untuk memperlihatkan lokasi wisata kota Purbalingga. Anak-anak sering berteriak kegirangan sambil bercerita bahwa Ia pernah berkunjung ke tempat rekreasi tesebut.
Dalam kurikulum untuk TK  belum ada metode pembelajaran online untuk anak TK.  Hanya saja untuk pembelajarannya diharapkan guru menggunakan teknologi IT sederhana, seperti penggunaan laptop dan LCD. Dari hal tersebut diharapkan anak mengenal teknologi dan senang belajar, mendapat ilmu baru. Namun Saya merasakan saat libur pandemi ini anak-anak TK pun membutuhkan pembelajaran online meski mungkin hanya untuk sekedar melepas kangen bersama teman-teman. Anak-anak dan Walimurid mengatakan sudah kangen ingin belajar di sekolah bertemu dengan teman-teman.  
Selama ini, sebelum adanya pandemi, dengan aplikasi WA Saya mengirimkan hasil pembelajaran sekolah pada hari itu. Terutama saat pembelajaran ekstrakurikuler menyanyi bersama Bapak Heru dan sholat Dhuha bersama di kelas, saat giliran kelas menjadi petugas upacara bendera hari senin, serta kegiatan-kegiatan lain seperti kegiatan outing Class. Para orangtua yang kebanyakan bekerja di PT rambut, sebagai pedagang dan yang berprofesi sebagai guru sangat senang melihat video hasil belajar anak mereka menyanyi dan kegiatan-kegiatan lain di TK. Status WA mereka sering  sama!
Libur karena pandemi Corona membuat anak didik tidak bisa saling bertemu dan belajar bersama seperti dulu. Suasana Gedung Taman Kanak-kanak saat hari pertama libur pandemi tampak  sunyi dan sepi, tanpa kehadiran anak-anak didik. Area bermain yang biasa riuh dengan suara tawa canda anak sekarang terdiam mematung bagai hiasan saja. Suara ayunan yang berderit kini membisu. Jungkat-jungkit pun hanya membentuk garis miring, tiada lagi bentuk garis datar bergantian dengan garis miring yang meletupkan bunyi kayu menghantam ban karet pemantul kayu. Bunyi sepatu anak yang nyaring saat naik perosotan besi pun hilang. Hanya suara kendaraan saja yang terdengar dan terkadang suara mobil ambulan melewati jalan raya di depan TK.
Guru-guru tetap berangkat untuk piket menyelesaikan administrasi yang ada. Namun di libur hari kedua, kami sebagai guru TK kelas A merasa rindu dengan kehadiran anak-anak didik kami. Maka setelah administrasi kelas selesai Saya dan guru pendamping menuju taman TK, tempat anak-anak biasa bercengkerama saat kegiatan  istirahat tiba. Kami melakukan bersih-bersih di area tersebut. Lalu timbul ide Saya untuk menyapa murid-murid Kami melalui aplikasi WA. Saya mem-video kegiatan kami dengan HP. Setelah memakai masker dan duduk di pinggir taman TK, kami beraksi. Menanyakan kabar anak-anak dan mendoakan semoga mereka selalu sehat dan tetap semangat belajar di rumah dulu. Kami menyisipkan pesan untuk selalu menjaga kebersihan dan memakai masker bila keluar rumah.
Keesokan harinya ada pemberitahuan bahwa para guru pun diliburkan kecuali bila ada informasi penting, semua guru harus berangkat. Namun setiap hari Senin Kami berangkat piket di TK. Kecuali guru-guru yang mempunyai tugas tambahan, misalnya mengurus berkas DAPODIK, BAKEUDA, dan lain-lain yang harus selalu mengerjakan laporan dan mengumpulkan berkas ke Dinas yang bersangkutan, mereka sering berangkat ke TK untuk mengerjakan tugasnya.
Untuk terus memantau kegiatan anak-anak dan silaturahmi dengan walimurid di rumah, Saya mengirimkan lagu-lagu, hadist, doa, suratan dan video cara mewarnai gambar serta video ice breaking (yang biasa kami lakukan saat kegiatan awal fisik motorik) di TK untuk anak. Dan Saya juga mengirimkan foto saat sedang berjemur di teras rumah dan mengajak anak-anak untuk berjemur agar mendapat sinar matahari, yang menurut para ahli Kesehatan diperlukan untuk meningkatkan imun tubuh dengan mendapat vitamin D dari paparan sinar matahari. Tanpa diminta anak-anak pun bergantian mengirimkan foto berjemur mereka di grup WA.
Di saat awal libur darurat pandemi, yaitu bulan maret, anak-anak dan orang tua sudah mengeluhkan kondisi ini. Namun mereka sadar bahwa libur ini harus diterima dengan iklas untuk kebaikan semua. Semua rencana, jadwal berkegiatan di TK ditunda bahkan kegiatan piknik yang didambakan orang tua dan anak-anak dibatalkan!
Salah satu walimurid bahkan bercerita anaknya sudah ingin sekolah, ingin bertemu dengan bu guru dan teman-teman. Kami sebagai guru yang pada saat awal pandemi merasa bersedih dengan keadaan ini, maka kami pun membuat lagi sedikit video saat piket guru di TK, dengan menyapa dan menanyakan kabar anak. Kami pun mengajak anak-anak untuk selalu Bahagia dan tetap semangat. Alhamdulillah anak-anak mau menerima libur darurat ini. Mereka selalu mengirimkan kegiatan belajar mereka, ada yang belajar mewarnai, menggambar, mengenal huruf, mengaji, memancing di kolam, memasak, membersihkan rumah, berolah raga,  berjemur, dan lain-lain.
Di hari-hari selanjutnya, guru-guru menawarkan para walimurid yang bersedia saja untuk mengambil majalah anak-anak yang masih kosong untuk belajar di rumah. Kebijakan ini Kami ambil karena ada  beberapa walimurid yang jarak rumahnya dengan TK jauh. Juga supaya tidak menimbulkan kerumunan massa, Kami menyarankan walimurid mengambilkan sekalian majalah anak-anak yang berdekatan rumahnya.  Ada beberapa tema yang belum diajarkan kepada anak-anak. Kami memberikan saran bila ada walimurid yang ragu dalam membimbing anak mereka mengerjakan lembar kerja majalah-majalah tersebut.
Kami, para guru berharap semoga pandemi ini segera berlalu dan anak-anak dapat belajar bersama lagi bersama bu guru dan teman-teman. Aamiin. Tetap semangat!  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar