Rabu, 22 April 2020

BELAJAR MENULIS GELOMBANG 9
RESUME PERTEMUAN 9
Hari /Tanggal     : Senin, 20 April 2020                          
Waktu                 : Pukul 19.00 – 21.00
Pemateri             : Catur Nurrochman Oktavian
Topik0                : Menulis Cepat dan Tepat di Media Luring dan Daring
Peresume            : Ariyani, SPd. AUD (ariyaniayla45@gmail.com)
Resume               :


                Menulis adalah hal yang mulia. Namun terkadang kita sebagai pemula mempunyai 2 musuh utama dalam menulis, yaitu: RASA TAKUT DAN RASA MALAS. Kedua hal ini sangat menghambat dalam memulai sebuah tulisan. Rasa takut bisa disebabkan pemikiran seperti takut tulisannya jelek, takut dicela, takut tulisannya sudah basi, dan lain-lain. Kedua musuh ini harus dikalahkan dalam memulai menulis cepat dan tepat di media Luring dan Daring.
          Seorang Penulis yang baik adalah Pencatat dan Pengamat yang baik. Karena Ia terbiasa mencatat apa yang dilihatnya, didengar dan dirasakan. Yang kemudian dituangkan menjadi sebuah tulisan. Maka seorang penulis akan tetap menulis meski tidak membawa alat perekam, alat tulis maupun laptop.
            Mencatat di benaknya dapat dilakukan dimana saja. Penulis yang baik tidak membutuhkan mood dalam menulis, karena tidak ada mood. Mood harus disingkirkan dari benak Anda jika menghambat kerja otak dalam menulis. Bayangkan Anda seorang yang bekerja menghasilkan tulisan seperti wartawan, kolumnis dan redaktur majalah. Jika mereka bekerja mengandalkan mood, tentu karirnya akan tamat seketika.
            Isaac Asimov seorang penulis fiksi ilmiah yang memiliki profesi bagus, mengakui bahwa cara ia menulis adalah “SIMPEL DAN APA ADANYA”. Menulis hal yang aktual dan sesuai gaya selingkung media yang akan dituju, menjadi kunci sebuah tulisan  diterbitkan. Seperti dikatakan Asimov tadi seorang penulis yang baik, maka Ia dapat menulis dengan cepat. Perlu diingat bahwa seseorang yang mampu mengerjakan sesuatu dengan baik, maka Ia dapat melakukan lebih cepat dibandingkan orang yang tidak bekerja dengan baik. Menulis adalah sebuah keterampilan/kecakapan. Jika Anda menguasai secara detil pengerjaan tulis menulis, maka kecakapan itu akan berbanding lurus dengan kecepatan pengerjaan. Menulislah dengan simple dan apa adanya mengandung maksud, jadilah didimu sendiri Ketika menulis. Bagaimana caranya menemukan gaya/menjadi diri sendiri Ketika menulis? Tentu saja dengan memperbanyak menulis dan membaca untuk mempelajari gaya tulisan orang lain/copy the master.
NOTED
Jangan paksakan diri dengan menulis sesuatu yang berlebihan di luar gaya Anda.
Mulailah menulis dengan sesuatu yang Anda suka. Kalau suka travelling, tulislah kisah perjalanan Anda. Tentu Anda akan lebih mudah menuliskan sesuatu yang Anda suka.
Tuliskan segala yang ada secara sederhana dengan cara Anda. Salah satu yang membuat orang tidak mampu menghasilkan tulisan yang baik adalah karena mencoba memasukkan kata/kalimat yang membuat pembaca tidak paham pesan apa yang dimaksud di dalam tulisan itu. Menulis itu untuk dibaca. Oleh karena itu pesan dalam tulisan harus jelas dapat dipahami oleh pembaca. Jika menulis dengan kalimat yang tidak simpel maka tujuan pesan Anda dalam tulisan tidak tersampaikan. Bahkan hanya membuat kening pembaca berkerut. 
Menulislah seperti berbicara. Ketika berbicara kepada teman, tentu tidak ada keinginan Anda untuk menggelembungkan kata/kalimat dengan Bahasa yang berlebihan. Ketika berbicara dengan orang lain, tentu sedapat mungkin menggunakan Bahasa yang dapat mudah dipahami, iya kan? Bagi seorang pemula. Mengapa Anda masih ragu menghasilkan draft tulisan yang pertama?
Biarkan tulisan yang dihasilkan jelek, karena Anda masih punya banyak waktu untuk memperbaiki draft tersebut.
Setiap media punya gaya selingkung masing-masing sesuai kebijakan redaksinya. Misalnya kita perlu memgetahui berapa jumlah kata dalam artikel yang bisa dibuat di media itu, dan aturan penulisanya. Atau rubrik apa saja yang tersedia di media tersebut. Tidak usah kuatir tulisan kita ditolak dan dianggap jelek. Perbaiki lagi kekurangannya dan terus kirim lagi.
Banyak faktor mengapa tulisan kita tidak diterima redaksi. Mungkin tulisan tidak actual? Atau space dalam edisi penerbitan sudah penuh. Setelah mendapatkan sharing dari saya di atas, mengapa masih ada keraguan menghasilkan draft tulisan? Biarkan tulisan yang dihsilkan jelek, karena Anda masih punya waktu untuk memperbaiki draft tersebut. Draft tulisan yang jelek masih dapat diperbaiki daripada tidak ada darft sama sekali.

Pertanyaan dan jawaban
1.Apa contoh kata dan kalimat yang kita masukan dalam cerita sehingga pembaca tidak paham.
Jawab:
Hindari menulis dengan kalimat yang Panjang dan berulang maknanya.

2.-Bagaimana agar isi tulisan itu penting, apakah kita harus menulis yang ilmiah-ilmiah, misalnya artikel. Apakah kita harus menulis yang ilmiah-ilmiah, misalnya artikel?
-Apa yang dimaksud dengan gaya selingkung?
-Mana yang lebih mungkin: sebagai pemula menulis untuk menjadi buku atau menulismartikel untuk dibukukan?
Jawab:
-Agar tulisan menjadi penting, maka pesan dan info yang dibutuhkan pembaca bisa tersampaikan dengan baik dan jelas. Mulailah menulis dari hal yang Anda sukai. Kalo Anda suka menulis karya ilmiah, tekuni hal ini. Kalo Anda suka menulis artikel popular, features yang ringan, maka kerjakanlah ini.
-Gaya Selingkung adalah gaya Batasan, sesuai jati diri, sebagai penciri media itu. Sesuai dengan kebijakan redaksi masing-masing, misal, ada media yang membatasi bahwa tulisan yang akan dimuat di medianya minimal 600 kata, hurufnya Times New Romans, spasi 1.15, dan sebagainya.
-Untuk memulai menulis, mulailah dengan menulis artikel yang Anda sukai temanya. Dan yang lebih penting mulailah menulis.

3.Bagaimana kiat-kiat untuk menghilangkan rasa takut untuk menulis atau berkarya dan bagaimana cara menumbuhkan rasa percaya diri menulis atau berkarya?
Jawab:
-Mengatasi rasa takut menulis adalah dengan menulis. Menulis saja terus menerus. Kalahkan rasa takut bahwa tulisan pertama kita jelek. Lebih baik menghasilkan tulisan buruk (ini masih dapat diperbaiki) daripada tidak menghasilkan sebuah tulisan (ini tidak dapat diperbaiki).
-Menumbuhkan rasa percaya diri menulis adalah dengan terus menerus menulis.

4. Bagaimana kiat mengelola konsentrasi yang efektif dalam menulis?
Jawab:
-Untuk mengelola konsentrasi dengan melakukan yang Anda sukai, lakukan pekerjaan yang Anda cintai. Gairah dan fokus pada sesuatu yang Anda sukai. Sesuatu yang kita cintai akan lebih tinggi dibandingkan sesuatu yang tidak kita sukai. Maka menulislah dari hal kecil yang Anda sukai. Fokus pada sesuatu yang kita senangi akan menambah motivasi kita lebih baik. Passion.

5.Bagaimana tips menulis agar sesuai dengan harapan pembaca (menulis dengan simpel dan apa adanya) ?
Jawab:
-Menulislah seperti Anda berbicara, gunakan bahasa yang mudah dipahami dengan kalimat yang tidak panjang-panjang.

6.Bagaimana teknis menulis cepat, apa bikin kerangka dulu atau langsung mengalir saja?
Jawab:
-Ada beragam Teknik yang dilakukan penulis. Ada yang senang memulainya dengan membuat kerangka tulisan, ada yang menuliskan kerangka seperti Spider Web. Ada pula penulis yang langsung menuangkan pikirannya ke dalam tulisan. Namun biasanya setiap artikel mempunyai kerangka judul, pendahuluan, isi dan penutup.
-Pilih sesuai gaya dan kesukaan Anda.

7.Apa yang memotivasi Bapak Catur menulis untuk pertama kalinya? Tema apa yang Bapak tulis?
Jawab:
-Motivasi: Rasa Suka – Passion. Ada kenikmatan dan kebahagiaan berbagi, inspirasi, motivasi, pengetahuan melalui tulisan.
-Awalnya Saya suka menulis lirik lagu dan puisi, lalu menulis artikel popular, cernak/cerita anak karena dulu pernah jadi guru TK. Menulis keseharian perilaku anak didik di Pra Sekolah sungguh menggemaskan, menyenangkan. Saat ini menjadi redaktur pelaksana sebuah majalah, maka menulis menjadi sebuah pekerjaan. Hampir tiap hari dituntut menulis.

8.Bagaiamana caranya agar tulisan kita tetap nyambung/konsisten dengan tujuan awal Ketika kita mulai menulis, karena terkadang kita tidak mesti langsung selesai dalam menulis?
Jawab:
-Dalam menulis adakalanya tidak selesai langsung, apalagi Ketika Writer’s block itu datang. Agar tetap konsisten maka kita dapat membaca tulisan-tulisan orang lain yang sejenis atau dari buku bacaan sebagai referensi, Sehingga ada ide-ide yang bisa gali lebih lanjut. Yang jelas dalam menulis dilarang keras plagiat, mengambil begitu saja karya orang lain tanpa dicantumkan sumbernya. Ini yang dilarang. Tapi kalau mengembangkan ide dari tulisan orang lain, sah-sah saja.

9.Saya seorang Kontributor di sebuah tabloid Pendidikan nasional. Arikel yang saya tulis selalu berupa reportase, bagaimana caranya supaya bisa berkembang lagi, sehingga jenis tulisan itu bisa masuk kategori lain?
Jawab:
-Apakah Ibu suka travelling? Membaca buku biografi? Suka menganalisis kebijakan pemerintah? Membaca buku biografi? Kalau ibu suka maka mulailah menulis dari hal yang ibu sukai. Tentu akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa.

10.Bagaimana cara menulis cepat bagi seorang lebih senang mendengar? Bagaimana triknya agar banyak yang bisa terekam?
Jawab:
-Penulis yang baik adalah Pengamat yang baik. Bagi yang suka mendengar/kecerdasan audionya lebih baik, maka Ketika mendengar sesuatu siapkan catatan. Catat poin penting yang dapat dikembangkan lebih lanjut, banyak jalan menuju Roma, banyak cara untuk menghasilkan karya.

11.Apa saja syarat menulis di rubrik opini koran? berapa kata maksimal?
Jawab:
Tiap media mempunyai gaya, ciri masing-masing sesuai kebijakannya. Persyaratan tidak selalu sama, inilah yang disebut selingkung. Jawa Post mengharuskan tulisan opini minimal 600 kata, Suara Guru 700 kata. Jadi berbeda-beda, bisa ditanyakan dan diprediksi masing-masing atau biasanya ditulis di salah satu sudut bagian media itu.

Profil pemateri:
Nama                 : Catur Nurrochman Oktavian
Pendidikan         : S1 UNS Solo, S2 UPI Bandung
Pekerjaan           : Guru SMP
Jabatan               : Ketua Departemen Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Pengurus Besar PGRI
                             Redaktur Pelaksana Suara Guru sejak Januari 2019.
Prestasi                : Penulis 20 buku, Penulis artikel di media Luring dan Daring

Tidak ada komentar:

Posting Komentar