BELAJAR MENULIS GELOMBANG 9
RESUME PERTEMUAN 9
Hari
/Tanggal : Senin, 20 April 2020
Waktu : Pukul 19.00 – 21.00
Pemateri : Catur Nurrochman Oktavian
Topik0 : Menulis Cepat dan Tepat di Media Luring dan
Daring
Peresume : Ariyani, SPd. AUD (ariyaniayla45@gmail.com)
Resume :
Menulis
adalah hal yang mulia. Namun terkadang kita sebagai pemula mempunyai 2 musuh
utama dalam menulis, yaitu: RASA TAKUT DAN RASA MALAS. Kedua hal ini sangat
menghambat dalam memulai sebuah tulisan. Rasa takut bisa disebabkan pemikiran seperti
takut tulisannya jelek, takut dicela, takut tulisannya sudah basi, dan
lain-lain. Kedua musuh ini harus dikalahkan dalam memulai menulis cepat dan
tepat di media Luring dan Daring.
Seorang
Penulis yang baik adalah Pencatat dan Pengamat yang baik. Karena Ia terbiasa
mencatat apa yang dilihatnya, didengar dan dirasakan. Yang kemudian dituangkan
menjadi sebuah tulisan. Maka seorang penulis akan tetap menulis meski tidak
membawa alat perekam, alat tulis maupun laptop.
Mencatat
di benaknya dapat dilakukan dimana saja. Penulis yang baik tidak membutuhkan
mood dalam menulis, karena tidak ada mood. Mood harus disingkirkan dari benak
Anda jika menghambat kerja otak dalam menulis. Bayangkan Anda seorang yang
bekerja menghasilkan tulisan seperti wartawan, kolumnis dan redaktur majalah.
Jika mereka bekerja mengandalkan mood, tentu karirnya akan tamat seketika.
Isaac
Asimov seorang penulis fiksi ilmiah yang memiliki profesi bagus, mengakui bahwa
cara ia menulis adalah “SIMPEL DAN APA ADANYA”. Menulis hal yang aktual dan
sesuai gaya selingkung media yang akan dituju, menjadi kunci sebuah tulisan diterbitkan. Seperti dikatakan Asimov tadi
seorang penulis yang baik, maka Ia dapat menulis dengan cepat. Perlu diingat
bahwa seseorang yang mampu mengerjakan sesuatu dengan baik, maka Ia dapat
melakukan lebih cepat dibandingkan orang yang tidak bekerja dengan baik. Menulis
adalah sebuah keterampilan/kecakapan. Jika Anda menguasai secara detil
pengerjaan tulis menulis, maka kecakapan itu akan berbanding lurus dengan
kecepatan pengerjaan. Menulislah dengan simple dan apa adanya mengandung
maksud, jadilah didimu sendiri Ketika menulis. Bagaimana caranya menemukan
gaya/menjadi diri sendiri Ketika menulis? Tentu saja dengan memperbanyak
menulis dan membaca untuk mempelajari gaya tulisan orang lain/copy the master.
NOTED
Jangan paksakan diri dengan
menulis sesuatu yang berlebihan di luar gaya Anda.
Mulailah menulis dengan sesuatu
yang Anda suka. Kalau suka travelling, tulislah
kisah perjalanan Anda. Tentu Anda akan lebih mudah menuliskan sesuatu yang Anda
suka.
Tuliskan segala yang ada secara
sederhana dengan cara Anda. Salah satu yang membuat orang tidak mampu
menghasilkan tulisan yang baik adalah karena mencoba memasukkan kata/kalimat
yang membuat pembaca tidak paham pesan apa yang dimaksud di dalam tulisan itu. Menulis
itu untuk dibaca. Oleh karena itu pesan dalam tulisan harus jelas dapat
dipahami oleh pembaca. Jika menulis dengan kalimat yang tidak simpel maka
tujuan pesan Anda dalam tulisan tidak tersampaikan. Bahkan hanya membuat kening
pembaca berkerut.
Menulislah
seperti berbicara. Ketika berbicara kepada teman, tentu tidak ada keinginan
Anda untuk menggelembungkan kata/kalimat dengan Bahasa yang berlebihan. Ketika
berbicara dengan orang lain, tentu sedapat mungkin menggunakan Bahasa yang dapat
mudah dipahami, iya kan? Bagi seorang
pemula. Mengapa Anda masih ragu menghasilkan draft tulisan yang pertama?
Biarkan tulisan yang dihasilkan
jelek, karena Anda masih punya banyak waktu untuk memperbaiki draft tersebut.
Setiap media
punya gaya selingkung masing-masing sesuai kebijakan redaksinya. Misalnya kita
perlu memgetahui berapa jumlah kata dalam artikel yang bisa dibuat di media
itu, dan aturan penulisanya. Atau rubrik apa saja yang tersedia di media
tersebut. Tidak usah kuatir tulisan kita ditolak dan dianggap jelek. Perbaiki
lagi kekurangannya dan terus kirim lagi.
Banyak faktor
mengapa tulisan kita tidak diterima redaksi. Mungkin tulisan tidak actual? Atau
space dalam edisi penerbitan sudah penuh. Setelah mendapatkan sharing dari saya
di atas, mengapa masih ada keraguan menghasilkan draft tulisan? Biarkan tulisan
yang dihsilkan jelek, karena Anda masih punya waktu untuk memperbaiki draft
tersebut. Draft tulisan yang jelek masih dapat diperbaiki daripada tidak ada
darft sama sekali.
Pertanyaan dan jawaban
1.Apa contoh kata dan kalimat
yang kita masukan dalam cerita sehingga pembaca tidak paham.
Jawab:
Hindari menulis dengan kalimat
yang Panjang dan berulang maknanya.
2.-Bagaimana agar isi tulisan itu
penting, apakah kita harus menulis yang ilmiah-ilmiah, misalnya artikel. Apakah
kita harus menulis yang ilmiah-ilmiah, misalnya artikel?
-Apa yang dimaksud dengan gaya
selingkung?
-Mana yang lebih mungkin: sebagai
pemula menulis untuk menjadi buku atau menulismartikel untuk dibukukan?
Jawab:
-Agar tulisan menjadi penting,
maka pesan dan info yang dibutuhkan pembaca bisa tersampaikan dengan baik dan
jelas. Mulailah menulis dari hal yang Anda sukai. Kalo Anda suka menulis karya
ilmiah, tekuni hal ini. Kalo Anda suka menulis artikel popular, features yang
ringan, maka kerjakanlah ini.
-Gaya Selingkung adalah gaya
Batasan, sesuai jati diri, sebagai penciri media itu. Sesuai dengan kebijakan
redaksi masing-masing, misal, ada media yang membatasi bahwa tulisan yang akan
dimuat di medianya minimal 600 kata, hurufnya Times New Romans, spasi 1.15, dan
sebagainya.
-Untuk memulai menulis, mulailah
dengan menulis artikel yang Anda sukai temanya. Dan yang lebih penting mulailah
menulis.
3.Bagaimana kiat-kiat untuk
menghilangkan rasa takut untuk menulis atau berkarya dan bagaimana cara
menumbuhkan rasa percaya diri menulis atau berkarya?
Jawab:
-Mengatasi rasa takut menulis
adalah dengan menulis. Menulis saja terus menerus. Kalahkan rasa takut bahwa
tulisan pertama kita jelek. Lebih baik menghasilkan tulisan buruk (ini masih dapat
diperbaiki) daripada tidak menghasilkan sebuah tulisan (ini tidak dapat
diperbaiki).
-Menumbuhkan rasa percaya diri
menulis adalah dengan terus menerus menulis.
4. Bagaimana kiat mengelola
konsentrasi yang efektif dalam menulis?
Jawab:
-Untuk mengelola konsentrasi
dengan melakukan yang Anda sukai, lakukan pekerjaan yang Anda cintai. Gairah
dan fokus pada sesuatu yang Anda sukai. Sesuatu yang kita cintai akan lebih
tinggi dibandingkan sesuatu yang tidak kita sukai. Maka menulislah dari hal
kecil yang Anda sukai. Fokus pada sesuatu yang kita senangi akan menambah
motivasi kita lebih baik. Passion.
5.Bagaimana tips menulis agar
sesuai dengan harapan pembaca (menulis dengan simpel dan apa adanya) ?
