BELAJAR MENULIS GELOMBANG 9
RESUME PERTEMUAN 8
Hari /Tanggal : Jum’at, 17 April 2020
Waktu : Pukul 19.00 – 21.00
Pemateri : Sigit Suyono, MPd.
Topik : Guru Menulis dan Berprestasi
Peresume : Ariyani, SPd. AUD (ariyaniayla45@gmail.com)
Resume :
Bapak
Sigit Suyono adalah seorang pengajar yang mempunyai pengalaman menulis dan
berprestasi pada tahun 2016 dan menjadi duta Rumah Belajar di tahun 2018.
Beliau juga menerbitkan kumpulan cerpen pada tahun 2017 berjudul “Aku Ingin
Menghitung Rembulan” serta menulis banyak artikel di blog. Beliau sering
menghadiri simposium, banyak peluang yang direkamnya dari para senior saat
pelaksanaan simposium tersebut. Banyak peserta simposium yang ahli dalam
penelitian namun:
1.Belum banyak menguasai TIK
2.Sudah menguasai TIK tapi malas
menulis laporan/tidak mau melakukan penelitian.
Simposium
dihadiri banyak peserta terdiri dari semua ketua MGMP SMP maupun Pengurus
hampir semua bidang studi yang ada di Propinsi DIY dan setiap kabupaten wajib
mengirimkan peserta dalam kegiatan tersebut.
Simposium ini
adalah sebuah tantangan dan peluang bagi Bapak Sigit untuk mempromosikan diri
kepada para senior. Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2016 beliau sudah
menyelesaikan S2 jurusan Teknologo Pembelajaran. Walaupun harus kuliah 11
tahun, karena S1 hampir DO, 7 tahun, ditambah langsung kuliah S2 3,3 tahun. Itu
adalah senjata andal bagi Bapak Sigit. Sehingga keberhasilan awal yang
dirasakan oleh Pak Sigit adalah:
1.Pendidikan sangat penting bagi
kita saat akan terjun ke dunia kerja
2.Pemilihan jurusan S2 yang tidak
linier dikarenakan keinginan untuk mempunyai keahlian yang
belum banyak dimiliki oleh teman-teman di dunia Pendidikan pada saat
itu.
Dari
simposium tersebut beliau diminta untuk mengajar Powerpoint, Flsh, Blog, dan
lain sebagainya dari sekolah-sekolah di wilayah Kabupaten Gunung Kidul, Lintas
MGMP, dan diminta menjadi Trainer kegiatan di tingkat kabupaten maupun
propinsi.
Dalam
mengikuti lomba tidak sedikit kegagalan yang dialami oleh Bapak Sigit namun
beliau pantang menyerah. Beliau menjajagi lomba dengan kegagalan-kegagalan
mengirimkan karya atau proporsal dengan terus mencari info lewat Website/blog
tentang info lomba. Jadi, jangan menunggu info dari Dinas karena pasti akan terlambat.
Beliau melakukan riset kenapa selalu kalah dalam lomba dan merenungkan
semuanya. Akhirnya pada tahun 2009 beliau sudah bisa mendapatkan juara dari
tingkat kabupaten, regional dan propinsi. Namun saat berada di tingkat nasional
hanya menjadi finalis. Ternyata saat pemaparan sering keluar jalur bukan pada
pokok media.
Saat
mengikuti lomba sebaiknya peserta melakukan Langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mempersiapkan
diri sebaik-baiknya untuk karya yang akan kita ikut sertakan dalam lomba
(kecuali masih tahap awal karena hanya ingin mencoba berhasil atau tidak.
2. Ka rya
yang diikutkan lomba bukan karya instan. Artinya karya yang kita buat maksimal,
karena hanya membuat karya saat akan ada lomba. Namun siapkanlah karya yang
dibuat itu jauh-jauh hari, bahkan mungkin memakan waktu 1 tahun dalam
pengerjaannya. Dengan memasukkan ruh, jiwa dan semangat kita dalam karya
tersebut.
3. Jika
kita lolos ke final nasional, perlu dilihat kembali apa yang akan dinilai saat
kita mengikuti lomba itu,
4. Siapkan
diri, pribadi, mental dan juga fokus pada lomba.
5. Saat
presentasi lomba fokus pada materi yang akan kita sampaikan. Jangan sampai
keluar dan menyimpang dari presentasi yang telah disiapkan karena akan banyak
memakan waktu.
Dalam kegiatan
lomba hasilnya bisa gagal atau juara. Jika menang jangan sombong, karena suatu
saat juga bisa kalah Ketika tidak bisa kontrol diri “Akunya muncul”. Sehingga
saat presentasi di lomba lain bisa kalah dengan orang lain. Maka disarankan
untuk terus belajar, belajar dan belajar, dimana saja, kapan saja, dengan
siapa saja. Seperti slogan Rumah Belajar.
Apa yang
dilakukan dan apa yang dipersiapkan Bapak Sigit saat menjadi juara lomba gupres
tahun 2015?
1. Pada
tahun 2015, syarat portofolio adalah 8 tahun. Peserta gupres harus sudah mengarsipkan
semua kegiatan yang diikuti dari tahun
ke tahun, seperti: foto, video, catatan singkat kegiatan yang diikuti, dan melakukan dokumentasi, piagam, sertifikat
selama 8 tahun. Disahakan semuanya lengkap sehingga akan memudahkan dalam
menyusun portofolio lomba.
2. Persiapkan
naskah inovatif dan sesuaikan cara penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan
masing-masing karya. Maka tampilkan karya terbaik yang dimiliki dan selalu
perhatikan pedoman pemilihan gupres nasional. Karya berupa PTK, Best Practise,
dan penelitian lain seperti penelitian eksperimen, penelitian R and D.
3. Buatlah
makalah mengapa kita layak menjadi gupres (bila ada ketentuan peserta harus memiliki makalah evaluasi diri).
4. Persiapkan
video pembelajaran untuk 1 kali tatap muka yang mencerminkan proses
pembelajaran yang benar sesuai RPP yang kita buat, sebagai syarat maju gupres
tingkat nasional.
Setelah semua siap,
kita akan melalui beberapa tahapan seleksi gupres dari tingkat kabupaten sampai
tingkat nasional. Berikut kegiatan penilaian di masing-masing jenjang saat
tahun 2015 yang diikuti oleh Pak Sigit:
Lomba gupres tahun 2015 tingkat
Kabupaten Gunung Kidul
1.Test Tertulis, meliputi
kompetensi pedagogik dan profesional.
2.Tes Wawancara, meliputi tes
pedagogik, sosial, kepribadian dan profesional.
3. Presentasi dan wawancara karya
tulis ilmiah.
Lomba gupres tahun 2015 tingkat Propinsi DIY
1.Test Tertulis, meliputi tes pedagogik, sosial, kepribadian
dan profesional.
2.Tes Wawancara, meliputi tes
pedagogik, sosial, kepribadian dan profesional.
3. Psikotes
4. Presentasi dan wawancara karya
tulis ilmiah.
Lomba gupres tahun 2015 tingkat
nasional
1.Test Tertulis, meliputi tes pedagogik, sosial, kepribadian
dan profesional.
2.Tes Wawancara, meliputi tes
pedagogik, sosial, kepribadian dan profesional.
3. Psikotes
4. Presentasi dan wawancara karya
tulis ilmiah (KTI).
Untuk komponen portofolio lomba
gupres tahun 2015 bisa dilihat di web: http://ciget.info/wp-content/uploads/2016/04/3.Pdf
Pertanyaan dan jawaban
1.Apa saja yang dinilai saat
presentasi?
Jawab:
1. Penguasaan
pada karya kita sendiri, ini adalah nilai utama.
Kuasai karya
dengan detil, baik dalam file presentasi maupun laporan yang dibuat. Cara
dengan selalu baca ulang dan presentasikan dengan tepat sesuai durasi waktu
yang kita butuhkan. Coba mempraktekan presentasi yang akan dilakukan secara
berulang-ulang untuk menghindari “GANGGUAN” baik dari diri sendiri ( misalnya:
nervous, kurang siap) maupun dari alat yang kita gunakan untuk presentasi
(misalnya: file error, laptop bermasalah, listrik mati, dan lain-lain).
2. Perlu
memperhatikan pertanyaan yang diajukan oleh juri, kita jawab dengan baik jika
kita sudah siap.
2.Bagaimana menyiasati jika
terjadi persiapan yang dilakukan ternyata tidak sesuai dengan tema lomba?
Jawab:
Tetap sampaikan materi dengan
mantap dan fokus. Jadi kuasai betul karya yang dibuat dan berusaha maksimal
mempresentasikan pada ajang lomba tersebut. Meskipun kita pasti mengalami
nervous dan down.
3.Apa resep Bapak Sigit agar
mempunyai motivasi yang kuat?
Jawab:
“MENANG CACAK KALAH CACAK”,
dorongan serta motivasi yang kuat dari istri (bersinergi dengan baik).
4.Untuk mengikuti lomba gupres apakah
Bapak mengajukan secara pribadi atau sudah ditunjuk oleh Dinas Pendidikan?
Jawab:
Pada tahun 2013 mengikuti seleksi
2 x dan menjadi juara 2 lomba gupres tingkat Kabupaten.
Tahun 2015 mengikuti lomba gupres
diajukan oleh Kepala Sekolah untuk ikut seleksi kabupaten, karena pada tahun
tersebut tidak ada guru di sekolah yang mau mengikuti lomba gupres. Beliau
berhasil menjadi juara 1 di Kabupaten dan juara 1 tingkat nasional. Lomba di
kabupaten diikuti oleh 22 orang guru, di propinsi 5 orang dan di tingkat
nasional ada 33 orang guru.
5.Siapa saja orang yang
berpengaruh pada keberhasilan Bapak Sigit dalam lomba gupres?
Jawab:
1.Orang tua.
2. Istri, selalu memotivasi dan
mereview semua penelitian dan karya yang dibuat.
3.Keluarga besar sekolah, baik
guru, Kepala sekolah maupun para siswa yang selalu mendukung saat bereksperimen
dan berinovasi.
4.Dinas DIKPORA baik propinsi
maupun kabupaten, yang telah memberi kesempatan untuk berbagi ilmu.
6.Mengapa waktu yang disiapkan
sangat Panjang 8 tahun, untuk menjadi juara gupres?
Jawab:
-Sebenarnya mengikuti gupres
bukan pilihan, gupres merupakan rekam jejak selama mengajar, berinovasi dan
juga melakukan penelitian.
-Hal itu merupakan dorongan Bapak
dan Ibu beliau untuk naik pangkat 2 tahun sekali serta mengumpulkan semua arsip
penting dan transkip yang ternyata dapat dimanfaatkan pada tahun 2013 dan 2015.
7.Apa yang harus dilakukan untuk
mendapat data asli dari PTK yang dibuat?
Jawab:
Data pembuatan PTK seharusnya
yang benar, sesuai dengan nilai apa adanya, bukan dibuat-buat nilainya. Buat
saja laporan yang bisa digunakan untuk DUPAK dan Pengembangan Diri.
8.Dalam mengikuti seleksi gupres
apakah buku-buku dan karya sastra sangat dibutuhkan untuk penilaiannya?
Jawab:
Tidak, buku dan karya sastra
hanya Sebagian kecil dari karya ilmiah/publikasi ilmiah. Pengalaman Bapak Sigit
saat mengikuti seleksi gupres beliau tidak mempunyai buku maupun karya sastra,
tetapi punya artikel di blog. Sedangkan hal yang menonjol adalah bidang TIK dan
karya dari media pembelajaran.
9.Mengapa Bapak dalam menulis 1
buku membutuhkan waktu 9 tahun?
Jawab:
Karya yang dibuat menjadi buku
ada 11 cerpen, berisi perjalanan anak pertama Bapak Sigit, M. Yunus Baskara
dari kecil hingga besar. Setiap ada pertanyaan menggelitik dari anaknya dan
susah dijawab oleh beliau dan istrinya dibuatlah hal tersebut menjadi sebuah
cerpen. Sehingga waktunya lama, hampir 10 tahun! Oleh Bapak Sigit karyanya
begitu dijiwai dan saat presentasi pada saat desiminasi tingkat nasional
karyanya bisa menjadi salah satu karya terbaik karena penjiwaan dan penguatan
karya,
10.Apa saja tips menjadi
PEMBATIK/DRB?
Jawab:
Cara mengikuti seleksi Duta Rumah Belajar
mendaftar pada web: Simpatik.belajar.kemdikbud.go.id, ada 4 tahapan seleksi
pada tiap level. Tuliskan semua kegiatan saat kita ikut seleksi tiap level
tersebut di blog kita. Lalu kita lakukan sosialisasi ke sekolah kita dan
beberapa sekolah yang ada di sekitar kita. Jangan lupa tetap dicatat dan
ditulis sertakan foto/video yang kita buat dan dipublish di web/blog. Hal ini
berguna sekali karena akan ada seleksi
Kembali untuk memilih yang terbaik, yang terinovatif dan terkreatif.
Dalam seleksi DRB, Bapak Sigit terpilih
menjadi peserta yang terinovatif, karena semua kegiatan yang dilakukan tercatat
dan bisa ditampilkan pada panitia seleksi DRB. Sedangkan unyuk naskah Best
Practice akan diupload.
12.Bagaimana cara menghadapi
pertanyaan juri yang tidak terprediksi?
Jawab:
Lakukan improvisasi dengan cara
tetap tenang, focus dan berusaha menjawab sebisa mungkin pertanyaan juri
tersebut dengan jujur.
13.Berapa biaya mengikuti gupres
dan apakah Dinas membantu untuk persiapan ke tingkat selanjutnya? Dalam hal
pendanaan. Atau biaya sendiri?
Jawab:
Semua biaya sendiri, bahkan pada
gupres tahun 2015, Bapak Sigit tidak mendapat
penghargaan dalam bentuk uang. Hanya plakat dan baju batik bagi juara 1.
Barulah saat berada di tingkat propinsi Bapak Sigit menjadi juara 1 dan mendapat
uang pembinaan sebesar 5 juta rupiah yang diterima secara tidak langsung.
Sehingga saat sampai ke tingkat nasional memakai biaya sendiri. Persiapan
lainnya yang dibutuhkan adalah adanya surat ijin, surat tugas dari atasan bahwa
kita resmi/ada ijin untuk mengikuti kegiatan berbagai lomba.
14,Apakah faktor Pendidikan
sangat berpengaruh dalam lomba gupres?
Jawab:
-Tidak, walaupun nilai bagi S1,
S2, S3 berbeda saat penilaian potofolio, namun jika karya kita lebih baik dan
lebih banyak, serta saat presentasi kita lebih baik dari yang mempunyai
Pendidikan lebih tinggi, maka kita pun pasti akan jadi juaranya.
-Bapak Sigit pernah ditunjuk sebagai
juri seleksi gupres di Kabupaten Gunung Kidul tahun 2016 – 2018.
-Namun bila ada Kemungkinan beda
daerah, mungkin subyektivitas berkaitan dengan Pendidikan.
-Di petunjuk penilaian pedoman
gupres digunakan selisih Pendidikan hanya sedikit dan bisa dikejar dengan karya
dan produk yang lain.
15.Bagaimana cara agar kita bisa
menghasilkan Best Practise dalam waktu 1 tahun?
Jawab:
Buatlah Tema Best Practice
mengacu pada tahun lalu jika belum ada pedoman gupres tahun ini, jadi kita
tinggal menyempurnakan Best Practice tahun lalu dengan inovasi, bisa dari
tampilan, di presentasi atau perbaikan naskah.
16.Seberapa greget pelaksanaan
guru berinovasi dan berprestasi?
Jawab:
Saat ini semakin banyak guru yang
berkarya, berinovasi maupun mempunyai prestasi baik. Peran Kepala Sekolah
sangatlah penting, namun yang lebih utama adalah diri sendiri h
Yang memungkinkan seberapa jauh
kita akan maju dan berkembang.
17.Apalagi target yang akan Anda
capai?
Jawab:
Cari bonus, desiminasi adalah
bonus, DRB adalah bonus, Proporsal lolos untuk dapat Research Grants dari Seais
P4TKIPA adalah bonus. Karena target sudah tercapai, tetaplah bekerja, tetap
berkarya dan berikhtiar siapa tahu bisa berguna dan bermanfaat kedepannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar