Senin, 22 Juni 2020


BELAJAR MENULIS GELOMBANG 9
RESUME PERTEMUAN 5 
Hari Rabu, 10 Juni 2020
Waktu                : Pukul 19.00 – 21.00
Pemateri            : Agung Pardini
Topik                 : Berbagi Pengalaman dan Menerbitkan Buku
Peresume           : Ariyani, SPd. AUD
    (ariyaniayla45@gmail.com atau arianiaisyah2020@gmail.com)
Resume             :        

PENGALAMAN MENERBITKAN BUKU-BUKU PARA GURU DI DAERAH



PROFIL GURU AGUNG
Kecintaannya terhadap kisah-kisah kepahlawan mengantarkannya  menjadi guru sejarah dan IPS sejak tahun 2001. Saat pertama kali mengajar, guru yang bernama asli Agung Pardini ini kala itu masih menempuh S1 Pendidikan Sejarah dengan tambahan program minor Antropologi di Universitas Negeri  Jakarta (UNJ).
Dalam waktu delapan tahun (2001-2008), setidaknya pernah mendapat kesempatan mengajar pada belasan institusi yang berbeda, mulai dari sekolah formal (SMP dan SMA), Bimbingan Belajar, Program Pengayaan Ujian, hingga Pembelajaran Paket Non-Formal atau PKBM. Sejak tahun 2008 hingga sekarang ini, Guru Agung aktif di lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa untuk menjalankan amanah pengelolaan dana zakat, infaq, dan shodaqoh agar disalurkan menjadi program-program pemberdayaan di bidang pendidikan bagi kemajuan ummat. Mula-mula ia bertugas sebagai trainer pendidikan untuk melatih ribuan guru yang mengabdi di sekolah-sekolah marjinal di berbagai  wilayah Indonesia.
Selain melatih para guru, bersama rekan-rekan satu timnya di Dompet Dhuafa, Guru Agung di beri beragam amanah untuk merancang dan mengelola program-program inovatif di bidang pendidikan yang berhasil menjangkau hingga 34 provinsi.
Program-program tersebut antara lain:
1.         Pendampingan Sekolah dan Pengembangan Guru di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi (Donatur: JICA), 2008-2010
2.         Pendampingan Sekolah Berdaya di Sumatera Barat Pasca Gempa Bumi besar, 2010-2012
3.         Pelatihan Guru Cerdas Literasi (Donatur: Hypermart), 2010
4.         Pelatihan Guru Cerdas Literasi (Donatur: Majelis Taklim Telkomsel), 2009
5.         Pengembangan Sekolah Cerdas Literasi (Donatur: Trakindo), 2010-2013
6.         Pendampingan SMK Unggulan Bidang Alat Berat (Donatur: Trakindo), 2013
7.         Pendampingan Sekolah-Sekolah di Perbatasan Indonesia: 2012-2013
8. Pengiriman Guru-Guru SGI (Sekolah Guru Indonesia) ke berbagai wilayah pelosok atau 3T, 2014-2015
9. Membentuk School of Master Teacher di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan NTB, 2014-2020
10. Mengembangkan alat ukur performa Sekolah yang disebut MPC, 2012-2013
11. Mengadakan diklat kepala sekolah: Milenial Leader, 2019
12. Membangun kerjasama penyelenggaraan kelas Magister Manajemen Pendidikan Islam bersama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016-2018
13. Mengembangkan model Sepuluh Kepemimpian Guru Indonesia dan Gerakan Transformasi Kelas a Ajar, 2018-2020 hingga 30 provinsi. Hingga saat ini masih bekerja

Nama Lengkap                        :  Agung Pardini
Nama Panggilan                      :  Guru Agung
Tempat, Tanggal Lahir           :  28 Jumaddil Awwal 1401 H.
Agama                                     :  Islam
Status                                      :  Menikah, 1 istri, 0 anak
Alamat Rumah                        :  Kandang Roda RT 03/04, No. 82 Kel. Nanggewer Kec.
   Cibinong  Kab. Bogor  Jabar  16912
E-mail                                      :  guruagungpardini@gmail.com
FB                                           : Guru Agung
Twitter                                     : @GuruAgungPD
Instagram                                : GuruAgung

RIWAYAT KARIER
2001 – 2008   :   Pengajar di banyak lembaga pendidikan non-formal
2006 – 2007   :   Korektor Buku Mata Pelajaran (Asisten Editor) di ESIS / Erlangga
2008 – 2012   :  Trainer dan Konsultan Pendidikan di MAKMAL PENDIDIKAN LPI-DD
2012 – 2014   :   Manajer Pengembangan Kualitas Pendidikan MAKMAL PENDIDIKAN
2010 – skrg    :   Pengasuh  PAUD Nusa Indah Cibinong
2014 – 2016   :   Direktur Sekolah Guru Indonesia
2016 – skrg    :   Master Teacher Sekolah Guru Indonesia
2017 – 2018    :  GM Sekolah SMART Ekselensia Indoensia Dompet Dhuafa
2019 – skrg     :  GM Sekolah Kepemimpinan Bangsa yang mengelola Bestudi ETOS.ID dan
   Beasiswa Aktivis Nusantara (BAKTI NUSA)

MENULIS ARTIKEL
1. Sekolah Berbasis Masyarakat         Jurnal Bogor, 17 Oktober 2009, Opini
2. Mengajar Siswa Gemar Membaca  Radar Bogor, 8 Maret 2010, Opini
3. Pendidikan dalam Alienasi Birokrasi Koran Tempo, 16 Mei 2013, Opini - Advertorial
4. Transformasi Kelas Ajar, Opini Republika, Januari 2020

MENULIS BUKU
1.         Menabung Gula untuk Pendidikan (Saving Palm Sugars for The Education)           MM – JICA, 2010            Bersama tim Masyarakat Mandiri
2.         Penyulut Jiwa di Kampung Hatta       Makmal DD, 2012      Bersama Surya Hanafi, dkk
3.         Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Raganya      Makmal DD, 2012      Bersama Purwo Udiutomo
4          Sekolah Ramah Hijau Makmal DD, 2013      Bersama Zayd Sayfullah, dkk
5          Besar Janji daripada Bukti      Makmal DD, 2013      Bersama tim
6          Bagaimana ini Bagaimana itu Makmal DD, 2014      Bersama tim Makmal

SEKOLAH PARA GURU BERDEDIKASI

Malam ini kita akan di temani oleh master teacher sekolah guru Indonesia yaitu Bapak Agung pardini, saat ini bekerja di Dompet Dhuafa. Salah satu program Dompet Dhuafa yang sejak 2009 kami kerjakan adalah SGI (Sekolah Guru Indonesia). Berikut ini adalah web-nya: www.sekolahguruindonesia.net
Pada malam hari ini Ia akan sedikit memberi perspektif berbeda dalam urusan penulisan dan penerbitan buku di bidang pendidikan dan keguruan. Pengalaman bekerja di lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa membuat Pak Agung terbiasa mengajak para guru-guru yang mengabdi di daerah-daerah pelosok untuk menulis dan berkarya. Di tengah keterbatasan kondisi geografis dan budaya, aktivitas menulis dan berkarya ini memiliki tantangan sendiri buat para guru-guru di sana.
Dalam menulis para guru terkendala beberapa hal:
1. Gaya bahasa, ada beberapa istilah Bahasa Indonesia yang dimaknai secara berbeda di daerah.
2. Penggunaan komputer, banyak yang belum mengenal MS Office
3. Listrik, di beberapa wilayah hanya menyala di malam hari.
4. Ejaan yang (belum) disempurnakan
Lalu bagaimana cara mereka mengatasi kendala ini? Salah satunya adalah dengan model pendampingan intensif. Secara sabar para konsultan dan guru-guru relawan akan melakukan pendampingan dan bimbingan selama kurang lebih setahun. Tentu ini bukan tugas yang mudah. Butuh kesabaran dari para relawan.
Dompet Dhuafa sendiri dibangun oleh para jurnalis senior Republika di era-era awal. Sehingga setiap program dilaksanakan untuk pemberdayaan guru di daerah mengharuskan guru memiliki produk buku atau tulisan.
Ada beberapa ragam jenis kegiatan menulis dan berkarya yang biasa diberikan kepada guru-guru di pelosok. Outputnya tidak harus buku, ada yang berbentuk PTK, jurnal, media pembelajaran, puisi, dan lain sebagainya
Berikut contoh-contohnya


Nah buku ini adalah kumpulan tulisan dari para guru terkait dengan inovasi pembelajaran yang telah mereka hasilkan, baik dalam bentuk inovasi metode ataupun media. Ini murni diangkat dari  pengalaman-pengalaman mereka
Kalau ini kurang lebih mirip dengan buku yang di atas. Terkait dengan percetakan, alhamdulillah semua dibiayai oleh donasi zakat yang dikelola oleh Dompet Dhuafa. Buku-buku ini tidak diperjual belikan. Namun akan dibagikan secara gratis buat guru-guru di daerah lain yang membutuhkan. Ahamdulillah buku-buku ini dapat memberi manfaat dan masukan bagi inovasi pembelajaran di daerah lain.
Kami punya genre buku-buku yang lain. Sifatnya adalah kisah-kisah inspiratif dari para pejuang muda pendidikan yang mengabdi sebagai guru-guru di daerah pelosok. Berikut contohnya:




Dua buku bercerita banyak tentang pengalaman para guru-guru muda yang mengajar hingga ke pelosok negeri. Ada yang di kepulauan. Ada yang di hutan dan pegunungan. Dan ada yang di pelosok kampung. Pernah ada seorang guru muda yang meninggal dalam tugas di penempatan. Dan saat sebelum meninggal, beliau sempat menulis pada buku di atas (warna coklat). Akhirnya nama beliau diabadikan menjadi nama sebuah penghargaan bagi guru-guru terbaik SGI. Jamilah Sampara Award.

Hampir semua buku-buku yang diterbitkan adalah antologi, nulis bareng-bareng. Nah bagaimana cara mengajarkan guru-guru tersebut menulis? Pak Agung punya cara yang unik. Yakni dengan menulis "Jurnal Perjalanan Guru" Jurnal ini wajib dikerjakan oleh setiap guru yang sedang mengikuti proses pembinaan di kampus SGI.
Setiap malam mereka harus menulis pengalaman mereka selama di siang hari. Modelnya bisa macam-macam. Ada yang curhat, sampai ada yang membahas suatu teori kependidikan dan kepemimpinan. Setelah pagi tiba, sebelum beraktivitas dalam pembinaan, semua jurnal tadi dikumpulkan untuk diapresiasi dan ditanggapi. Jadi ini bisa jadi semacam refleksi dan evaluasi. Ini mirip sekali dengan kebiasaan menulisnya Om Guru Wijaya Kusuma, yang senang menulis cerita harian di group ini...
Melalui jurnal ini, para pengelola dan dosen jadi tahu ttg perasaan dan pikiran yang tengah bergejolak di hati mereka. Jika ada perasaan hati yang negatif, mereka bisa langsung coaching atau konseling. Ada yang rindu keluarga, ada yang sakit hati... macam-macam ceritanya. Kebiasaan menulis jurnal harian ini, Guru jadi terlatih buat menulis. Namun ini tentu tidaklah cukup, harus ada upaya lain, yakni banyak-banyak membaca. Kalau tidak banyak baca, ya tidak bakal banyak menulis. Ini melatih kepekaan literasi mereka. Sehingga diadakanlah bedah buku rutin. Ada yang harian, ada yang pekanan.
Dalam proses pembinaan guru di SGI, setiap pagi selalu ada apel. Nah, Yang bertugas sebagai pembina apel (bergantian), dialah yang akan memberi kajian bedah buku. Tidak harus yang berat-berat, novel pun bisa.
Selain bedah buku, untuk memantau kemajuan bacaan para guru, setelah apel biasanya ada aktivitas "Semangat Pagi". Yakni memberi motivasi secara bergantian, dengan menggunakan kata-kata yang dinukil dari para tokoh. Ini efektif juga untuk meningkatkan kepekaan literasi buat para guru. Mereka sangat percaya bahwa menulis buat para guru adalah lompatan dan percepatan peningkatan kapasitas, kompetensi, dan rasa percaya diri.
Beberapa contoh buku lain yang pernah diterbitkan.


Nah ini adalah buku yang ditulis Pak Agung bersama Tim Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa. Buku ini merupakan kumpulan tulisan tentang cara-cara pengelolaan sekolah secara efektif dan efisien. Kebetulan Pak Agung juga konsultan sekolah di Dompet Dhuafa. Rencana awalnya ini akan disusun menjadi semacam kamus atau ensiklopedi pengelolaan sekolah.

SESI TANYA JAWAB
Mau bertanya....jeferson siahaan bandung jawabarat gel.12....apakah boleh tau mengenai company profile SGI
-          Kita punya beberapa program, salah satunya adalah School of Master Teachers atau SMT. Saat ini tengah diselenggarakan di NTB, Sulsel, Sulbar, dan Sulteng. Lama programnya adalah 3 hingga 4 bulan. Tugas akhirnya adalah membuat PTK.

Assalamualaikum
BP Agung luar biasa ilmu dan pengalamannya. Yg ingin sy tanyakan, ketika byk baca byk menulis. Bgnm utk penyediaan buku2 referensi guru2 yg bertugas  di daerah terpencil kan listrik blm ada, internet kemungkinan sulit. Langkah 2 apa yg BPK lakukukan (dompet dhuafa) spy guru ttp berkarya / menulis dg ketersediaan buku2 tsb? Mukminin Lamongan. Mksih
-          Alhamdulillah setiap tahun kita mendapatkan donasi buku.
Walau jumlahnya terbatas, ini coba kami salurkan ke beberapa daerah pelosok.

Assalamualaikum,
Saya siti Nurbaya Az, SE
Karimun, Kepri.
Pak, daerah 3 T di Karimun bisa tidak dapat bantuan dompet dhuafa. Gelombang 12. Wassalam.
-          Semoga kita bisa ke sana.

Untuk Kepri, program kita baru sampai Pangkal Pinang. Ini masih Kota ya 😁
Pernah juga ada program lain di Riau, tepatnya di kepulauan Meranti. Membuat sekolah buat anak-anak Suku Akit.

Assalamualaikum bapak,,saya Noralia gelombang 8. Ingin menanyakan,,untuk mendapatkan buku2 koleksi dompet dhuafa, caranya bagaimana ya? Terimakasih
-          Saat ini buku-buku kita sudah tersedia online. Jadi lebih mudah diakses.
Berikut linknya...
EduAction e-Book Dompet Dhuafa Pendidikan 2020⁣
Halo Sahabat Pendidikan, yuk tambah pengetahuan dengan mengunduh materi-materi terbaru dari para pegiat pendidikan Indonesia. Ada pembahasan menarik tentang kepemimpinan, parenting, sampai bagaimana langkah kita menghadapi Covid-19 yang ditulis oleh Ust. Harry Santosa, Sri Nurhidayah, Ivan Ahda, Asep Sapa'at, dan Guru Agung Pardini. Selain itu, Sahabat Pendidikan juga akan mendapatkan bonus. Guide Book Ramadan Sekolah Guru Indonesia. Sila unduh dan donasi di http://etahfizh.org/ebook. Kami juga mengajak Sahabat Pendidikan berbagi kebahagiaan dengan siswa yatim dan marjinal dengan berdonasi baju lebaran untuk mereka melalui tautan http://etahfizh.org/campaigns/baju-lebaran. EduAction #AkuKamuAksi B…
Ini contoh buku-buku yang kita release waktu akhir Ramadhan kemarin.

Lilis Erna Yulianti, SMPN 1 Kertajati Majalengka, gelombang 12 : Selamat malam pak Guru… Saya merasa senang mendengar penjelasan ttg SGI. Seandainya saya msh muda pengen rasanya bergabung hehe… Saya ingin bertanya bgmn cara koordinasi dgn setiap guru yg bertugas di tempat yg berbeda apalagi tadi ada beberapa kendala spt internet dan listrik yg hanya menyala mlm hari? Kemudian acara bedah buku apakah di sklh SGI atau dimana? Kalo saya pengen punya buku2 karya guru2 hebat tsb bgmn cara mendapatkannya? Jurnal yg ditulis tentunya sangat kaya pengalaman dan wawasan shg saya sangat tertarik. Terima kasih
-           https://publikasi.dompetdhuafa.org/downloads/pendidikan/
Alhamdulillah, hari ini satu persatu daerah-daerah yang kami sambangi sudah ada jaringan internet dan listrik, jadi semakin mudah buat kami buat koordinasi.
Beberapa kajian bedah buku kami sejak pandemi akhirnya kita luaskan ke channel Youtube dan FB. Tapi setiap cabang SGI di daerah juga punya agenda bedah buku sendiri. Sayangnya buku-buku kami sudah banyak yang habis versi cetaknya. Makanya kami ubah ke versi pdf atau e-book. Saya pribadi tidak banyak menulis buku, tapi lebih senang menulis artikel atau naskah akademik buat pengembangan program pendidikan di Dompet Dhuafa.
Sekarang ini saya tengah membuat gerakan Transformasi Kelas Ajar dan mengembangkan Sepuluh Kepemimpinan Guru. Tulisan-tulisan saya bisa dibaca di web SGI:
http://www.sekolahguruindonesia.net/serial-sepuluh-kepemimpinan-guru-sahabat-terbaik-siswa/

Sudikah kiranya bapak diundang untuk datang ke Pamekasan Madura untuk menyemangati dan membimbing kami untuk menulis?
[20:38, 6/10/2020] Omjay: Dari Sri Martini
Pamekasan Madura
-          Alhamdulillah terima kasih atas undangannya Bu.
Akhir tahun lalu saya baru saja diundang ke Kantor Bupati Sampang. Ada acara kepemudaan dan kunjungan sekolah.Hanya sayangnya, oleh kantor saya tidak boleh keluar daerah sampai dengan Bulan Desember. Covid 🙏🏻🙏🏻🙏🏻😭😭

Assalamualaikum Wr. Wb. Senang sekali bertemu dan berkenalan dengan Guru Agung Pardini. Pertanyaan saya.
Bagaimana awal mula kisah bapak bergabung dengan dompet dhuafa sampai bisa menerbitkan buku yg begitu banyak. AAM NURHASANAH, LEBAK-BANTEN
-          Wa'alaikumsalam.
Kebetulan saya melamar langsung saat ada lowongan untuk menjadi trainer dan konsultan pendidikan di Dompet Dhuafa. Kebetulan tahun 2008, Dompet Dhuafa sedang butuh SDM dari kalangan guru/praktisi pendidikan. Seperti biasa, ada tes seleksi

Assalamu'alaikum bpk..
Maaf saya sumarjiyati,GK.
Mau bertannya bagaiman kita bisa bergabung. Di dompet duafa.apakah ada syarat2 tertentu untuk sekolah kmi menjadi sd binaan dari dompet duafa.terimakasih.🙏
-          Wa'alaikumsalam Ibu Sumarjati,
Kebetulan tahun ini karena sedang Covid, kami sedang hentikan beberapa program di banyak daerah, salah satunya adalah program pendampingan sekolah. Semoga tahun depan kita bisa buka lagi. Nanti ibu silahkan hubungi no. WA saya ini. Cukup japri saja. Kebetulan fokus pendampingan sekolahnya adalah ke bidang literasi. Namanya programnya Sekolah Literasi Indonesia.

Assalamualaikum pak guru Agung saya Candra dari MTsN 1 Langkat Sumatera Utara, izin bertanya Pak..apakah menurut bapak guru yang baik itu harus memiliki kemampuan menulis?
-          Wa'alaikumsalam Pak Candra. Jawabannya adalah wajib bisa Pak. Tapi tidak harus dalam bentuk buku ya. Bisa PTK. Bisa Jurnal Penelitian. Bisa Cerpen atau Puisi. Bisa juga modul, LKS, atau mungkin Kumpulan Bank Soal. Guru wajib literat, bahkan multiliterat, apapun bentuk tulisannya. Kalau saya senengannya corat-coret di kertas Pak. Nanti saya kumpulin pelan-pelan, baru nanti kita bikin artikelnya. Kalau menulis buku, saya beraninya masih bareng-bareng. Takut kalau sendirian.. sepi 😁

Terimakasih pak guru Agung atas materinya yang luar biasa. Perkenalkan saya dhevi dari jogja, saya tertarik dengan antologi buku yang dihasilkan. Izin bertanya pak, apakah dompet dhuafa selain menerima donasi uang juga menerima donasi buku? Maksud saya, buku baru masih segel, untuk dijual dan hasilnya di donasikan. Kawan kami dan teman2nya menerbitkan juga buku antologi cerita pengalaman mengajar di daerah 3T tepatnya di Gayo Lues, akan tetapi kawan2 ini kesulitan menjual bukunya. Tujuan awal penerbitan buku ini memang untuk donasi. Terimakasih.
-          Sepanjang pengalaman kami, berbisnis jualan buku inspirasi guru ini masih minim peminat. Kecuali dalam bentuk semifiksi alias novel.
-          Saran saya, untuk para guru yang senang menulis buku seperti ini, sebaiknya model marketingnya adalah lewat jaringan komunitas. Ini lebih mudah dijual. Sebagai misal, kalau di SGI, kita memfasilitasi penjualan buku-buku para member untuk ditawarkan kepada sesama member. Ditawarkan pake pre-order dulu, bukan ready stock. Jadi pencetakan disesuaikan dengan pesanan. Kalau buku-buku yang diterbitkan oleh Dompet Dhuafa sendiri biasanya  dibagikan (gratis) buat para guru2 lain. Jadi gampang laku, karena gratis. 😁

Kesimpulan
1. Saya pribadi merasa bahwa merangkai kata dalam bentuk tulisan ini bukan pekerjaan mudah. Kita mesti bersabar. Kalau mau lancar harus banyak membaca dulu.
2. Cobalah menulis dengan apa yang sering kita pikirkan, kita lakukan, dan yang sering kita katakan. Buat mencari ide, butuh teman diskusi, butuh temen nongkrong setia, butuh komunitas.
3. Menulis ini melatih ketajaman pikiran dan memperhalus budi pekerti. Maka menulislah, maka engkau "ada













Tidak ada komentar:

Posting Komentar