Jawab:
-Menulislah seperti Anda
berbicara, gunakan bahasa yang mudah dipahami dengan kalimat yang tidak panjang-panjang.
6.Bagaimana teknis menulis cepat,
apa bikin kerangka dulu atau langsung mengalir saja?
Jawab:
-Ada beragam Teknik yang
dilakukan penulis. Ada yang senang memulainya dengan membuat kerangka tulisan,
ada yang menuliskan kerangka seperti Spider Web. Ada pula penulis yang langsung
menuangkan pikirannya ke dalam tulisan. Namun biasanya setiap artikel mempunyai
kerangka judul, pendahuluan, isi dan penutup.
-Pilih sesuai gaya dan kesukaan
Anda.
7.Apa yang memotivasi Bapak Catur
menulis untuk pertama kalinya? Tema apa yang Bapak tulis?
Jawab:
-Motivasi: Rasa Suka –
Passion. Ada kenikmatan dan kebahagiaan berbagi, inspirasi, motivasi,
pengetahuan melalui tulisan.
-Awalnya Saya suka menulis lirik
lagu dan puisi, lalu menulis artikel popular, cernak/cerita anak karena dulu
pernah jadi guru TK. Menulis keseharian perilaku anak didik di Pra Sekolah
sungguh menggemaskan, menyenangkan. Saat ini menjadi redaktur pelaksana sebuah
majalah, maka menulis menjadi sebuah pekerjaan. Hampir tiap hari dituntut
menulis.
8.Bagaiamana caranya agar tulisan
kita tetap nyambung/konsisten dengan tujuan awal Ketika kita mulai menulis, karena
terkadang kita tidak mesti langsung selesai dalam menulis?
Jawab:
-Dalam menulis adakalanya tidak
selesai langsung, apalagi Ketika Writer’s block itu datang. Agar tetap
konsisten maka kita dapat membaca tulisan-tulisan orang lain yang sejenis atau
dari buku bacaan sebagai referensi, Sehingga ada ide-ide yang bisa gali lebih
lanjut. Yang jelas dalam menulis dilarang keras plagiat, mengambil begitu saja
karya orang lain tanpa dicantumkan sumbernya. Ini yang dilarang. Tapi kalau
mengembangkan ide dari tulisan orang lain, sah-sah saja.
9.Saya seorang Kontributor di
sebuah tabloid Pendidikan nasional. Arikel yang saya tulis selalu berupa
reportase, bagaimana caranya supaya bisa berkembang lagi, sehingga jenis
tulisan itu bisa masuk kategori lain?
Jawab:
-Apakah Ibu suka travelling?
Membaca buku biografi? Suka menganalisis kebijakan pemerintah? Membaca buku
biografi? Kalau ibu suka maka mulailah menulis dari hal yang ibu sukai. Tentu
akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa.
10.Bagaimana cara menulis cepat
bagi seorang lebih senang mendengar? Bagaimana triknya agar banyak yang bisa
terekam?
Jawab:
-Penulis yang baik adalah Pengamat
yang baik. Bagi yang suka mendengar/kecerdasan audionya lebih baik, maka Ketika
mendengar sesuatu siapkan catatan. Catat poin penting yang dapat dikembangkan
lebih lanjut, banyak jalan menuju Roma, banyak cara untuk menghasilkan karya.
11.Apa saja syarat menulis di
rubrik opini koran? berapa kata maksimal?
Jawab:
Tiap media mempunyai gaya, ciri
masing-masing sesuai kebijakannya. Persyaratan tidak selalu sama, inilah yang
disebut selingkung. Jawa Post mengharuskan tulisan opini minimal 600 kata,
Suara Guru 700 kata. Jadi berbeda-beda, bisa ditanyakan dan diprediksi
masing-masing atau biasanya ditulis di salah satu sudut bagian media itu.
Profil pemateri:
Nama : Catur Nurrochman Oktavian
Pendidikan : S1 UNS Solo, S2 UPI Bandung
Pekerjaan : Guru SMP
Jabatan : Ketua Departemen Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat Pengurus Besar PGRI
Redaktur Pelaksana Suara Guru sejak Januari
2019.
Prestasi :
Penulis 20 buku, Penulis artikel di media Luring dan Daring
Tidak ada komentar:
Posting Komentar