Kamis, 16 April 2020


BELAJAR MENULIS GELOMBANG 9
RESUME PERTEMUAN 6
Hari /Tanggal     : Rabu, 15 April 2020
Waktu                 : Pukul 19.00 – 21.00
Pemateri             : Tri Agus Cahyono, MPd.
Topik                  : karya Inovasi dan Kualitas Diri
Peresume            : Ariyani, SPd. AUD (ariyaniayla45@gmail.com)
Resume               :

Karya inovasi adalah adalah sebuah puncak belajar seseorang. Dalam TAKSONOMI BLOOM karya inovasi adalah sebuah tahapan-tahapan puncak dari proses belajar. Bila kita ingin membuat karya inovasi yang baik, kita harus melewati tahapan-tahapan tersebut.  Ada 6 tahapan berpikir dari BLOOM yang telah direvisi oleh KRATHWOOL yaitu:
1.Mengingat
2.Memahami
3.Menerapkan
4. Menganalisis
5.Mengevaluasi
6. Menciptakan
Maka dalam berinovasi membuat suatu karya (menciptakan karya inovatif) kita harus tahu ilmunya, paham maksudnya, sudah menganalisis bagian-bagiannya, serta sudah menilai kelebihan dan kekurangannya. Kita harus belajar menguasai materi keilmuan dari karya tersebut. 
Penilaian pada final lomba karya Inobel bukan hanya karya tersebut/karya tulisnya saja tetapi yang lebih penting adalah bagaimana penciptaannya, yang akan ditelisik oleh dewan juri melalui presentasi dan tanya jawab.
Untuk dapat meningkatkan kualitas diri dan sekaligus menciptakan sebuah karya inovasi adalah dengan bekerja, yaitu kita mengajar. Belajar kita lakukan saat mengajar. Cara belajar paling baik adalah dengan mengajar.
Bapak Tri Agus Cahyono tertarik untuk melakukan inovasi pembelajaran di kelas karena dalam belajar setelah kita melalui tahapan C1 - C6, ada ketidakpuasan. Kita pasti akan mengevaluasi  kelebihan dan kekurangan pembelajaran kita pada hari itu dan terjadi ketidakpuasan. Akibatnya daya cipta kita sebagai manusia akan muncul.
Untuk memilih bidang apa yang akan kita buat inovasinya kita perlu mengerti kuncinya yaitu: APIK dari Arif Edi. APIK adalah kepanjangan dari Asli, Perlu, Inovatif, dan Konsisten. Contoh karya inovasi yang mendapatkan penghargaan Inobel 2016, karya Bapak Tri Agus Cahyono “Media Planetarium Bekam”. Media ini adalah hasil dari ketidakpuasan terhadap media globe, sebagai media konvensional. Bertahun-tahun beliau menggunakan globe namun hasil pembelajarannya biasa-biasa saja. Anak pun tidak tertarik/kurang termotivasi sehingga prestasi kurang memuaskan. Hal ini disebabkan materi yang kurang, bukan kurangnya zona motivasi anak(jangkauan anak). Zona motivasi anak adalah sesuatu yang menantang namun bisa dikerjakan. Jadi jika materi  terlalu sulit atau terlalu mudah, dapat dipastikan anak kurang termotivasi.
Ketika kita menggunakan globe dalam pembelajaran IPA untuk menerangkan Materi pergerakan bumi dan bulan, anak dipaksa berpikir sangat abstrak. Jadi mereka penasaran dengan media ini. Fungsi media adalah mempermudah observasi.
Ketika anak membandingkan globe yang diperagakan dengan lampu senter dan mengakomodasikan dengan kejadian sebenarnya antara bumi, matahari dan bulan, sangat sulit memperagakannya. Disinilah ketidakpuasan terhadap globe muncul.
Sebagai guru tugas kami selama pembelajaran adalah menganalisis kelebihan dan kekurangan pemakaian globe dalam materi tersebut. Adapun kelebihan pemakaian globe adalah modelnya yang paling sesuai, ada di sekolah dan mudah digunakan. Sedangkan kekurangannya adalah globe tidak bisa menampilkan bagaimana penampakan langit dari bumi saat diperagakan. Ide membuat “Planetarium Bekam” berasal dari pengalaman Bapak Tri Agus Cahyono saat beliau naik wahana Cangkir Berputar di Dufan. Dari hasil pembelajaran dengan memakai Planetarium Bekam anak-anak mendapat pengalaman belajar yang bermakna.
Meskipun anak kelas 6 sudah mampu berpikir abstrak, namun kemampuan tersebut masih terbatas. Khusus untuk pembelajaran gerak semu atau bukan anak sangat kesulitan untuk menerima konsep tersebut. Contoh penyampaian gerak semu matahari, kami menyampaikan kepada anak bahwa matahari tidak bergerak tetapi yang bergerak adalah bumi. Sebagai guru beliau mempunyai aktivitas yang sangat tinggi dengan kamera, hampir semua kegiatan direkam dengan foto dan video. Ketika beliau merekam dengan camera action, misalnya digunakan dalam kondisi bergerak, sedangkan obyek yang direkam tidak bergerak. Maka saat diputar, hasil benda yang direkam kelihatan bergerak. 
Maka timbul ide untuk memasang kamera pada teko/cangkir sebagai pengganti mata. Kamera merupakan alat optik yang menyerupai kinerja mata. Dalam video diperlihatkan bagaimana posisi  teko yang sebenarnya tidak bergerak. Tetapi dalam video terlihat bergerak. Ide ini dimanfaatkan untuk menjelaskan gerak semu matahari. Penjelasannya sebagai berikut:
1.       Teko sebagai matahari. Kamera adalah mata yang ada di bumi/globe.
2.       Teko akan muncul dari samping kiri ke kanan dan menghilang, gunakan HP. Hal ini mirip dengan gerak semu matahari.
3.       Tontonlah video dengan tiduran, jadikan HP sebagai kenampakan langit.
4.       Atau hubungkan kamera ke laptop dan proyektor/LCD, sorotkan ke langit-langit kelas, jadilah Planetarium Bekam (Globe Berkamera).
5.       Cara pembelajaran sama seperti menggunakan globe biasa.
Menurut beliau semua kegiatan penelitian yang dilakukan guru ini berhasil karena kerjasama dan didukung rekan-rekan serta tentu saja oleh kepala sekolah. Disamping itu Bapak Tri Agus Cahyono juga melakukan kegiatan membina siswa-siswanya untuk lolos OSN dari propinsi ke propinsi.
Karya Inobel yang menjadi juara tidak selalu karya yang memiliki unsur TIK, Tetapi tergantung kebutuhan. Bila ada karya manual sederhana namun idenya luar biasa akan dapat melebihi karya yang berbasis TIK. Kelebihan dari sebuah karya adalah kebermanfaatan ide dan ada kemudahan untuk digunakan dan direplika/ditiru orang lain. Maka meskipun suatu karya yang berbasis TIK kelihatan lebih keren tetapi kalau sulit untuk ditiru, dibuat oleh guru lain/sulit diaplikasikan di daerah tertentu maka nilainya akan kurang. Kunci pembuatan inovasi adalah:
1.       menemukan baru
2.       menyempurnakan yang lama
Tips untuk membuat karya tulis yang layak lolos uji similarity Yaitu:
1.       Sedikit mengutip langsung
2.       Gunakan sumber asing
3.       Terjemahkan sebisanya
4.       Jangan membaca buku sumber/KTI orang lain saat menulis.
Tidak semua produk Inobel adalah produk inovasi pembelajaran, bisa juga merupakan pengembangan model pembelajaran yang sudah ada. Hanya perlu kehati-hatian agar tidak terjebak plagiarisme.
Lomba Inobel adalah lomba bergengsi bagi guru-guru. Lomba ini diselenggarakan oleh KEMDIKBUD khususnya DITJEN KESHARLINDUNG (Kesejahteraan Penghargaan dan Perlindungan) Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan KEMDIKBUD. Bapak Tri Agus Cahyono adalah juara 1 Lomba Inobel Tingkat Nasional tahun 2016. Beliau merupakan alumni S2 UNY di Yogtakarta. Selain itu beliau juga terpilih menjadi Guru berdedikasi tahun 2016. Untuk persyaratan menjadi Guru Berdedikasi 2016 adalah melalui penunjukkan dari Dinas Propinsi Kabupaten yang diambilkan dari Gupres (sekolah khusus) peringkat terbaik namun tidak lolos propinsi. Sedangkan di tahun 2019, Guru berdedikasi dilakukan melalui pendaftaran pada akun KESHARLINDUNG DIKDAS dan rekomendasi dari DIKPORA Propinsi. Jadi mohon dipantau terus bagi guru yang ingin mengikuti Guru Berdedikasi, jika di Propinsi ada seleksi silakan dipersiapkan, sama seperti Gupres tapi lebih kepada dedikasi bukan prestasi.
Pendaftaran Inobel dilakukan melalui seleksi karya tulis, maka buatlah karya tulis secara APIK. Buatlah judul yang menarik, segar/baru, berbeda dengan yang lain dan tentunya harus lolos uji similarity maksimal 30 % Turnitime. Karya tulis yang paling bagus adalah karya pengembangan (Research and design). Bila tidak memungkinkan membuatnya (tidak bisa) lebih baik buatlah Best Praktis. Inobel tidak perlu banyak fungsi (multi fungsi) tapi berpengaruh dan mempunyai rentetan keberhasilan dalam menyelesaikan masalah. Terapkan APIK menurut kondisi Anda sendiri. Tugas utama guru adalah mengajar, minimalkan administrasi, kerjakan hal-hal aplikatif dalam mengajar. Utamakan administrasi yang penting-penting saja.
        Dalam berinovasi jangan memikirkan masalah yang bersumber dari luar, seperti lingkungan sekolah, sarana dan prasarana. Tetapi fokus pada kompetensi diri. Hal inilah yang akan memudahkan kita menemukan ide-ide/hal-hal penting yang membantu keberhasilan pembelajaran. Sehingga tidak hanya Inobel yang kita dapat, OGN juga akan dapat, gupres juga akan kita dapat. Jadi tidak ada yang terjadi secara kebetulan, semua sudah Anda rencanakan sebelumnya, waktu saja yang belum mengijinkan.  mari tingkatkan diri untuk karya yang berkualitas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar