Kamis, 30 April 2020


BELAJAR MENULIS GELOMBANG 9
RESUME PERTEMUAN 16
Hari /Tanggal   : Kamis, 30 April 2020
Waktu              : Pukul 13.00 – 15.00
Pemateri           : Amir Faisal
Topik               : Berbagi Pengalaman Menulis Buku Motivasi & Kepemimpinan, tema: menembus
  penerbit nasional
Peresume         : Ariyani, SPd. AUD (ariyaniayla45@gmail.com)                
                          TK N Pembina Bojongsari Purbalingga
Resume            :
           
            Bapak Amir Faisal adalah penulis yang buku, bukunya telah diterbitkan pada beberapa penerbit antara lain di Gramedia, Change Publisher, Kharisma, dan lai-lain. Beliau mempunyai latar belakang sebagai tenaga UProfessional marketing, pengusaha UKM nasional dan consulting (pembicara). Profesi terakhir ditekuninya karena ingin berbagi kesuksesannya dg teman-teman.
Beliau lalu melakukan training anak-anak sekolah yg mau UN dan para mahasiswa di Perguruan tinggi. Beliau pun mentraining guru meski tidak tahu ilmu kependidikan. Beliau belajar buku-buku Pendidikan mutakhir dari Bobbi Deporter, Barbara Prashnig, buku-buku psikologi dr. Daniel Goleman, Howard Gardner, Thomas Amstrong, dan ikut training Pak Munib Khatib-sekolahnya manusia.
Dalam menulis buku seseorang memerlukan personal branding bila tidak mempunyai pengalaman sama sekali. Bila ingin menjadi seorang Penulis,  temukan dulu visi/misi/dream Anda kenapa ingin menjadi penulis. Lalu hadapi tantangan-tantangannya dengan gagah berani.
Selanjutnya agar punya personal branding, dengan cara membuat buku namun harus dengan memakai penerbit nasional sehingga bisa menjadi pembicara tingkat nasional. Bukunya berjudul ”Menyiapkan anak menjadi juara” berhasil best seller. Dua bulan kemudian buku tersebut mengalami cetak ulang ke-2 karena best seller. Jadi manfaat menulis adalah menjadi personal brand dengan buku yang diterbitkan oleh penerbit nasional yaitu Gramedia….sdh bisa ngebrand.
Amir Faisal mengakui mau menulis meskipun tidak pernah bersentuhan dengan dunia tulis menulis maupun dunia Pendidikan. Namun Beliau menulis dan ingin bukunya diterbitkan oleh penerbit nasional sehingga menjadi brand nama di seluruh Indonesia dan menjadi best seller.
Dengan catatan bila buku Anda diterbitkan penerbit Gramedia, sejelek-jeleknya buku  harus bisa bertahan 6 bulan di rak toko, ada sirkulasi, ada yang mau membeli/order dan maka barulah buku bisa dianggap bagus. Bisa dipajang lagi selama 6 bulan ke depan. 
Bila buku tidak ada sirkulasi, tidak bergerak dan Anda juga bukan penulis Gramedia, buku Anda hanya diberi waktu selama 2 minggu. Bila tidak memenuhi kriteria maka buku akan didrop dari toko-toko buku. Penerbit Gramedia adalah sebuah korporasi bisnis, orientasinya adalah penjual/pasar/mengejar keuntungan. Karena harus membayar karyawan, maka harus menerbitkan buku yg disukai pasar.
Buku beliau terbitan Change Publisher pernah bertahan selama 2 tahun di rak toko berjudul “Think like a millionaire” menjadi best seller. Tips agar bisa buku Anda lolos audisi penerbit:
1.Lakukan riset, lihat dan temukan genre/passion Anda. Misal genre Anda penulis novel, maka tulislah novel.
2.Cari  buku terbitan Gramedia yang sesuai genre Anda.
Gramedia selalu melakukan riset pasar, buku yang disukai di  pasar apa saja? Dengan melihat hasil penjualan u menentukan buku yang laris. Hasil riset buku yg paling laris, novel, buku tentang travelling, gabungan novel travelling (contoh buku karya Hanum rais best seller sehingga masuk sinema), komik, novel bergambar komik (cari partner yang bisa menggambar komik).

Pertanyaan dan jawaban
1.       Bagaimana cara Bapak bisa menulis dan percaya diri kalau buku Bapak akan laku?
Jawab: Tentukan visi misi/dream Anda kenapa ingin jadi Penulis dan hadapi tantangan-tantangan dengan gagah berani.
2.       Jika menulis buku hanya sampai 150 halaman apa bisa diterbitkan melalui Gramedia?
Jawab: Kalau terlalu tebal Gramedia tidak mau. Yang penting adalah kualitas tulisan, genre Anda dan buku itu disukai pasar atau tidak?
3.       Apa kelebihan tulisan Bapak sehingga bisa diterima penerbit branded?
Jawab: Kalau kelebihan buku Pembaca yang menilai, penulis hanya memenuhi kriteria penerbit.
4.       Untuk mengirimkan naskah buku ke penerbit Gramedia apakah mengirimnya full naskah atau hanya beberapa bab?
Jawab: full naskah
5.      Apakah Buku yang ditulis oleh penulis pemula bisa diterbitkan Gramedia? Bagaimana agar buku kita dilirik penerbit besar?
Jawab: Bisa bila sudah memenuhi kriteria penerbit
6.       Apa saja trik agar naskah kita bisa langsung tembus Gramedia?
Jawab: Memenuhi kriteria penerbit, Tema Ilpop, tidak banyak teori, semakin banyak hal-hal praktis semakin baik, menarik perhatian banyak orang.
7.  Berapa lama proses pembuatan buku pertama Bapak dan kajian pustakanya, karena Bapak bukan seorang pendidik?
Jawab:
Buku pertama selesai sekitar setahun, buku kedua 6 bulan. Kalau sekarang 2 bulan sudah selesai.
Kajian Pustaka sifatnya hanya penguatan.
Penerbit lebih menyukai karya original dari pikiran, perasaan dan gagasan Anda sendiri.
Dengan belajar Hypnowriting.
8.      Langkah apa yang harus dilakukan supaya mudah untuk masuk ke penerbit besar?
Jawab:
-Menulis buku di penerbit nasional.
-Aktif menjadi narasumber, kalau perlu gratiskan.
-Melalui medsos, punya website dan aktif menulis artikel, FP, IG dan sebagainya.
9.       Bagaimana cara pendekatan ke penerbit, apakah buku jadi dulu atau kita menawarkan diri dulu? Jawab: Kalau sudah jadi buku
10. Apakah buku novel yang digabungkan dengan motivasi bisa menembus pasar Indonesia? Berapa tebal halaman novel yang laris?
Jawab:
Novel yang laris novel motivasi.
Sebaiknya Anda baca-baca novel terbitan Gramedia atau partner, di sana bisa dipelajari. Lalu Anda beli beberapa yang genrenya cocok untuk Anda.
11. Bapak tidak mempunyai basic menulis tetapi bukunya bisa best seller, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuatnya? Darimana inspirasi dari isi buku “Menyiapkan anak menjadi juara?Jawab: Penjelasan di Youtube 2. Buku Menyiapkan anak jadi juara terinspirasi:
-Ketika Saya memberikan motivasi pada anak-anak sekolah, saya merasa ada sesuatu yang salah. Seharusnya Motivator anak adalah Gurunya sendiri. Apalah artinya kehadiran diri Saya yang hanya 4-5 jam, dibanding para guru yang membimbing selama 3 tahun.
-Saya membandingkan kedua anak Saya, yang kebetulan yang satu di SMP favorit dan lainnya di SMA runner up.
12.   Bagaimana tulisan yang ditulis di blog itu mudah diakses di Google atau jadi trending topic di laman di atas mesin searching Google?
Jawab: Pakai SEO.
13. Langkah-langkah strategis apa yang Bapak lakukan saat membangun personal branding? Padahal awalnya Bapak berprofesi bukan seorang penulis.
14.  Bila novelnya berisi kumpulan pengalaman menjadi tutor sebaya selama 17 tahun untuk teman-teman guru bisa diterbitkan tidak di Gramedia? Termasuk genre apa?
    Jawab: -True story bisa diterbitkan asal fenomenal. Misalnya pengalaman memberikan tutorial pada anak berkebutuhan khusus, anak-anak miskin, anak-anak di rumah singgah, dan sebagainya
15. Bagaimana cara menerbitkan buku sampai bisa diterima oleh penerbit Gramedia?
   Jawab: Hubungi Gramedia yang ada di daerah Anda lalu minta nomor kontak penerbit salah satu penerbit di Gramedia group.
16. Seorang penulis ingin menerbitkan buku tentang studi tokoh-tokoh. Apakah bisa  diterima di penerbit nasional?
Jawab: Tergantung tokoh-tokohnya siapa dan di bidang apa? Sebaiknya dicek di Gramedia di daerah Anda sudah ada belum buku yang serupa.
17. Bagaimana bila ingin menulis karya asli bersetting keadaan pandemi menyangkut semua permasalahan dalam pembelajaran daring serta solusinya.
Jawab: Bagus  bisa dituliskan tetapi kalau bisa settingnya umum. Jangan hanya segmen sekolah/Lembaga Pendidikan saja,tetapi umum.
18. Di Gramedia sering ada buku yang diobral tetapi mengapa ada yang bukunya diobral?
Jawab:
Buku yang diobral adalah buku yang: terbitan lama, tidak laku-laku, isunya sudah lama..Ikuti pembelajaran Hypnowriting akan banyak membantu menginspirasi.
19. Pernahkah Bapak mengalami kendala kala menulis dan menerbitkan buku? Apa tantangan yang menjadi motivasinya?
Jawab: kendalanya ada dan banyak, ada 2 buku yang hingga kini tidak diterbitkan, tetapi Saya jadikan identifikasi masalah.
20. Bagaimana Bapak membangun konsistensi menulis?
Jawab: kuncinya pada Passion of life.
21. Bagaimana trik Bapak sehingga bisa berubah dari pengusaha menjadi penulis di Gramedia?
Jawab: hati Saya sudah tidak Bahagia lagi hidup sebagai kontraktor. Lalu menemukan life cycle saya sebagai penulis.
22.  Bagaimana cara untuk menghindari palgiarisme dalam menulis buku-buku Teknik karena teori Teknik sudah pakem dan biasanya hanya copy paste dari buku-buku yang sudah ada?
Jawab: Cari expertise dan specialties dan kalau perlu cari uniknya.
23.   Bagaimana bila kita menulis tidak sesuai dengan genre yang diminati dan bisakah penerbit menerbitkannya?
Jawab: genre adalah sifat genetik karya Anda. Bukan bidang/temanya. Misalnya novel itu genre Anda pada cerita anak-anak. Roman, psikologi, motivasi, travelling, dan lain-lain.

Profil Pemateri
Nama                    : Amir Faisal
Pendidikan         : S1 UNDIP Semarang
Pekerjaan           : Pengusaha, Konsultan Marketing Media, Trainer NLP, Motivator
Karya                     : 14 buku, 70 artikel di Google
Blog                       : https://www.spiritualuantum.com/about/amir-faisal/
Email                     : mrfaisal36@gmail,com
Fanpage               : Klik Trainer Amir Faisal pada modus mencari teman di Facebook

Rabu, 29 April 2020


BELAJAR MENULIS GELOMBANG 9
RESUME PERTEMUAN 15
Hari /Tanggal   : Rabu, 29 April 2020
Waktu               : Pukul 13.00 – 15.00
Pemateri           : Dr. Uswadin
Topik               : Belajar, Belajar dan Belajar Menulis Setiap Hari
Peresume         : Ariyani, SPd. AUD (ariyaniayla45@gmail.com)
                          TK N Pembina Bojongsari Purbalingga
Resume            :
           
            Dalam menulis sesorang sangat memerlukan ide, ide adalah hal yang sangat berharga. Ide bisa datang secara tiba-tiba. Terkadang ide muncul saat kita sedang melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak mungkin kita bisa mendapatkan ide, bahkan dalam mimpi kita bisa mendapatkan ide. Setiap orang mendapatkan ide dengan berbagai cara dan suasana. Dr Iswadun mengalami hal tersebut, ide datang secara tiba-tiba, dan bila ini terjadi, Ide tadi ditulis di buku kecil sebelum hilang dan sebelum menjadi tulisan lengkap. Biasanya ide muncul saat Dr, Iswadun sedang santai, karena kuatir hilang. Maka Ia mengambil ballpoin dan buku kecil untuk mencatat poin-poin apa yang terlintas dalam kepala. Setelah poin-poin tersebut ditulis maka pada waktu dan suasana yang tepat kita bisa tulis ide tersebut. Kita ketik dengan hati-hati menjadi tulisan yang utuh, setelah lengkap tulisan bisa kita bagikan ke publik. Dapat melalui blog kita/medsos yang lain seperti Facebook/media cetak/media online.
Biasanya tulisan yang sudah jadi beliau coba kirim ke media online dan Ahamdulillah bisa diterima oleh redaksi. Langkah selanjutnya  tulisan tadi dicoba dikirim ke beberapa media online dan ternyata diterima juga. Selain media online kita juga bisa mencoba dan memberanikan diri untuk mengirim ke media cetak. Ada kebanggaan tersendiri jika tulisan kita dapat dimuat, apalagi di surat kabar yang sudah popular/berskala nasional.
Tulisan yang diupload di blog sendiri juga bisa menjadi media informasi kita. Tulisan ini bisa di-share juga ke medsos kita seperti Fb/Wag.
Dengan menulis, ide baru kadang-kadang muncul dan tidak hanya tulisan, kita pun bisa menulis syair lagu yang bisa menjadi sebuah lagu jika dinyanyikan.  

Pertanyaan dan jawaban
1.Jika hasil sebuah penelitian ilmiah akan dijadikan buku popular dan apakah ada persyaratannya?
Jawab:
-Bagus sekali bila ingin dilakukan, Hasil penelitian, data dan faktanya sudah bisa dikatakan valid, berbeda dengan yang baru opini saja. Jadi bisa saja dijadikan tulisan popular, tinggal pengemasan yang lebih mudah dibaca dan dipahami. Adapun caranya adalah sebagai berikut:
1.       Mengambil latar belakang dari penelitian ditulis lagi di bagian pendahuluan dengan Bahasa yang simple saja, bisa dipecah menjadi 2 bab.
2.       Menyampaikan penemuan penting/ide penting apa dari penelitian tersebut. Dan ini bisa dibagi menjadi 3 atau 4 bab.
3.       Rekomendasi apa dari penulisan tersebut dalam 1 bab.
4.       Penutup/kesimpulan dijadikan 1 bab’
5.       Tambahkan gambar/foto/data yang membuat tulisan menjadi lebih menarik.

2. Bagaimana trik agar tulisan kita mengalir dan mempesona?
Jawab:
Menulis, menulis dan belajar menulis, Di Iswadin mengatakan beliau juga masih belajar, yang penting jangan dipaksakan kalau sedang tidak mood. Suasana batin sangat mempengaruhi dalam menulis. Sebelum meng-uploaad minimal baca tulisan kita sebanyak 3 kali dan nanti Kita akan menemukan kekurangannya. Syukur kalau ada kawan yang mau membacanya sebelum di-upload.

3.Apa ada persyaratan tertentu untuk mengirim tulisan ke media online?
Jawab:
-Lihat di bagian redaksi dan tata cara mengirim artikel di media tersebut. Media online sangat butuh tulisan untuk konten-konten mereka.

4.Bagaimana strategi menulis sebuah artikel untuk dimuat di media cetak?
Jawab:
-Strateginya, Kita memantas mantaskan dulu tulisan kita. Jika sudah dinilai layak maka akan diterima karena Kita juga bersaing dengan tulisan-tulisan lain. Ditolak/tidak diterima jangan membuat Kita putus asa. Apalagi sekarang hanya modal email.

5.Bagaimana cara menuangkan ide agar mengalir jika suatu saat buntu, hilanglah ide tersebut?
Jawab:
-Caranya dengan menuangkan dulu ide tadi dalam konsep-konsep. Setelah Kita anggap runtut baru tuangkan dalam tulisan. Setelah tulisan Kita jadi, kta baca-baca dan baca. Lalu tinggalkan tulisan. Setelah 1-2 jam baru kita baca lagi. Dr. Iswadin membutuhkan waktu 4 jam, dari menulis konsep sampai koreksi jadi.  

6.Berapa lama waktu yang dibutuhkan Bapak Iswadin untuk membuat 1 buah ide menjadi tulisan lalu menjadi buku? Bagaimana menyatukan ide-ide yang berserak?
Jawab:
-Ide yang ditulis menjadi tulisan bergantung kita dan kesempatan serta kemauan kita. Sebagai contoh, coretan didapat malam hari waktu tidak dapat tidur karena ada ide. Jadi sekitar pukul 01.00 Saya tuangkan ide tersebut di kertas dan akhirnya Saya bisa tidur.
-Dari coretan tersebut memakan waktu 3 hari mencari waktu dan kesempatan yang pas dan tepat. Setelah itu Saya tuliskan lebih kurang 4 jam.
Untuk menjadikannya buku tinggal Kita mengkompilasi dari blog kita/tabungan tulisan Kita. Ini tergantung Kita, bisa tahunan. Buku “Sekolahku Inspirasiku” butuh waktu 4 tahun.

7.Bisa tolong diceritakan pengalaman Bapak tentang tulisan pertama Bapak yang diterima media online ataupun cetak? Menurut Bapak bagaimana kondisi ruang yang diberikan bagi kita, para guru untuk mem-publish tulisan Kita?
Jawab:
-Pengalaman pertama sangat senang, judul tulisan “Guru honor naik haji”

8.Bagaimana cara membangun kepercayaan diri dalam menulis?
Jawab:
-Di awal memang sering ada rasa tidak percaya diri. Tapi terus saja menulis menulis dan belajar menulis nanti Kita akan mendapat kepercayaan diri. Gaya menulis setiap orang tidak sama, pasti ada sisi-sisi lain yang dimiliki Kita.

9.Apa yang harus dilakukan bila di tengah proses menulis tiba-tiba blank tidak bisa melanjutkan tulisan? Bagaimana caranya agar penulis bisa konsisten menulis? Bagaimana ciri tulisan yang disukai banyak orang?
Jawab:
-Jika saat menulis kita nge-blank, itu tanda Kita perlu istirahat. Otak dan kemampuan Kita juga punya keterbatasan. Jadi perlu rest dan rileks dulu. Kalau sudah fresh tinggal lanjut lagi menulis. Jadi jangan paksakan kalau lagi nge-blank nulis, bisa stress sendiri. Jadikan menulis sebagai hiburan.
-Untuk konsistensi memang berat, Saya sendiri pun belum bisa menulis setiap hari, karena jangan memaksakan kalau belum ada ide. Menuliskan hal-hal yang biasa ditulis terus, Bisa membuat pembaca bosan untuk membacanya.
-Caranya, Kita harus sering membaca tulisan orang-orang yang bagus sehingga terpengaruh dan terbawa bagus. Berlatih, berlatih dan berlatih. Mintalah saran dari orang lain.

10.Bagaimana mengatasi rasa tidak percaya diri dengan apa yang Kita tulis?
Jawab:
-Rasa tidak percaya diri pasti muncul, itu alamiah. Sama pada saat orang baru belajar pidato, sudah bisa berdiri tenang di panggung saja sudah bagus. Dalam menulis pun demikian, perlu Latihan dan Latihan, nanti Kita akan merasa kalau sudah terbiasa, maka ada kenikmatan tersendiri dalam menulis. Di situ akan muncul percaya diri.

11.Bagaimana mengembangkan ide menjadi sebuah tulisan, jika ide yang muncul kapan saja itu mengandung banyak hal yang tidak berhubungan?
Jawab:
-Kalau banyak ide tinggal ditangkap saja, itu bagus. Tuliskan ide-ide tadi dan kumpulkan mana yang setema/serupa bisa mendukung ide lain. Jika idenya berbeda 180 derajat maka itu bisa menjadi tulisan yang banyak. Misal Covid 19 dengan disiplin, dengan tradisi, dengan ekonomi, dengan Pendidikan, ini bisa menjadi banyak tulisan.

12.Bagaimana saran Bapak untuk mengelola blog yang berisi bermacam-macam tulisan dari puisi, cerpen, lagu terkadang resep masakan, apakah hanya satu macam blog atau bisa bervariasi?
Jawab:
-Bila mau dibuat dalam 1 blog tidak masalah, namun ciri khasnya kurang.
-Sebaiknya buat blog lain, misalnya untuk tulisan resep makanan gunakan Wordpress, Kompasiana untuk cerpen, blog untuk puisi dan lagu. Namun kendalanya kita harus sering mengunjungi akun-akun tersebut.
-Untuk awal 1 blog juga tidak mengapa, jika menarik akan dibaca orang. Kita bisa melihat statistik tulisan kita berapa yang baca dan darimana saja. Blog Bapak Iswadin berisi sekitar PPKn, Pendidikan dan kehidupan sekolah.

13.Bagaimana menemukan ending tulisan yang baik untuk tulisan fiksi/wacana naratif?  
Jawab:
-Menulis fiksi perlu kreativitas dan imajinasi yang tinggi. Dr. Iswadin belum pernah membuat tulisan fiksi.
-Untuk membuat Ending, ada beberapa pendekatan:
1. Pembaca penasaran, ini berarti akan ada tulisan berikutnya
2. Pembaca akan sampai pada kesimpulan, berarti akan dibuat happy ending atau sad ending atau normal.
3. Apakah ada pesan moral yang ingin disampaikan. Silakan yang pas ada pada pilihan yang mana. Pada tulisan Bapak Iswadin beliau ingin agar Kita tetap optimis dan husnudzon kepada Allah. Inna maal usri yusro wa inna maal usri yusro.

14.Kalau untuk menuliskan kumpulan studi kasus hasil pembelajaran di kelas tiap materi pelajaran nanti masuk ke jenis buku apa ya?
Jawab:
-Buatlah buku tentang studi kasus.
-Sebagai referensi baca buku-buku tentang studi kasus dari K Yinn dan Boldan, banyak kasus menjadi lampirannya. Misalnya studi kasus dalam Pendidikan di SMP, pendekatan teori dan praktek.

15.Bagaimana tips menulis Bapak agar bisa menulis dengan mengalir begitu saja dan Panjang sekali?
Jawab:
-Kita harus belajar belajar dan belajar. Jangan menyerah tapi juga jangan dipaksa bisa spanneng. Pelan tapi sampai dan jangan ingin cepat jadi tulisan.

16.Dalam menulis selain memakai Bahasa baku, bolehkah menggunakan istilah-istilah yang unik/nyleneh?
Jawab:
-Sebaiknya menggunakan Bahasa Indonesia yang standar, karena ada ratusan Bahasa untuk setiap kata tidak sama untuk setiap daerah.

17.Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam membuat sebuah buku?
Jawab:
-Tergantung Kita, ada yang 1 tahun, ada juga yang 4 tahun, bisa mengambil momen-momen penting sehingga buku kita pas dan diperlukan orang.

18. Kiat apa yang digunakan untuk menumbuhkan kreativitas agar tulisan Kita menjadi berkualitas terutama dalam lomba guru berprestasi?
Jawab:
-Untuk menumbuhkan kreativitas, Kita harus sering membaca tulisan orang lain juga dan mencari literatur pendukung, baik text book maupun dari internet. Lalu kita ramu sesuai dengan kemampuan Kita dan gaya menulis Kita.
-Kalau bisa adakan keunikan/kekhas an yang baru dari tulisan Kita dan menjadi daya Tarik juri dalam lomba.

19.Adakah Teknik khusus/trik-trik merangkai suatu kalimat untuk menulis, karena terkadang dalam merangkai kata-kata mengalami masalah, misalnya membuat PTK?
Jawab:
-Lakukan sesuai kaidah dasar Bahasa Indonesia, ada SPO dan adanya keterpaduan dan keruntutan kalimat satu dengan yang lain.
-Hindari membuat paragraf Panjang apalagi sampai 1 halaman. Idealnya dalam 1 halaman ada minimal 2-4 paragraf, sehingga pembaca tidak Lelah. Semua harus dicoba terus agar lama-lama menjadi terbiasa.

20.Apa tips agar tetap percaya diri dalam berkarya menulis?
Jawab:
-Tetap belajar dan belajar menulis. Jika terbiasa akan menjadi nikmat.

21.Berdasarkan pengalaman Bapak, berapa lama Bapak gagal dalam menulis?
Jawab:
-Gagal pernah, waktu mengirimkan tulisan memakai kertas, belum email. Tetap berusaha dan Allah akan menghargai usaha kita dari jalan yang tidak disangka-sangka.

22.Bagaimana cara mengatasi cara menemukan ide dan kesulitan membuat kata/kalimat serta mengembangkan sampai Panjang seperti tulisan Bapak?
Jawab:
-Kadang-kadang ide datangnya tidak terduga, jadi saat ide muncul tulis saja poinnya di buku/kertas agar tidak hilang/lupa.
-Dalam merangkai kalimat bisa dibantu dengan mengutip pendapat atau teori atau dari kitab suci. Nah, ini bisa Kita kembangkan. Usahakan ada keruntutan/kekoherensian antar kalimat sehingga enak dibaca.
-Jangan menyerah, pada saatnya Kita akan tersenyum dengan tulisan Kita.

23.Bagaimana mengatasi writing block/ tiba-tiba ide kita macet Ketika menulis?
Jawab:
-Sebaiknya berhenti dulu, tinggalkan dulu 1-2 jam Kita rileks. Jangan memaksakan menulis kalau sudah mentok, bisa spanneng. Pakai teori main layangan, kadang-kadang kendor dan kadang kencang sesuai kondisi angin. Tetap semangat.

24.Bagaimana menghindari plagiarisme, karena terkadang ide yang Kita miliki ada unsur kemiripan dengan ide orang lain?
Jawab:
-Sejujurnya tidak ada yang 100% murni pemikiran Kita. Jadi kalau pendapat Kita sama dengan orang lain sangat mungkin, tapi kalau apa yang ditulis orang kemudian sama persis dan dianggap diklaim tulisan Kita, maka itu plagiarism, Oleh karena itu Kita harus mencantumkan sumbernya jika mengutip pendapat orang lain. Dalam notasi ilmiah ini sudah diajarkan.

25.Bagaimana stategi menulis karya fiksi?
Jawab:
-Dalam menulis fiksi memang lumayan berat, karena perlu imajinasi yang tinggi. Sering-seringlah membaca dan mempelajari karya fiksi yang populer, nanti akan Kita temukan pelajaran yang berharga. Jangan menyerah, biasanya kalau ada tantangan akan menghasilkan hal yang bagus jika tetap melanjutkan ikhtiar Kita. Pelaut yang ulung bukan lahir dari laut yang tenang gelombangnya.

Profil Pemateri
Nama                    : Dr Uswadin
Pendidikan           : S3 UNJ
Pekerjaan             : Pengembang Labschool UNJ
       Ketua IKA UNU, Kabid Pendidikan ISNU DKI Jakarta
       Guru SMP Labschool Jakarta dan Kemayoran

Selasa, 28 April 2020

BELAJAR MENULIS GELOMBANG 9
RESUME PERTEMUAN 14
Hari /Tanggal     : Selasa, 28 April 2020
Waktu                 : Pukul 13.00 – 15.00
Pemateri             : Dr. Paidi,S.Pd., M.Tpd
Topik                  : Merancang Desain Pembelajaran Modern
Peresume            : Ariyani, SPd. AUD (ariyaniayla45@gmail.com)
                             TK N Pembina Bojongsari Purbalingga
Resume              :

        Perancangan desain pembelajaran terdiri dari 11 langkah.
Langkah 1
Kita membutuhkan data dan informasi guna mendapatkan masukan dari siswa/pengguna atas materi-materi yang dianggap sulit/perlu dipelajari lebih lanjut.

Langkah 2
Berdasarkan data yang didapat dari Langkah 1, selanjutnya kita perlu membuat identifikasi kebutuhan peserta didik terhadap mata pelajaran/bahan yang akan kita rancang.

Langkah 3
Berdasarkan data Langkah 2, selanjutnya kita mulai membuat analisis instruksional/pembelajaran mata pelajaran yang akan kita rancang.

Langkah 4
Seorang perancang perlu mendapatkan gambaran karakteristik peserta didik yang akan menjadi target/pemakai buku yang kita rancang.

Langkah 5
Membuat rumusan tujuan instruksional khusus (penggunaan istilah instruksional disini berdasarkan sumber asli yang dikarang oleh Dick & Carey yaitu Instruksional).

Langkah 6
Melakukan penyusunan tes
Langkah 7
Membuat perencanaan strategi instruksional/pembelajaran yang akan digunakan (dalam hal ini merancang pembelajaran secara Blended Learning).

Langkah 8
Mengembangkan dan memilih bahan instruksional
Bahan yang dirancang dibedakan menjadi 2 yaitu: bahan tercetak dan bahan online.
Dalam hal perancangan bahan pembelajaran (buku) dapat digunakan teori Rothwel dan untuk bahan online menggunakan Teori Hannafin.

Langkah 9
Setelah draft bahan tersedia (Langkah 8), selanjutnya perlu dilakukan evaluasi formatif, sebagai berikut:
1.       One to one expert, dengan melibatkan 4 pakar (pakar desain, pakar media, pakar materi, pakar Bahasa).
2.       One to one learner, melibatkan 3 orang siswa yang berasal dari siswa peringkat atas, peringkat menengah, peringkat bawah.
3.       Evaluasi Small Group, melibatkan sekitar 9 siswa yang berasal dari kelompok atas, kelompok menengah dan kelompok bawah.
4.       Field Trial yaitu tahap Uji coba luas dengan melibatkan siswa  sekitar 30 siswa yang berasal dari kelompok atas, kelompok menengah dan kelompok bawah.
Setiap tahapan mulai One to one, evaluasi small group akan menghasilkan Namanya Draft bahan pembelajaran dan setelah field trial baru dinamakan prototipe bahan pembelajaran.

Langkah 10 
Khusus untuk Langkah terakhir evaluasi sumatif sifatnya tidak harus dilakukan dalam proses desain pembelajaran karena harus dilakukan oleh pihak lain.
Sedangkan untuk buku pembelajaran yang dirancang untuk keperluan penerbit, biasanya pihak penerbit sudah mempunyai format/standar tertentu. Sehingga jika penulis ingin memasukkan buku agar bisa diterbitkan oleh penerbit, maka format yang digunakan harus mengacu  kepada format yang digunakan oleh penerbit. Contoh bahan pembelajaran yang dirancang dengan format research dan versi penerbit adalah sebagai berikut: Buku ajar Simulasi dan komunikasi digital, Membuat laporan keuangan menggunakan MYOB versi 19,6; Laporan keuangan menggunakan MYOB versi 19,6.
Demikian sekilas cara mendesain bahan pembelajaran yang secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan. Jika tahapan di atas dilakukan secara benar maka tidak akan terjadi kasus salah gambar, dan lain-lain. Sebagaimana dulu pernah terjadi di buku-buku yang beredar di lingkup Dikbud khususnya jenjang Sekolah Dasar.   

Pertanyaan dan Jawaban
1.Setelah melihat dan memahami PPT, E-learning SMK Bengkulu, Saya berasumsi bahwa itu adalah desain belajar untuk program sekolah afirmasi dan mirip classroom. Kira-kira bagaimana tanggapan seperti apa?  Tolong beritahu kami cara praktis mendesain pembelajaran seperti SMKN Bengkulu.
Jawab:
-Dr. Paidi pernah merancangkan sebuah desain pembelajaran untuk SMK 1 Bengkulu, dimana waktu itu pihak sekolah kesulitan untuk mencari pola pembelajaran untuk siswanya yang melaksanakan di industri sekitar 6 bulan, maka beliau membuatkan sebuah konsep Blended Learning. Yang kemudian dapat digunakan dengan media handphone oleh guru dan siswa. Praktek pembelajarannya memang menggabungkan antara pembelajaran di class room dan online.   
-Untuk cara praktis mendesain pembelajaran,  ikuti alur yang ada di slide no. 7 tentang pengembangan Blended Learning berbasis Handphone (BLISH).

2.Bagaimana (Untuk Langkah ke 9) mengatasi kesulitan mencari pakar di daerah (karena dari SD agak terbatas kemampuan serta personilnya)
Jawab:
-Untuk kesulitan mencari pakar di Bengkulu, prodi S2 Teknologi Pendidikan Unib Bengkulu sudah banyak yang bisa diajak, dengan syarat yang bersangkutan sudah mencapai kualifikasi S3/Doktor (menurut pendapat Sugiyono dalam bukunya RD). Bisa juga di kampus atau Lembaga lain selagi sudah ada bukti kepakarannya.

3.Mohon penjelasan dalam desain instruksional itu apakah mengenal ada tes formatif dan sumatif, apa bedanya?
Jawab:
-Tes formatif adalah tes yang dibuat (bisa dengan model Multiple choice, Essay, dan lain sebagainya) atas materi yang ada di bahan pembelajarannya. Tes ini adalah evaluasi terhadap draft bahan pelajaran, terdiri dari: evalusi one to one, evaluasi small group, field trial. Tes ini dibuat oleh Si perancang buku yang sebelumnya telah melalui telaah oleh pakar dan uji validitas maupun rebilitasnya. Sedangkan tes sumatif dalam konsep desain ini adalah penilaian oleh Lembaga lain (eksternal) atas kelayakan bahan yang dibuat oleh si perancang buku tersebut.

4.Apa nama aplikasi E-learning yang digunakan dalam system desain pembelajaran yang pernah dibuat oleh Bapak Paidi? Apakah Langkah-langkah mendesain cara mengembangkannya sama dengan model Dick and Carey?
Jawab:
-Aplikasi Moodle versi 3 ke atas, aplikasi yang murah, karena software ini bersifat open source dan gratis serta mempunyai fasilitas sangat baik untuk pembelajaran dan ujian online. Linknya ada di SMK 1 Bengkulu.
-Benar, Dr. Paidi menggunakan model Dick & Carey.
-Bisa dikombinasikan dengan teori/model lain seperti pada Langkah 8 selagi masih sesuai dengan karakteristik bahan pembelajarannya.

5.Apakah yang dimaksud dengan Research versi penerbit adalah Blended Learning?
Jawab:
-Bukan, kalau versi penerbit biasanya ada kebutuhan tertentu yang ditetapkan oleh penerbit karena menyangkut untuk keuntungan penjualan, dan lain-lain. Pihak editor biasanya sudah mempunyai tim editor sendiri, seperti yang pernah dilakukan dr. Paidi untuk memperbaiki draft buku di penerbit Salemba IV Jakarta, sehingga buku tersebut bisa dicetak/diterbitkan di penerbit Salemba IV.

6.Mohon penjelasan tentang Teori Rothwel dan Teori Hannafin pada Langkah 8 dalam mendesain pembelajaran.
Jawab:
-Tidak, Blended learning adalah sebuah model pembelajaran. Yang dimaksud Research versi penerbit lebih pada aturan tata cara pengetikan, seperti: desain cover, isi dan lain-lain yang diberlakukan oleh penerbit jika buku tersebut dicetak oleh penerbit.
-Teori Rothwel adalah cara-cara untuk membuat buku yang sifatnya tercetak. Teori Hannafin adalah untuk merancang bahan non cetak/online.

7.Apakah rancangan pembelajran seperti ini bisa untuk SD, karena guru SD mengajar seluruh mata pelajaran kecuali agama dan PJOK. Bagaimana Teknik pentederhanaannya?
Jawab:
-Pada prinsipnya Desain pembelajaran bisa untuk semua mata pelajaran, yang membedakan terletak pada isi pelajarannya.

8.Bagaimana bentuk hasil desain pembelajarannya, apakah menjadi sebuah buku atau yang lainnya? Bagaimana cara penerapan hasil desain pembelajarannya kepada siswa?
Jawab:
-Kelebihan dari Desain pembelajaran ini adalah akan menghasilkan buku pembelajaran yang bisa dijamin kebenarannya selagi prosedur dikerjakan dengan benar. Kelebihan lainnya Desain pembelajaran ini akan dilengkapi dengan instrumen pendukungnya termasuk model pembelajarannya sudah ditentukan.

9.Ibu Noralia dari Semarang pernah membuat Tesis tentang penelitian R&D dengan mengambil judul “Pengembangan Modul Pembelajaran”. Waktu yang dibutuhkan 6 bulan hanya untuk 1 bab materi ajar karena beberapa kali diajukan ke kelas besar, sehingga mendapat prototipe produk yang bagus. Pertanyaanya, Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk penelitian (dengan pengembangan bahan ajar yang dilaksanakan Dr. Paidi untuk menghasilkan produk buku ajar untuk 1 tahun pelajaran)? Apakah tiap bab materi ajar di buku ajar yang dikembangkan harus diujikan di kelas besar atau hanya mengambil sampel salah satu materi ajar saja?
Jawab:
-Waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 buku 6-10 bulan. Jika fokus untuk desain buku saja membutuhkan waktu 6 bulan bisa selesai.
-Setiap bab harus diujikan untuk tahap small group dan Field trial.

10.Ibu Dede dari SLB AB Kemala Bhayangkari 2 Gresik akan membuat buku yang subyeknya ABK (Anak berkebutuhan khusus), jika mengacu pada keterangan terakhir tentang buku yang dirancang untuk keperluan penerbitmempunyai fomat sendiri. Maka uji coba dengan seperti di atas apa memungkinkan untuk anak berkebutuhan khusus?
Jawab:
-Bisa, selagi bahan/materi masih dalam lingkup SLB, cobalah gunakan Alus desain pada slide 7 SLB.

11.Berapa jumlah halaman yang dipersyaratkan dalam membuat buku ini?
Jawab:
-Tidak ada persyaratan minimal jumlah halaman, yang penting buku tersebut sudah mencakup semua materi hasil analisis pada Langkah 3 dan 5.

12.Ibu Yudi Heriana T. mengajar di kelas kecil, pertanyaan untuk Langkah 8 tentang kelas online. Bagaimana cara melaksanakan kelas online untuk anak-anak dengan cara yang mudah dan sederhana karena banyak kendala yang ditemui dan apa strategi khusus untuk siswa kelas kecil dalam pembelajaran online? Bagaimana melakukan tes online dalam waktu bersamaan agar bisa mendapatkan hasil yang murni dari siswa?
Jawab:
-Untuk pelaksanaan pembelajaran online yang sederhana dan mudah saat ini, salah satunya bisa dipakaiWhatsApp karena hampir semuaorang tua/siswa sudah familier, disamping itu bisa juga bisa dipakai aplikasi yang sudah dimiliki sekolah. Bilamana kondisi infrastruktur sekolah dan kemampuan orang tua memadai, bisa digunakan aplikasi skype, Microsoft team guna mendukung pembelajaran secara online.
-Untuk pelaksanaan tes online saat ini banyak sekali aplikasi gratis untuk ujian online sepertiFly exam. Jika di sekolah ada SDM bidang IT yang bagus, maka dapat juga mengembangkan aplikasi Moodle, aplikasi yang baik untuk melaksanakan pembelajaran dan ujian online.   

13.Mohon diberikan contoh instruksional khusus dalam E-learning.
Jawab:
-Contoh penerapan instruksional dalam E-Lerning:
Tahap 1, pembelajaran secara tatap muka di kelas, pertemuan ke 1-3 dan 4.
Tahap 2, pembelajaran secara tatap muka di kelas dan online, pertemuan ke 4.
Tahap 3, pembelajaran online berbasis Handphone, pertemuan ke 5-13.

14.Dari materi pembelajaran tadi dan melalui ppt, bagaimana trik agar dapat dengan mudah Menyusun desain pembelajaran yang baik dan menarik sehingga dapat ditulis dalam sebuah buku?  Apa yang menarik dari pembelajaran BLISH in,i sesuai dengan hasil penelitian di sini? 
Jawab:
-Untuk Menyusun desain pembelajaran perlu Latihan, Cobalah ikuti tahapan pada bagan rancangan desain pembelajaran.
-Langkah pengembangan dilaksanakan dari Langkah 1-10, sedangkan Langkah 11 tidak harus dilaksanakan, karena melibatkan pihak eksternal dan biaya yang besar.
-Yang menarik dari pembelajaran BLISH adalah:
1. Memadukan pembelajaran tatap muka dan online, yang dilengkapi dengan pedoman untuk guru dan siswa.
2. Pembelajaran bisa berlangsung setiap saat.
3. Guru dapat mengendalikan pelajaran.
4. Penugasan dapat dikirim ke web pembelajaran.
5. Ujian dapat dilaksanakan secara online.
  
15.Apakah materi Dr. Paidi sampaikan sekarang boleh dijadikan referensi penulisan buku oleh peserta?
Jawab:
-Boleh, akan lebih baik lagi bila mengambil di jurnal internasional Dr. Paidi:
1. International Journal of engineering & Technology dengan judul “Utilization of mobile phones to apply Blended Learning at higher education: computer subject at state vocational high school 1 Bengkulu by Paidi dan Basuki Wibawa.”
2.Humanities & social sciences reviews dengan judul “The development of belended learning based on handphone for computer systemsubject on X1 grade of SMKN 1 Bengkulu.

16.Dalam blended learning, integrasi seperti apa yang Dr. Paidi lakukan?
Jawab:
-Integrasi antara pembelajaran konvensional (melalui tatap muka di kelas) dan online.

17.Bolehkah membuat buku untuk SMK yang outlinenya dari penerbit ERlangga?
Jawab:
-Boleh, nanti akan dikirim ke alamat email Dr , Paidi: paidi1971@gmail.com dan akan dikirimkan formatnya oleh Dr. Paidi.
Note: diusahakan materi kejuruannya agar cepat lolos seleksi cetak.

18.Apakah desain pembelajaran itu untuk membuat buku yang baik/membuat buku ajar yang baik harus ada desain pembelajarannya dan desain pembelajaran itu menjadi sebuah buku ajar? 
Jawab:
-ya betul, Desain pembelajaran yang dimaksud di sini adalah bagaimana menyiapkan proses pembelajaran sekaligus bahan pembelajaran (Dr. Paidi memakai istilah bahan pembelajaran dikarenakan bahan sengaja harus disiapkan dan dirancang, beda pengertiannya dengan  Bahan ajar (bahan ajar untuk bahannya  bisa diambil dari apa saja, tanpa melalui proses penyiapan yang direncanakan).
-Bacalah buku berjudul “The Sysematic Design Of Instruction” karya Walter Dick, Lou Carey dan James Lou Carey.

Profil Pemateri
Nama                 : Dr. Paidi, S.Pd., M.Tpd
Pendidikan         : S3 UNJ Jakarta
Pekerjaan           : Kepala SMK N 4 Bengkulu
                             Ketua MKKS SMK Bengkulu dan Propinsi Bengkulu
                             Tutor UT UPBJJ Bengkulu
                             Dosen Luar Biasa FISIP Unib Bengkulu
                             Praktisi Pendidikan Vokasi
Karya                :  4 Buku  tentang Pembelajaran
                                   2 Jurnal Internasiona